Desa Mulyorejo memasuki Edelweiss 1 & 2 Meeting Room Grand Miami Hotel Kepanjen paling awal, yakni sekitar pukul 08.20 WIB. Selang 6 menit kemudian, disusul Desa Pagersari dan Banjarejo yang hadir secara bersamaan, dan setelahnya baru menyusul desa-desa lainnya.
Hari ini, Rabu (06/12), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Ngantang di Edelweiss 1 & 2 Meeting Room Grand Miami Hotel Kepanjen.
Sosialisasi dan pelatihan yang diikuti kader kesehatan dari 13 desa ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas kader menjadi kader SMARThealth yang nantinya akan mampu membantu tenaga kesehatan di desa dalam melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).
Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang berpose dengan seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan |
Di samping itu, terlihat hadir juga personil Sub Substansi PTM dan Keswa, yaitu Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Fitriayu Dola Mierina, A.Md.Keb; Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners; Candra Hernawan, S.Kom; dan Ulinati, S.IP.
Acara sosialisasi dan pelatihan dimulai pada pukul 08.59 WIB. Master of Ceremony (MC) Nur Ani Sahara mengawali dengan mengabsen terlebih dahulu dan membacakan susunan acara. Kemudian Nur Ani memaparkan materi “Capaian Program PTM di Kabupaten Malang Tahun 2023.”
Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh seorang dirijen |
Pukul 10.06 WIB, MC Bastamil Anwar Aziz mempersilakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang yang telah hadir untuk melakukan seremonial pembukaan Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Ngantang.
Sebelum melangkah lebih lanjut, MC memandu doa bagi kelancaran kegiatan ini, dan diteruskan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati.
Staf PTM Dinkes berikan materi |
“43% penyebab kematian dari survey kematian yang dijalankan Balitbangkes Kemenkes 2020 bersama Dinkes Kabupaten Malang pada tahun 2020 karena PTM,” jelas Kabid P2P.
Kemudian Kabid P2P membuka secara resmi dimulai pelaksanaannya, dan dilanjutkan dengan melakukan foto bersama dengan seluruh peserta sosialisasi dan pelatihan.
Usai foto bersama, acara diisi dengan senam peregangan ala Puskesmas Gedangan agar supaya peserta mengalami relaksasi untuk mengikuti pemaparan materi selanjutnya. Materi berikutnya adalah “Pelayanan Poyandu Dalam Pelaksanaan Interasi Layanan Primer”, yang disampaikan oleh Diva Mukhtalifani Sakinah, SKM, seorang staf Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Pada kesempatan itu, Diva membeberkan Kemenkes berkomitmen untuk mentransformasi sistem kesehatan Indonesia – salah satunya fokus pada layanan primer; fokus transformasi pelayanan kesehatan primer, salah satunya penguatan penting dalam transformasi pelayanan kesehatan primer adalah penguatan struktur yang menjangkau masyarakat; perbedaan Posyandu sebelum dan era transformasi kesehatan; Posyandu di era transformasi layanan primer, kunjungan rumah; paket layanan di Posyandu – lintas siklus hidup pencegahan penyakit terbanyak; alur pelayanan dan kegiatan hari buka Posyandu; 25 ketrampilan dasar kader bidang kesehatan; tanda kecakapan kader berdasarkan 25 ketrampilan desa; dan integrasi paket layanan di Posyandu oleh kader berkompeten untuk penguatan upaya promotif dan preventif.
Staf Promkes dan Pemeberdayaan Masyarakat Dinkes berikan materi |
Sambil menunggu saatnya ishoma (istirahat, sholat, dan makan), acara diisi dengan pemutaran video Mewujudkan Kampanye Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung. Tujuannya agar supaya peserta sosialisasi dan pelatihan ini mendapatkan gambaran apa yang akan dilakukan oleh seorang kader SMARThealth di mana 5 meja giat Posbindu dikerjakan oleh satu orang yang dibekali SMARThealth Kit dan aplikasi eKader.
Setelah itu, Nur Ani membagikan doorprize dengan memberikan kuis kepada peserta untuk melihat hasil serapan materi yang telah diajarkan. Terdapat 5 orang yang menjawab dengan benar pertanyaan dari Nur Ani, seperti hipertensi, DM, lingkar perut, kader purwa maupun kader utama. Ke-5 orang kader tersebut adalah Reza Reni (Desa Purworejo), Suprapti (Desa Pandansari), Ariska (Desa Kaumrejo), Veno (Desa Ngantru), dan Lilik Suciati (Desa Waturejo).
Usai mengajari kader, perawat menjadi pasien pertama kader dalam pelatihan pengecekan kadar gula darah |
Pukul 12.30 WIB, peserta ishoma. Mereka menuju buffet lunch Dinkes yang berada di sebelah barat daya Edelweiss 1 & 2 Meeting Room. Di meja memanjang dari barat ke timur yang diatur mepet dengan partisi berongga dengan Cattelya Restaurant itu, tersaji soup aneka jamur, steamed rice, cah brokoli bakso ikan, tahu cabe garam, ayam masak rica, tongseng daging sapi, kerupuk, sambal trasi, acar, gado-gado, slice fruits, es kelapa muda, infused water, mineral water, dan ice tea.
Pukul 13.05 WIB Nur Ani melakukan review terhadap SMARThealth Kit yang akan digunakan oleh kader dalam melakukan skrining faktor risiko PTM. Setiap alat tersebut mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, termasuk tabung strip gula darah harus senantiasa tertutup, tata cara pengukuran tekanan darah, lingkar perut, dan lain-lain.
Petunjuk penggunaan aplikasi eKader oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa |
Kemudian kader peserta sosialisasi dan pelatihan berlatih melakukan input data dengan menggunakan data hasil pengukuran kesehatan yang telah dilakukan dalam praktek sebelumnya. Mereka terlihat antusias dalam berlatih aplikasi eKader, namun hasilnya masih ada yang belum berhasil terkirim.
Acara Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth pada Puskesmas Ngantang ini berakhir pada pukul 14.54 WIB, dan ditutup secara resmi oleh staf PTM Dinkes Bastamil Anwar Aziz. *** [061223]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo