Delapan hari setelah pemaparan agenda pengabdian masyarakat (pengmas) stunting, Tim Pelaksana Pengmas Stunting Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Pendopo Balai Desa Mendalanwangi yang berada di Jalan Raya Mendalanwangi No. 14 Dusun Sekar Putih RT 15 RW 05 Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
FGD atau Diskusi Kelompok Terarah, sering digunakan sebagai pendekatan kualitatif untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang isu-isu sosial. Metode ini bertujuan untuk memperoleh data dari sekelompok individu yang dipilih secara sengaja, bukan sampel yang mewakili populasi yang lebih luas secara statistik.
Isu-isu sosial yang menjadi judul pengmas FKUB adalah Intervensi Pre-Konsepsi Sebagai Salah Satu Metode Pencegahan Stunting Melalui Pencegahan Pernikahan Dini di Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Kelompok FGD berpose bersama Tim Pelaksana Pengmas Stunting FKUB di Pendopo Balai Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir |
Dalam FGD yang diadakan pada hari Kamis (31/08) ini hadir Tim Pelaksana Pengmas Stunting, yang terdiri dari dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc., Sp.DLP, Mustika Dewi, S.ST., M.Keb., dr. Ariani, M.Kes., Sp.A., dr. Dewi Santosaningsih, Ph.D, Sp.MK, dan Fatmawati, S.ST., M.Keb.
Kemudian kelompok dalam FGD yang pertama ini ada 15 orang yang terdiri dari Ketua Tim Penggerak (TP) PKK, modin, kepala dusun, kader kesehatan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Selain itu, juga turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), usai menghadiri pengmas FKUB mengenai Skrining Pendengaran pada Diabetes Melitus di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen dan Ponkesdes Panji Husada.
Acara rangkaian FGD ini dimulai pada pukul 09.51 WIB dengan diawali sambutan dari Ketua TP PKK Desa Mendalanwangi Chorina Kusbiantoro, A.Md.Kep, yang juga mantan perawat Ponkesdes Mendalanwangi.
Sambutan pengantar FGD dari Tim Pelaksana Pengmas Stunting FKUB di Desa Mendalanwangi |
Usai dibuka kegiatan pengmas stunting, acara dilanjutkan dengan sambutan pengantar dari Tim Pelaksana Pengmas Stunting yang diwakili oleh dr. Dewi Santosaningsih, Ph.D, Sp.MK. Pada kesempatan itu, Dr. Dewi menyatakan bahwa WHO bilang salah satu penyebab stunting adalah pernikahan dini.
Mengapa? Menurut Dr. Dewi, karena psikologisnya belum siap serta kurangnya pengetahuan yang mengakibatkan pola asuh akan mempengaruhi perkembangan anak. Anak adalah aset bangsa. Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi apakah pernikahan dini menjadi sebuah problem, dan bagaimana mengatasinya. Maka pada FGD ini, kita akan menggalinya.
Selesai sambutan, FGD langsung digelar. Koordinator Pengmas Stunting dr. Nuretha langsung menempatkan diri sebagai moderator untuk memandu jalannya FGD tersebut. Dengan tempat duduk yang berpola melingkar, dr. Nuretha berusaha menggali permasalahan stunting melalui persoalan pernikahan dini yang ada di Desa Mendalanwangi selama 1 jam yang berjalan cukup gayeng.
Pelaksanaan FGD dipandu oleh Korlit Pengmas Stunting FKUB |
Acara ini selesai pada pukul 11.15 WIB dan diakhiri dengan melakukan foto bersama. Setelah mengisi daftar hadir, kelompok yang hadir mulai meninggalkan tempat. Kemudian disusul oleh Tim Pelaksana Pengmas Stunting berpamitan dengan staf Desa Mendalanwangi.
Tak kecuali seorang anggota Tim SMARThealth UB juga berpamitan untuk melanjutkan menghadiri Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa Di Sekolah yang diselenggarakan oleh Kemenkes dan UNICEF di Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen. *** [310823]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo