Mahasiswa PPDS FKUB Beri Penyuluhan Jantung Dalam Giat Posbindu SMARThealth di Desa Karangduren

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) melakukan kegiatan penyuluhan penyakit jantung dan sosialiasi penggunaan aplikasi Detak.

Acara ini diadakan bersempena giat Posbindu SMARThealth yang diselenggarakan di Aula Balai Desa Karangduren yang beralamatkan di Jalan Simpang Pakisaji No. 60-62 Dusun Golek RT 02 RW 03 Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada hari Sabtu (20/03/2021).

PPDS FKUB, Seksi PTM Dinkes Kab. Malang, Puskesmas Pakisaji, dan Ponkesdes Karangduren

Tampak hadir dalam giat Posbindu ini adalah Kepala Seksi (Kasi) PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang beserta dua stafnya, Ketua Tim Penggerak PKK Desa Karangduren, pemegang program PTM Puskesmas Pakisaji, Tim SMARThealth UB, dan 11 orang mahasiswa PPDS FKUB, yang 2 di antaranya menjadi narasumber dalam penyuluhan tersebut.

Warga yang berduyun-duyun pergi ke giat Posbindu itu, dalam menunggu antrian periksa dari meja yang satu ke meja yang lainnya, dipersilakan duduk di kursi yang telah diatur dengan jarak tertentu (physical distancing) untuk mendengarkan penyuluhan jantung tersebut.

Penyuluhan pertama oleh  dr. Yordan Wicaksono A

Acara penyuluhan dimulai pada pukul 09.12 WIB dengan diawali sambutan dari Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus mengucapkan selamat datang kepada rombongan PPDS FKUB dan mengucapkan terima kasih kepada rombongan yang berkenan memberikan penyuluhan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat di Posbindu SMARThealth Karangduren.

Tak lupa, Paulus juga memperkenalkan Posbindu SMARThealth yang merupakan pengejawantahan replikasi SMARThealth kepada rombongan dokter. SMARThealth sendiri merupakan program deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular berbasis android dalam bentuk aplikasi eKader.

Penyuluhan kedua oleh dr. M. Fadlan

Setelah sambutan dari Kasi PTM dan Keswa, dilanjutkan dengan penyuluhan dari dr. Yordan Wicaksono A., PPDS FKUB yang berdinas di RS Saiful Anwar, Malang, dengan materi “Penyakit Jantung Koroner: Kenali Faktor-Faktor Risikonya untuk Pencegahan yang Lebih Baik.”

Dengan bahasa yang mudah dimengerti kalangan awam, dr. Yordan menyampaikan masalah yang berhubungan dengan penyakit jantung yang istilahnya sudah akrab di telinga warga, seperti tekanan darah tinggi, robekan pembuluh darah, dan varises di kaki.

dr. Krishna membantu instal Detak Apps

“Tekanan darah tinggi, robekan pembuluh darah, dan varises di kaki itu terkait dengan permasalahan jantung, tapi yang sering didengar orang adalah angin duduk. Kenapa? Karena angin duduk ini yang sering membuat orang meninggal dunia” terang dr. Yordan kepada warga yang hadir dalam giat Posbindu SMARThealth.

Setelah paparannya selesai, dilakukan tanya jawab. Pada kesempatan ini, ada 3 orang penanya yang kesemuanya adalah kaum Hawa. Setiap pertanyaan dijawab oleh dr. Yordan.

Kasi PTM dan Keswa bantu instal Detak Apps

Setelah itu, acara diteruskan dengan penyuluhan yang kedua yang disampaikan oleh dr. M. Fadlan dengan memperkenalkan aplikasi ponsel pintar untuk mendeteksi atau membedakan nyeri dada akibat penyakit jantung atau di luar penyakit jantung.

Aplikasi yang dikenal dengan Detak (Detak Apps) ini diinisiasi oleh seorang dokter spesialis jantung FKUB. Aplikasi ini bertujuan memudahkan pasien/keluarga dan tenaga kesehatan dalam mengenali nyeri dada karena penyakit jantung dan mengarahkan pasien agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan keluhan.

Posbindu SMARThealth Karangduren

“Kalau dia terkena penyakit jantung, akan diarahkan oleh aplikasi Detak ke rumah sakit yang terdekat yang mempunyai dokter spesialis jantung” kata dr. M. Fadlan

Warga yang mengikuti penyuluhan itu kemudian diajari cara instal aplikasi Detak yang bisa didownload secara gratis di Play Store. Rombongan PPDS lainnya turut membantu warga dalam melakukan instalasi aplikasi Detak ke dalam handphone mereka hingga berhasil.

Usai instal aplikasi ini, rangkaian penyuluhan berakhir. Warga yang belum selesai pemeriksaannya bisa melanjutkan pemeriksaan sesuai dengan alur meja yang ada. Sedangkan bagi warga yang baru datang bisa langsung menuju ke meja 1. Di meja 1 ini merupakan meja pendaftaran. Warga tinggal menunjukkan KTP atau KK kepada kader yang bertugas di meja itu, yaitu kader Lia Suwandewi dan Istiyorini.

Dari meja 1 ini, warga akan diberikan Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Posbindu. Kader di meja 1 akan mengisikan biodata saja sesuai dengan KTP. Kemudian form ini dibawa oleh warga menuju ke meja 2.

Di meja 2, warga akan diukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut oleh kader Sunarmi. Hasil pengukurannya ini diisikan ke dalam faktor risiko fisik. Masih di meja yang sama, warga tersebut akan dilakukan skrining oleh kader Lusida dengan mewawancarai riwayat PTM pada keluarga, riwayat PTM pada diri sendiri, faktor risiko perilaku, dan deteksi gangguan mental emosional dan perilaku dengan menggunakan Self Reporting Questionnaire 29 (SRQ 29).

Dari meja 2, warga akan meneruskan langkah menuju ke meja 3. Di meja 3 telah menanti kader Julaikah yang siap mengukur tekanan darah warga. Hasilnya dicatatkan di tekanan darah yang masuk dalam faktor risiko fisik.

Usai pengukuran tensi, warga bergeser ke arah selatan di meja 4. Di meja 4 ini, warga akan mendapatkan layanan pemeriksaan gula darah dan kolesterol yang dilakukan oleh kader Sujiati. Hasilnya pun juga harus dituliskan di GDA dan kolesterol pada item faktor risiko fisik juga.

Kemudian dari meja 4, warga melanjutkan ke meja 5. Meja 5 ini merupakan meja konsultasi kesehatan. Di meja ini terdapat perawat Evi Dyah Prahesti, A.Md. Kep. dari Ponkesdes Karangduren. Warga yang didiagnosis tekanan darah atau gula darah maupun kolesterol yang tinggi akan menerima obat sesuai diagnosisnya oleh perawat Evi Dyah Prahesti.

Di meja 5 ini juga terdapat 2 kader SMARThealth, yaitu Siswanti dan Annisa Ayu Gita Swarga, yang bertugas mengentry data ke dalam aplikasi eKader. Di meja 5 ini, pemeriksaan warga dan perjalanan Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Posbindu purna sudah. Warga sudah boleh meninggalkan kegiatan Posbindu dari meja 5 ini. *** [200321]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment