Jumat (05/05) pagi ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) masih berkegiatan di Hotel Grand Miami Kepanjen untuk yang ketiga kalinya.
Bertempat di Grand Miami Ballroom 1 dan 2 Lantai 7 di hari ketiga ini, Substansi PTM dan Keswa mengadakan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Bagi Pengelola Progam Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas.
Pertemuan ini dihadiri oleh Pemegang Program Gigi dan Mulut (Gilut) dan Pemegang Program UKS Puskesmas se-Kabupaten Malang yang jumlahnya ada 39 Puskesmas. Selain itu, terlihat pula sejumlah staf Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, antara lain Rosida, SKM, Kristina Dewi, A.Md.Keb, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, Wildan Adi Yatma, S.Psi, Candra Hernawan, S.Kom, Imam Ghozali, S.Kep. Ners, dan Ulinati, S.IP (asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Substansi PTM dan Keswa) serta perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).
Acara pertemuan ini dimulai pada pukul 08.35 WIB. Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep. Ners mengawali dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta yang hadir di Ballroom ini, dan kemudian membacakan susunan acaranya serta memandu doa untuk kelancaran kegiatan ini.
Sambutan Kadinkes Kabupaten Malang yang dibacakan oleh staf PTM |
Usai menyanyikan Indonesia Raya, acara berikutnya adalah sambutan dari Kepala Dinkes (Kadinkes) Kabupaten Malang yang diwakili oleh staf PTM, Rosida, SKM dengan membacakan secara langsung lembar sambutan Kadinkes.
Dalam sambutan itu, dikatakan bahwa hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013 menunjukkan bahwa 25,9% penduduk Indonesia memiliki masalah gilut. Dari jumlah tersebut, 31,1% menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga medis gigi, sementara 68,9% lainnya tidak dilakukan perawatan.
UKGM (Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat) adalah suatu pendekatan edukatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan gigi dengan mengintegrasikan upaya promotif dan preventif kesehatan gigi pada berbagai UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang berlandaskan pendekatan Primary Health Care (Posyandu, Bina Keluarga blita, Polindes, Ponkestren, Taman Kanak-Kanak dan lain-lain).
Peserta pertemuan di Grand Miami Ballroom yang dipotret dari arah tenggara |
Untuk itu diperlukan sinergisitas lintas program dalam upaya pelayanan kesehatan gilut. Selain menjamin ketersediaan tenaga kesehatan gilut yang profesional dan penyediaan sarana yang mencukupi untuk peningkatan pelayanan kesehatan gilut.
Selesai membacakan sambutan Kadinkes, Rosida kemudian membuka secara resmi pelaksanaan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Bagi Penelola Program Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas bagi Pemegang Program Gilut dan UKS se-Kabupaten Malang ini.
Setelah itu, acara berikutnya adalah pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh drg. Dilla Dewi Priestiana dari Seksi P2PTM & Keswa Dinkes Provinsi Jawa Timur, dengan judul “Evaluasi Pelayanan Kesehatan Gigi & Mulut Tahun 2022: Koordinasi Program 2023.”
Peserta pertemuan di Grand Miami Ballroom dipotret dari arah timur laut |
Lebih lanjut, dr. Dilla juga menjelaskan perihal dasar hukum yang dipedomani, pelayanan kesehatan gilut dengan pendekatan siklus kehidupan, roadmap kesehatan gilut (2015-2030), dan RAN 2030 Free Caries (To Detect, To Prevent, To Response).
Dalam paparan ini dilakukan sesi tanya jawab dan pada kesempatan itu, dr. Dilla berkenan memberikan quiz dengan satu pertanyaan, “Berapa target PAUD/TK tahun ini?” yang dimenangkan oleh Puskesmas Pagelaran.
Usai materi pertama, dilakukan foto bersama dalam dua sesi. Sesi pertama, foto bersama antara narasumber pertama dengan Pemegang Program Gilut Puskesmas se-Kabupaten Malang, dan sesi kedua dilanjutkan dengan foto bersama antara narasumber pertama dengan Pemegang Program UKS Puskesmas se-Kabupaten Malang.
Narasumber pertama berpose dengan Pemegang Program Gilut Puskesmas se-Kabupaten Malang |
Peserta dipersilakan mengambil snack dan minuman panas yang tersedia di depan Ballroom 1 dan 2. Menu snacknya berisi kudapan roti Sus coklat, Onde-onde, dan risol segitiga, sementara minumannya tersedia hot coffee dan hot tea.
Tepat pukul 10.16 WIB acara diteruskan dengan pemaparan materi kedua yang diisi oleh drg. Anny Rufaida, Sp.KG dengan mengambil titel “Perawatan Gigi Berlubang dan Perawatan Saluran Akar Pada Anak Usia Sekolah.”
Dalam pemaparan itu, drg. Anny memulai dengan mendefinisikan anak usia sekolah dulu. Kemudiania masuk dalam penjelasan tentang anatomi gigi sulung (perbandingan pulpa gigi sulung dengan gigi permanen dan mahkota gigi sulung dibanding gigi permanen), waktu erupsi gigi, proses terjadinya karies, penyakit jaringan pulpa, indikasi perawatan saluran akar gigi sulung, kontra indikasi perawatan saluran akar gigi sulung, indikasi perawatan saluran akar gigi permanen, dan prosedur perawatan saluran akar.
Narasumber pertama berpose dengan Pemegang Program UKS Puskesmas se-Kabupaten Malang |
Setelah itu, waktu diisi oleh Koordinator Gilut Dinkes Kabupaten Malang untuk berbagi informasi berkenaan dengan pertemuan ini, dan setelahnya barulah ishoma (istirahat, sholat, dan makan) di mana peserta laki-laki dipersilakan mengikuti salat Jumat terlebih dahulu.
Dari masjid, peserta laki-laki langsung menuju ke Miami Bar and Lounge yang berada di lantai 2 untuk makan siang. Lokasi yang bersebelahan dengan swimming pool itu, dijadikan ruang untuk makan bagi peserta pertemuan yang digelar Dinkes Kabupaten Malang ini.
Pada makan siang itu tersaji menu yang telah disiapkan oleh pihak hotel itu adalah Chicken Miso Soup, Steamed Rice, Bihun Singapore, Brocolly Garlic, Ayam Cabe Garam, Ikan Sauce Inggris, Beef Mushroom, Cwie Mie, Es Manado, Tempura Sayuran, Sliced Fruits, Mineral Water, Guava Juice, dan Infused Water.
Narasumber kedua berpose dengan seluruh peserta pertemuan di Grand Miami Ballroom |
Monev ini sebagai tindak lanjut dari pemaparan narasumber pertama terkait dengan pencatatan dan pelaporan hasil capaian gilut yang telah dilakukan Puskesmas se-Kabupaten Malang di tengah keterbatasan tenaga dokter gigi yang ada di Puskesmas.
Kemudian Kristina melanjutkan dengan membacakan RTL (Rencana Tindak Lanjut). Ada tiga poin dalam RTL tersebut, yakni melaporkan hasil pertemuan kepada Kepala Puskesmas, melakukan sosialisasi kepada lintas program pada acara Mini Loka Puskesmas, dan koordinasi dan integrasi dengan program UKS dan KIA (Posyandu Balita, pelayanan ANC Terpadu) dan Lansia (Posyandu Lansia) terkait dengan pelayanan atau penyuluhan terkait dengan kesehatan gilut.
Sebagai akhir dari pertemuan ini, acara ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulu Gatot Kusharyanto, SKM pada pukul 13.20 WIB dengan harapan akan ada koordinasi, kolaborasi dan integrasi antar Pemegang Program dalam melaksanakan RTL nantinya. *** [050523]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo