Ini Hasil Akhir Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Di Dinkes Kabupaten Malang

Hari terakhir (ke-5), Jumat (17/06/2022), Dinkes Kabupaten Malang melakukan skrining PTM atau mendeteksi dini mungkin adanya faktor risiko PTM bagi seluruh jajaran stafnya yang dipusatkan di Gedung Socrates, Kepanjen.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Seksi PTM Keswa ini merupakan upaya dalam deteksi dini faktor risiko PTM sebagai perwujudan giat Posbindu Institusi, dan sekaligus giat Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) yang menyasar pekerja non-staf dalam upaya promotif dan preventif di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang.

Hari ke-5 ini merupakan jadwal deteksi dini faktor risiko PTM untuk struktural dan staf Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) dan Public Safety Center (PSC) 119. PSC adalah unit pelayanan kesehatan prafasyankes di bawah naungan Dinkes, sebagai wadah koordinasi untuk memberikan pelayanan gawat darurat secara cepat, tepat dan cermat bagi masyarakat.

Kabid P2P melakukan pengukuran tensi dengan Blood Pressure BPBIO 320 Biospace

Upaya deteksi dini faktor risiko PTM ini dilakukan dengan mengikuti alur pemeriksaan yang harus dilalui oleh struktural, staf, dan non staf. Peserta mengambil Kartu Menuju Sehat faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR PTM) di meja 1 dan 2 dan dilanjutkan dengan anamnesa atau wawancara oleh petugas. Petugas hari kelima di meja tersebut adalah Lia Putri Mangesti, S.Kep.Ns., dari Yankes Primer.

Setelah itu, peserta meneruskan menuju ke meja 3. Di meja 3, peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Rahmita Cahyaning Ulum, S.Keb., Bd (Yankes Rujukan). Kemudian peserta akan mendapatkan layanan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar perut.

Dari meja 3, peserta dipersilakan untuk menuju ke meja 4 di sisi selatan. Peserta menyerahkan KMS FR PTM kepada petugas Gatot Sujono, S.St., M.Pd (Seksi PTM Keswa) dan dilanjutkan dengan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan Blood Pressure BPBIO 320 Biospace seharga 40 juta, yang hasilnya bisa dilihat dalam bentuk print out.

Kabid Yankes dan Kasi Yankes Primer ikuti skrining faktor risiko PTM

Selesai ditensi, peserta bergeser ke meja 4 di sisi utara. Meja itu digunakan untuk pemeriksaan laborat sederhana, seperti pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Ada 2 petugas yang siap melayani pemeriksaan di meja itu, yaitu Kristina Dewi, A.Md. Keb., dan Rosida. Keduanya dari Seksi PTM Keswa.

Dalam pemeriksaan laborat sederhana itu, petugas menggunakan Accu-Chek Safe-T-Pro Uno Lancets. Jarum/lancet Accu-Chek Safe-T-Pro Uno isi 200 merupakan single-use lancing devices (jarum sekali pakai, aman, tidak dapat digunakan berulangkali), dan mudah untuk digunakan.

Usai dari meja laborat sederhana, peserta bergeser ke meja 5 yang berada di sebelah utaranya. Peserta menyerahkan KMS FR PTM dan kemudian akan mendapatkan layanan skrining kesehatan jiwa. Ada 2 petugas di meja 5, yaitu Ghozali dan Wildan Adi Yatma, S.Psi. Keduanya dari Seksi PTM Keswa.

Peserta sedang konseling hasil deteksi dini faktor risiko PTM dengan dokter dari Puskesmas Kepanjen

Di meja 5 ini, waktu skrining memerlukan waktu yang lebih banyak ketimbang di meja-meja lainnya. Karena dalam skrining kesehatan jiwa, menggunakan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29). SRQ 29 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya masalah/gangguan jiwa. SRQ 29 berisi 29 pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu selama 30 hari  terakhir. Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya.

Dari meja 5, peserta bergeser lagi ke meja 6 yang berada di sebelah utaranya.  Meja 6 merupakan meja konsultasi dan skrining mata serta telinga. Di meja itu, yang memberikan konseling dari hasil deteksi dini faktor risiko PTM adalah dr. Afif Bachtiar Rifai, sedangkan yang melayani pemeriksaan ketajaman penglihatan (visus) dan telinga adalah Achmad Wahyudi, A,Md. Kep. Kedua petugas itu dari Puskesmas Kepanjen.

Meja terakhir yang dituju oleh peserta deteksi dini faktor risiko PTM adalah meja 7, yaitu meja input data. Semua hasil skrining faktor risiko PTM tersebut akan diinput oleh Zahira Syalwa Regita Amada, seorang mahasiswi magang Kesmas Universitas Negeri Malang di Seksi PTM Keswa.

Peserta terakhir yang daftar skrining faktor risiko PTM dari PSC 119

Hasil input data ini akan terlapor sebagai data skrining faktor risiko PTM dari jejaring Puskesmas Kepanjen dalam Capaian Harian Skrining Usia 15 Tahun Ke Atas yang digelar dalam rangka Bulan Deteksi Dini tahun 2022.

Kegiatan hari ke-5 yang dihadiri oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) drg. Anita Flora ini, dimulai pada pukul 08.30 WIB dan ditutup pada pukul 11.30 WIB, mengingat hari ini adalah hari Jumat. Dalam deteksi dini di hari ke-5 ini  berhasil diperiksa sejumlah 23 peserta, dengan rincian 8 laki-laki dan 15 perempuan.

Jadi, diakhir kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM bagi seluruh karyawan di Dinkes Kabupaten Malang dari tanggal 13 hingga 17 Juni 2022 ini, total yang terperiksa sebanyak 160 orang. Dari total itu, jumlah laki-laki yang terperiksa sebanyak 61 orang. Sementara untuk perempuannya berjumlah 99 orang. *** [170622

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment