9 Desa Ikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Karangploso

Dalam upaya meningkatkan kapasitas kader Posbindu di Kecamatan Karangploso, Puskesmas Karangploso mengadakan Pelatihan Layanan Inovasi Replikasi SMARThealth di Ruang Pertemuan Puskesmas yang terletak di Jalan Panglima Sudirman No. 65 Dusun Girimoyo RT 01 RW 01 Desa Girimoyo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (28/11/2022).

Lima puluh tiga hari sebelumnya, Puskesmas Karangploso telah menyelenggarakan kegiatan Advokasi SMARThealth bagi kepala desa se-Kecamatan Karangploso, dan hari ini giliran refreshing untuk kader Posbindu dari 9 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Karangploso, yang meliputi: Ampeldento, Bocek, Donowarih, Girimoyo, Kepuharjo, Ngenep, Ngijo, Tawangargo, dan Tegalgondo. Setiap desa mengirim lima kadernya untuk mengikuti pelatihan.

Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa beri sambutan

Kegiatan ini dihadiri oleh rombongan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang terdiri dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, staf PTM dan Keswa (Kristina Dewi, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners, Candra Hernawan, S.Kom, Imam Ghozali, S.Kep.Ners) dan asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Keswa Ulinati S.IP, serta perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dalam refreshing tahun 2022 ini kader kesehatan yang mengikuti pelatihan ini akan dikembangkan skill dan pengetahuannya menjadi kader SMARThealth. “Kader SMARThealth itu nantinya akan mampu melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dan piawai dalam input data dengan menggunakan aplikasi eKader,” kata Paulus dalam sambutannya setiba di Ruang Pertemuan Puskesmas.

Usai sambutan Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa, acara dilanjutkan pemaparan materi dari dr. Bagus Aria Bima, seorang dokter umum Puskesmas Karangploso. Materi berjudul “Konsep Dasar Penyakit Tidak Menular” itu sempat terpending karena rombongan dari Dinkes sudah datang. Rombongan Dinkes telat sekitar 30 menit lantaran kena macet di jalan.

Kader dari 9 desa ikuti Pelatihan
Layanan Inovasi Replikasi SMARThealth

Dalam paparannya, dr. Bagus memberikan pemahaman kepada kader perihal PTM sebagai bekal nanti saat melakukan skrining faktor risiko PTM terhadap warga di desanya masing-masing. Ia mulai dengan mnjelaskan hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung kronis, penyakit paru obstruktif kronis, kanker payudara, dan kanker leher rahim dengan segala penyebabnya, penanganannya, dan bagaimana mendeteksi dininya.

Selesai materi dari dr. Bagus, acara berikutnya adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh staf PTM Kristina Dewi, A.Md. Keb dengan judul “Posbindu SMARThealth.” Namun sebelum menginjak materi, Kristina terlebih dahulu memutarkan video perihal mewujudkan kampung cerdik sehat jantung melalui SMARThealth Sijaritung.

Pemutaran video itu dimaskudkan agar supaya peserta pelatihan kader ini mendapat gambaran apa yang sebenarnya dilakukan oleh seorang kader SMARThealth nantinya setelah mendapat perbekalan pengetahuan dan keterampilan dalam pelatihan ini.

Suasana praktek alkes di Ruang Pertemuan Puskesmas Karangploso

Video itu berdurasi sekitar 10 menit saja. Setelah itu, barulah Kristina memaparkan tentang Posbindu SMARThealth. Menurut Kristina, diagnosa kesakitan di Kabupaten Malang dari tahun 2020 hingga 2022, hipertensi, diabetes mellitus, dan jantung mendominasi angka kematian. Terlebih pada saat wabah COVID-19 menggila, ketiganya menjadi komorbid dalam memperparah bagi yang terinfeksi COVID-19.

“Kita galakkan skrining agar supaya mengetahui lebih awal. Sehingga beban keuangan pemerintah melalui BPJS bisa berkurang,” tegas Kristina

“Salah satu kegiatan skrining faktor risiko,” tambah Kristina, “dijalankan melalui Posbindu SMARThealth dengan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kader kesehatan yang ada di desa.”

Pukul 10.46 WIB acara disambung dengan pengantar praktek pengukuran kesehatan yang dipandu oleh staf PTM Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners. Dalam pengantar ini, Bastamil menjelaskan perihal SMARThealth Kit dan panduan menggunakan secara tepat dan benar.

Perawat desa sedang mengajarkan cara penggunaan lancet dan glucose meter

Setelah penjelasan teorinya, Bastamil kemudian meminta kepada perawat desa yang mendampingi kadernya untuk mengecek alat kesehatan (alkes) yang akan digunakan dalam praktek. Sehabis itu, barulah semua kader diharuskan mempraktekkan pengukuran kesehatan. Tentunya hal ini, akan diberikan contoh terlebih dahulu melalui demo penggunaan alkes dari perawat desa. Tak hanya itu, perawat desa juga menjelaskan bagaimana memperlakukan alkes tersebut sebelum, pada saat, dan sesudah pemeriksaan. 

Sekitar satu jam lamanya, semua kader harus mempraktekkan cara melakukan pengukuran tinggi/berat badan, lingkar perut, tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah. Latihan praktek pengukuran kesehatan dilakukan di antara mereka sendiri secara bergantian (round robin).

Setelah mereka mempraktekkan semua cara melakukan pengukuran dengan menggunakan alat kesehatan, acara diteruskan dengan penyampaian materi tentang instalasi aplikasi eKader dan sekaligus cara melakukan input data dengan aplikasi tersebut. Materi ini pandu oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa Candra Hernawan, S.Kom.

Kader mempraktekkan input data dengan aplikasi eKader

Dalam materi ini, semua kader kembali berpraktek, Kali ini, prakteknya adalah menginput data hasil pengukuran kesehatan dari praktek sebelumnya ditambah dengan wawancara skrining faktor risiko sesuai pertanyaan yang ada di aplikasi eKader. Metode prakteknya juga dilakukan secara round robin.

Acara Pelatihan Layanan Inovasi Replikasi SMARThealth terhadap kader Posbindu dari 9 desa ini berakhir pada pukul 12.19 WIB ditandai dengan closing statement dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Paulus Gatot.

Dalam closing statement itu, Paulus Gatot mengulas lagi sebentar, dan berharap dengan latihan ini kader akan mampu melakukan skrining faktor risiko PTM dan sekaligus input data. Pada kesempatan ini juga, Paulus meminta kepada perawat desa untuk mendampingi kader terlebih dahulu ketika melakukan skrining terhadap warga, sampai benar-benar mereka lancar. *** [281122]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment