10 Desa Ikuti Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon

SMARThealth

Hari ini, Kamis (30/11), 10 desa yang ada di Kecamatan Pujon mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) di Golden Swan Ballroom Rayz UMM Hotel yang beralamatkan di Jalan Raya Sengkaling No. 1 Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Ke-10 desa yang meliputi Tawangsari, Madiredo, Wiyurejo, Ngabab, Ngroto, Pandesari, Pujon Lor, Pujon Kidul, Sukomulyo, dan Bendosari, masing-masing mengirimkan 5 orang kader kesehatan dan seorang perawat desanya.

Selain itu, tampak hadir personil dari Sub Substansi PTM dan Keswa, seperti Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners; Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Kristina Dewi, A.Md.Keb, Candra Hernawan, S.Kom, dan Ulinati, S.IP.

Usai membuka acara, Kabid P2P berpose dengan peserta sosialisasi dan pelatihan

Acara sosialisasi dan pelatihan dimulai pada pukul 09.03 WIB. Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto mengawali opening speech dengan mengucapkan selamat datang untuk berkenan mengikuti acara sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth ini.

Setelah itu langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023” yang disampaikan oleh staf PTM Nur Ani Sahara. Pertama-tama, Nur Ani memutar video Pemecahan Rekor MURI terkait skrining PTM massal di 390 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang.

Kemudian Nur Ani mengabsen kader dan perawat dari 10 desa yang diundang dalam sosialisasi dan pelatihan ini, dan diteruskan dengan materi. Dalam pemaparan materi itu, Nur Ani menjelaskan transformasi sistem kesehatan 2021-2024; indikator pembangunan kesehatan; faktor risiko penyebab PTM yang harus diperbaiki; PTM di Kabupaten Malang 2020-2021 dan 2022; hasil survey penguatan sistem pencatatan kelahiran, kematian dan penyebab kematian (Balitbangkes 2020); data kematian berdasarkan 10 besar penyakit tahun 2021 (Sumber: SIMKES Dinkes 2022); GERMAS; kebijakan Posbindu, capaian SPM PTM periode Jan-Okto 2023; capaian skrining usia > 15 tahun periode Jan-Okto 2023, rumus perhitungan cakupan deteksi dini DM, dan lain-lain.

Sambutan Kabid P2 yang ddidampingi Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa serta fungsional Promkes

Usai pemaparan materi, Master of Ceremony (MC) Kristina Dewi, staf PTM Dinkes, mengawali dengan membacakan susunan acara dalam rangkaian seremonial, dan diteruskan dengan berdoa untuk kelancaran acara ini.

Lalu, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati.

Usai menyanyikan lagu kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Tri Awignami mengatakan bahwa pada survey kematian yang diadakan oleh Balitbangkes Kemenkes bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020 ditemukan 18.130 kasus kematian.

Suasana Golden Swan Ballroom UMM Hotel dalam sosialiasi dan pelatihan kader SMARThealth di lingkungan kerja Puskesmas Pujon

Dari jumlah kematian tersebut 43% meninggal karena kardiovaskular, jantung iskemik, dan Diabetes Mellitus. Ketiga penyakit penyebab kematian terbesar ini, menurut Tri Awignami, bisa diatasi dengan deteksi dini. Kenapa deteksi dini? Hal ini agar supaya segera dapat diketahui faktor risikonya dan kemudian terus diobati, sehingga tidak menjadi parah, seperti penyakit jantung, stroke, dan lain-lainnya.

Dari 2,6 jutaan penduduk di Kabupaten Malang baru 900 ribuan warganya yang terskrining faktor risiko PTM hingga Oktober 2023. “Jadi, baru sekitar 30%”, jelas Tri Awignami.

Oleh karena itu, hari ini Dinkes mendorong pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pelatihan kader SMARThealth agar bisa membantu tenaga kesehatan di desa untuk melakukan skrining faktor risiko PTM.

Selesai sambutan, Tri Awignami langsung membuka acara sosialisasi dan pelatihan secara resmi, dan disudahi dengan melakukan foto bersama peserta Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon di Rays UMM Hotel.

Pukul 10.42 WIB acara diisi dengan pemaparan materi “Pelayanan Posyandu Dalam Pelaksanaan Integrasi Layanan Primer” yang disampaikan oleh fungsional Promosi Kesehatan (Promkes) Nura Auliya Ahyarini, SKM.

Pada kesempatan itu, Nura menerangkan Kemenkes berkomitmen untuk mentansformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya berfokus pada layanan primer. Fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat. 

Perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer; kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas sklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu, 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompoten untuk penguatan upaya promotif dan perventif.

Pemateri 2 dari Promkes Dinkes bagikan doorpeiae kepada kader dengan disaksikan pemateri 1 dan pemegang program Promkes Puskesmas Pujon

Di akhir pemaparan, Nura membagikan doorprize bagi yang bisa menjawab pertanyaan maupun menyanyikan lagu Virus Rota. Pada kesempatan ini, pemegang program Promkes Puskesmas Pujon Ovalya Zakaroma, S.ST sharing kepada peserta bahwa pelatihan hari ini termasuk dalam 25 ketrampilan dasar bidang kesehatan yang akan dijalani oleh kader. Oleh karena itu, Ova menegaskan perunya komitmen kader untuk mewujudkan itu semua.

Pukul 11.40 WIB, sambil menunggu ishoma (istirahat, sholat, dan makan) pada pukul 12.00 WIB, Nur Ani Sahara mengisinya dengan memutar video Mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung.

Peserta melakukan ishoma selama satu jam. Begitu keluar dari Golden Swan Ballroom, peserta langsung menuju ke buffet lunch yang berada di lobby depan ballroom tersebut. Di meja panjang yang membujur dari selatan ke utara tersaji soup ayam Klaten, nasi putih, i fu mie, kamar bola, rolade ayam, daging lada hitam, kerupuk, acar, dan sambal trasi.

Seorang perawat sedang melatih penggunaan glucose test kepada kader kesehatan

Di sebelah utaranya, ada meja yang mepet tembok utara, terhidangkan ronde, slice fruit, dan huzaren salad. Kemudian, meja yang berada di dekat kolom sisi timur meja panjang terdapat mineral water dan ice tea.

Memasuki Golden Swan Ballroom, peserta memulai praktek menggunakan SMARThealth Kit sebagai bagian dari skrining faktor risiko PTM yang nantinya akan dijalani oleh kader SMARThealth di desanya masing-masing.

Dalam praktek, staf PTM Kristina Dewi mula-mula memandu cara pengukuran antropometri yang benar, dan seterusnya peserta berlatih dengan perawat desa yang mendampinginya. Mulai dari pengukuran antropometri (tinggi dan berat badan, lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Kader berlatih input data dengan menggunakan aplikasi eKader

Pukul 13.50 WIB acara dilanjutkan dengan Petunjuk Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Candra Hernawan. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan di mana aplikasi ini dapat berjalan dan sekaligus memandu cara melakukan input data dengan setiap peserta yang telah melakukan praktek menggunakan SMARThealth Kit tadi.

Selesai aplikasi eKader, Nur Ani menjelaskan Posbindu SMARThealth bagi peserta sosialisasi dan pelatihan dengan menekankan kepada capaian skrining usia >15 tahun ke atas kunjungan dalam dan luar gedung wilayah kerja Puskesmas Pujon periode Jan-Okt 2023, road map, dan regulasinya.

Acara Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Pujon ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 15.07 WIB dengan diiringi hujan yang lebat. *** [3011223]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment