Pelatihan Kader SMARThealth Kecamatan Kalipare

Dengan memanfaatkan dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan), Puskesmas Kalipare mengadakan kegiatan pelatihan kader SMARThealth se-Kecamatan Kalipare di Ruang Aula Puskesmas Lantai 2 yang berada di Jalan Raya Kalipare No. 210 Dukuh Krajan RT 09 RW 04 Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (13/12/2022).

Kegiatan ini diikuti kader kesehatan yang berasal dari 9 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kalipare, yang meliputi Kalipare, Sumberpetung, Putukrejo, Tumpakrejo, Kaliasri, Kalirejo, Arjosari, Arjowilangun, dan Sukowilangun. 

Setiap desa mengirimkan 5 orang kader kesehatan untuk dilatih menjadi kader SMARThealth, dan ditambah dengan menghadirkan 1 orang tenaga kesehatan (nakes) dari 9 desa tersebut untuk mendampingi kadernya masing-masing dalam pelatihan itu.

Sambutan dan pembukaan oleh Kapus Kalipare didampingi Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Acara kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WIB selepas rombongan dari Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang memasuki Ruang Aula Puskesmas. Rombongan Dinkes tersebut terdiri dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa, Koordinator PTM, staf IT Seksi PTM dan Keswa, asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Seksi PTM dan Keswa, serta perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Diawali dengan Master of Ceremony (MC) Eni Roihatul, A.Md.Kep, perawat Desa Putukrejo, mengucapkan selamat datang kepada hadirin, dan membacakan susunan acara yang akan dilalui dalam pelatihan ini.

Setelah itu diteruskan dengan berdoa terlebih dahulu, yang dipandu oleh MC. Kemudian menyusul dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipimpin oleh dirigen Ayu Candra, A.Md.Gz, seorang Nutrisionis Puskesmas Kalipare, dengan birama 4/4.

Peserta pelatihan yang diikuti 45 kader dari 9 desa di Kecamatan Kalipare

Usai menyanyikan dua lagu, acara berikutnya disambung dengan sambutan dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus mengatakan bahwa penyakit tidak menular (PTM) tiap tahun terus meningkat. Kebijakan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kita harus memperkuat skrining.

“Kita perlu deteksi dini. Di Kalipare ada 41 ribu usia produktif, dan baru terskrining sebanyak 4%. Dari yang  terskrining itu pun masih terbatas pengobatannya. Yang tidak berobat dikawatirkan mengalami kesakitan atau kecacatan karena risiko PTM yang dihadapinya,” ujar Paulus Gatot.

Lebih lanjut, Paulus pun menambahkan, “Oleh karena itu, perlu adanya pelatihan kader keehatan untuk dilatih menjadi kader SMARThealth agar bisa membantu perawat desa dalam melakukan skrining.”

Koordinator PTM Dinkes beri materi tentang Posbindu SMARThealth

Sehabis Paulus, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Kalipare Endah Pujiati, S.ST., M.Kes. Pada kesempatan itu, Kapus Endah menerangkan bahwa 45 kader dari 9 desa yang ada di Kecamatan Kalipare ini dihadirkan di sini, untuk dilatih menjadi kader SMARThealth.

“Kader SMARThealth nanti akan mampu membantu perawat desa dalam melakukan skrining PTM berbasis aplikasi eKader. Sehingga kader nantinya tidak perlu mencatat di buku lagi. Saya berharap usai pelatihan hari ini, kader sudah bisa melakukan skrining di desanya masing-masing,” jelas Kapus Endah.

Setelah memberi sambutan, Kapus Endah langsung membuka acara pelatihan ini, dan kemudian Kapus meninggalkan tempat karena masih ada tugas yang harus dikerjakan. Waktu sepenuhnya diserahkan Dinkes yang akan memberikan pelatihan tersebut.

Salah seorang perawat desa jelaskan penggunaan alat cek kadar gula darah

Materi pertama dalam pelatihan tersebut disampaikan oleh Koordinator PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners dengan judul “Posbindu SMARThealth.” Namun sebelum menginjak materi, Nur Ani terlebih dahulu memutarkan video yang bertitel “Mewujudkan Kampung Cerdik Sehat Jantung Melalui SMARThealth Sijaritung.”

Pemutaran video ini bertujuan, agar supaya kader yang mengikuti pelatihan ini mendapat gambaran mengenai apa saja yang akan dijalankan setelah pelatihan hari ini. Nur Ani berusaha mula-mula memotivasi kader sebelum ke materi.

Memasuki materi, Nur Ani berusaha mengupas tuntas apa itu Posbindu SMARThealth. Mulai dari filosofisnya hingga nantinya melakukan skrining kepada warga usia produktif yang ada di desanya masing-masing.

Staf IT Seksi PTM dan Keswa beri materi Instalasi Aplikasi eKader dan cara melakukan input data

“Kader SMARThealth menemukan indikasi hipertensi, kencing manis, kolesterol, dan membawanya ke tenaga kesehatan,” urai Nur Ani dihadapan peserta pelatihan.

Selepas materi pertama, Nur Ani meminta perawat/bidan desa yang mendampingi kadernya untuk membentuk kelompok guna melakukan praktik pengukuran kesehatan, seperti pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol.

Setiap kader diharuskan menerangkan alat kesehatan (alkes) yang digunakan terlebih dahulu baru kemudian memberikan contoh dalam menggunakan alkes tersebut atau melakukan pengukuran tensi dan cek kadar gula darah/kolesterol. Setiap kader harus mencoba satu persatu, dan hasilnya nanti akan digunakan untuk praktik input data dengan aplikasi eKader setelah ini.

Asisten IT SMARThealth secara proaktif mendampingi kader yang mengalami kesulitan dalam instalasi dan input data dengan eKader

Instalasi aplikasi eKader maupun cara melakukan input data skrining diajarkan oleh staf IT Seksi PTM dan Keswa Dinkes, Candra Hernawan, S.Kom. Kemudian kader juga harus mempraktikkannya dengan skrining hasil pengukuran mereka masing-masing dalam praktik pengukuran kesehatan sebelumnya.

Acara pelatihan kader ini selesai pada pukul 12.28 WIB dengan closing statement dari Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa. Dalam closing statement, Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa mengingatkan kembali kepada kader peserta pelatihan.

“Selain bisa melakukan skrining PTM terhadap warga, kader nantinya juga bisa melakukan edukasi dengan bantuan aplikasi eKader, yang intinya PTM itu banyak dipengaruhi oleh faktor gaya hidup. Sehingga pola gaya hidup harus senantiasa diperhatikan. Ojo kakehan polah,” tutup Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa. *** [131222]  

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment