Kader Posyandu Berseragam Merah Putih Ikuti Sosialisasi UBM di Aula Kelurahan Kepanjen

Pagi ini, Selasa (23/08/2022), warna merah putih menghiasi Aula Kelurahan Kepanjen yang terletak di Jalan Sultan Agung No. 2 RT 06 RW 03 Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Pasalnya, kader Posyandu Kelurahan Kepanjen mengikuti sosialiasi Upaya Berhenti Merokok (UBM) oleh petugas Puskesmas Kepanjen dan sekaligus mengadakan pertemuan rutin bulanan. Karena suasana pertemuan masih dalam rangka Dirgahayu Republik Indonesia ke-77 maka kader Posyandu sepakat mengenakan seragam warna merah putih.

Lurah Kepanjen berpose bersama kader Posyandu dan tenaga kesehatan Ponkesdes/Puskesmas Kepanjen

Acara sosialiasi ini molor sekitar 48 menit dari waktu yang tertera di undangan yaitu pukul 08.00 WIB. Namun demikian, sebagian kader (SMARThealth) yang sudah hadir berusaha menggelar pemeriksaan kesehatan di halaman Kantor Kelurahan Kepanjen.

Sasarannya adalah kader Posyandu yang mengikuti sosialiasi di lantai 2 Kantor Kelurahan Kepanjen, perangkat kelurahan, dan Satpol PP. Petugas yang melakukan pemeriksaan adalah Wiwik Setyo Anggraeni, S.H (kader SIMPLI) yang dibantu oleh Ninik Kartini (kader SMARThealth), Febriaty Dwi Mulyani (kader SMARThealth), Agustin Shintowati (kader SMARThealth), dan Etik Wahyuningsih, S.P (caleg Dapil 1).

Sebelum sosialiasi UBM berlangsung, mereka berupaya melakukan pemeriksaan. Akan tetapi, setelah acara mulai berlangsung, hanya tinggal kader SMARThealth Agustin Shintowati dan Etik Wahyuningsih yang tetap melayani pemeriksaan untuk Satpol PP maupun perangkat kelurahan.

Sambutan Lurah Kepanjen yang didampingi Ketua Posyandu, Perawat Ponkesdes dan Pemateri

Etik Wahyuningsih, seorang caleg dari Dapil 1 Kabupaten Malang yang memiliki perhatian terhadap kesehatan masyarakat. Ia pun terlibat dalam pemeriksaan kesehatan. Tak hanya itu, ia pun juga membawakan strip untuk pemeriksaan gula darah serta membawa Karada Scan OMRON HBF-375, sebuah alat ukur komposisi tubuh OMRON-375/Karada Scan.

OMRON HBF-375 Karada Scan adalah alat yang dapat secara efektif menganalisa fisik tubuh seseorang mulai dari berat badan, persentase lemak tubuh, persentase lemak Subkutan, tingkat lemak Visceral, dan massa otot tubuh seseorang. Alat ini bisa digunakan sebagai bagian dari program manajemen berat badan yang sedang seseorang lakukan.

Pada saat sosialisasi, acara diawali dengan ucapan selamat datang oleh Master of Ceremony (MC) Minarsih, seorang kader Posyandu dan juga kader SIMPLI. Setelah itu, MC memandu doa bersama dan kemudian disambung dengan pembacaan susunan acara dalam pertemuan ini.

Pemaparan Materi UBM dari Puskesmas Kepanjen

Usai pembacaan susunan acara, acara dilanjutkan dengan sambutan dari perawat Ponkesdes Panji Husada dan sambutan dari Ketua Kader Posyandu Kristin Mariana. Dalam dua sambutan senantiasa terselingi dengan pekikan: “MERDEKA!”

Sedianya acara berikutnya usai kedua sambutan itu akan diisi sambutan dari Lurah Kepanjen Wirawan Wahyu Wibisono, S.STP. Tapi berhubung masih dalam perjalanan dari Pakis menuju Kepanjen, acara diisi dengan pemaparan materi UBM (Usaha Berhenti Merokok) terlebih dahulu.

Pemberi materi adalah Dani Rahardian, A.Md.Kep, pemegang program Demam Berdarah Puskesmas Kepanjen. Dalam materi itu, Dani membahas apa yang dimaksud dengan rokok, apa itu rokok elektronik, kandungan dalam sebatang rokok, bahaya rokok elektronik, dampak kesehatan akibat rokok elektronik, dampak akibat merokok, akibat asap rokok, bonus demografi yang terancam, perokok pada anak-anak, efek pajanan rokok pada anak, masalah yang muncul pada pelajar perokok, efek buruk jika orangtua sering merokok di dekat anak, efek ibu hamil yang merokok pada janin, mengapa merokok di rumah berbahaya, faktor yang mendorong untuk merokok, cara menghindari pengaruh untuk merokok, apa yang membuat sulit berhenti merokok, manfaat berhenti merokok, cara dan langkah berhenti merokok, serta peran keluarga dan kader untuk menciptakan rumah tanpa asap merokok.

Antar kader saling melakukan pemeriksaan skrining PTM

Sekitar 17 menit pemaparan materi, Lurah Kepanjen hadir dan memasuki Aula Kelurahan. MC pun kemudian mempersilakan Lurah Kepanjen untuk memberikan sambutan terlebih dahulu, dan pemaparan materi dipending sesaat.

Dalam sambutannya, Lurah Kepanjen berkisah bagaimana ia sebagai perokok pasif. Ayahnya yang seorang tentara adalah perokok aktif. Tiap hari bisa menghabiskan lebih dari dua bungkus rokok. Sepulang dari tugas di Aceh, ayahnya sempat diopname di rumah sakit selama dua bulan karena paru-parunya terkena dampak rokok.

“Dalam keluarga yang ada perokoknya cukup berbahaya, terutama bagi anak-anak,” kata Lurah Kepanjen dihadapan kader Posyandu se-Kelurahan Kepanjen.

Kader SMARThealth melayani pemeriksaan skrining PTM para Satpol PP

Di akhir sambutannya, Lurah Kepanjen berpesan kepada kader Posyandu. Kendati kasus COVID-19 sudah mulai melandai, namun kita jangan lengah dan tetap terus menjaga prokes. Di Kepanjen, sampai saat ini masih dijumpai ada orang yang terpapar.

Sebelum meninggalkan tempat, Lurah Kepanjen berkenan foto bersama seluruh kader Posyandu yang mengikuti sosialisasi UBM, dan pukul 09.26 WIB dilanjutkan dengan pemaparan materi lagi oleh Dani Rahardian guna merampungkan bahasan yang belum tuntas tadinya.

Pada saat Lurah Kepanjen meninggalkan tempat, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam sosialisasi itu juga mohon pamit kepada kader Posyandu karena mau menghadiri undangan yang satunya, yaitu Vaksinasi dan Posbindu PTM di Pendopo Balai Desa Sukosari, Kecamatan Gondanglegi.

Caleg Dapil 1 bantu kader SMARThealth ukur berat badan Kasi Pemerintahan Kec. Kepanjen dengan Karada Scan OMRON HBF-375

Sepeninggal Tim SMARThealth UB, acara diisi dengan pertemuan rutin kader Posyandu. Pertemuan ini berfungsi untuk refreshing dan diisi dengan penjelasan dari bidan Ponkesdes Panji Husada Reny Dewi Prasasti, A.Md.Keb dan pemegang program KB dan Kesehatan Reproduksi Puskesmas Kepanjen, Siti Masitah S.Tr.Kep.

Bidan Reny menjelaskan tentang ANC Terpadu yang isinya tentang pemeriksaan ibu hamil minimal 6 kali di mana 4 kali periksa di bidan dan 2 kali periksa ke dokter (USG, dan lain-lain). Sedangkan, Siti Masitah menerangkan tentang kanker serviks, kanker rahim dan kanker payudara.

Selesai kedua penjelasan itu, acara dilanjutkan dengan acara tebak-tebakan/permainan. Panitia pun berkenan membagi doorprize untuk 30 orang yang bisa menebaknya. Acara ini hingga berakhir pada puku; 12.00 WIB. *** [230822

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment