Pandemi menjadi momentum bagi pemerintah untuk berbenah, melakukan transformasi pada sistem kesehatan, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat mandiri, produktif dan berkeadilan, dan sekaligus sebagai kesiapan dari pemerintah untuk menghadapi masalah-masalah kesehatan yang akan datang, dengan melakukan integrasi layanan primer di tingkat desa/kelurahan.
Integrasi layanan primer di tingkat desa/kelurahan akan melibatkan seluruh struktur yang ada di desa, yaitu pemerintah desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (Posyandu, PKK, dan Karang Taruna). Penguatan/revitalisasi Posyandu akan dilakukan dengan mengintegrasikan layanan kesehatan di desa seperti Pustu dan Poskesdes ke dalam Posyandu di desa menjadi Posyandu Prima.
Kegiatan Posyandu di tingkat Dusun/RT/RW akan berjalan lebih efektif karena melaksanakan kegiatan Posyandu untuk seluruh sasaran siklus hidup mulai dari ibu hamil sampai dengan lansia secara terpadu dan terintegrasi dan diperkuat oleh kunjungan rumah oleh kader yang dilakukan secara rutin dan terencana.
Kader kesehatan berpose bersama tenaga kesehatan dan Ketua RW 07 Niwen Sidorahayu |
Hari Ahad (05/03/2023) pagi ini, menjadi momentum bagi tenaga kesehatan (nakes) Desa Sidorahayu bersama kader Posyandu Balita, Posyandu Remaja, Posbindu PTM SMARThealth, dan Posyandu Lansia menyongsong Posyandu Prima, dengan mengadakan giat Posyandu Bersama di Gedung Posyandu dan Balai RW 07 Niwen yang berada di Perum Sidorahayu Permai Blok A, Dusun Niwen RT 29 RW 07 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Lima kader Posyandu Balita yang terdiri dari Wiwik, Solati, Hari Mujiani, Sa’adiyah, dan Suci Islamiyah, bersama bidan Desa Sidorahayu Okta Wiyanti Prastika, A.Md.Keb menempati gedung Posyandu yang bergandengan dinding dengan Balai RW 07 Niwen. Tepatnya berada di sebelah utaranya.
Posyandu Balita untuk kesehatan ibu dan anak |
Setelah ikut giat Posyandu Balita, orangtua atau yang mengantar balita langsung dipersilakan untuk menuju ke Gedung Balai RW 07 Niwen untuk mengikuti pemeriksaan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).
Di Balai RW 07 Niwen terlihat ada 3 kader Posyandu Lansia (Lilik Astuti, Tatik Marwulani, Sri Rochani) dan 5 kader Posbindu PTM SMARThealth (Mochamat Sholeh, Sri Marianah, Beny Yuliaty, Sri Ribut, dan Sumartiani).
Posyandu Usia Produktif (Posyandu Remaja dan Posbindu PTM) dan Posyandu Lansia |
Di Balai RW 07 Niwen, selain adanya limpahan dari orangtua atau pengantar balita, juga terlihat lansia, paruh baya maupun remaja yang mendaftarkan diri untuk ikut pemeriksaan berupa pengukuran antropmetri, pengukuran tekanan darah, pengecekan gula darah/kolesterol/asam urat hingga konsultasi kesehatan bersama dr. Salma.
Bagi mereka yang dalam pemeriksaan terindikasi memiliki faktor risiko PTM tinggi (highrisk), maka dr. Salma akan memberikan obat yang akan disiapkan oleh perawat Dimas yang duduknya berada di samping dokter internship Puskesmas Wagir.
Konsultasi dengan dokter Puskesmas dan perawat Desa Sidorahayu |
Hingga selesai kegiatan pada pukul 13.11 WIB, dalam giat Posyandu Balita berhasil melakukan layanan pemeriksaan terhadap 42 balita. Sedangkan pada giat Posyandu Remaja, Posyandu Usia Produktif (Posbindu PTM), dan Posyandu Lansia berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM terhadap 51 orang dengan rincian 13 laki-laki dan 38 perempuan.
Acara giat Posyandu Bersama ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara kader kesehatan dengan tenaga kesehatan (nakes) dan diteruskan dengan makan bersama dengan menu yang telah disiapkan oleh para kader. Ada nasi jagung, lontong, sayur sambal goreng pepaya, bakwan jagung, tempe mendol, dan telur dengan petis. *** [050323]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo