Pertemuan Koordinasi Peningkatan Capaian SPM Hipertensi Dan Diabetes Mellitus Di Kabupaten Malang

Hari ini, Rabu (25/05/2022), sesuai undangan bernomor 005/2519/35.07.103/2022 dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang diadakan Pertemuan Koordinasi Dalam Rangka Peningkatan Capaian SPM Hipertensi Dan SPM Diabetes Mellitus di Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall yang beralamatkan di Jalan Panglima Sudirman No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Acara digelar dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB di Ruang Pertemuan Singhasari. Peserta yang diundang dalam pertemuan koordinasi ini adalah satu orang dokter fungsional pelaksana PANDU PTM dan satu orang pemegang program PTM di Puskesmas.

Mereka yang hadir langsung melakukan registrasi di meja yang berada di samping pintu masuk Ruang Pertemuan Singhasari. Di meja itu, ada staf PTM Fitriayu Dola M., A.Md. Keb. yang dibantu oleh Ulinati, mantan mahasiswi magang di Seksi PTM Dinkes Kabupaten Malang.

Kabid P2P pimpin diskusi dan rencana tindak lanjut dengan didampingi Kasi PTM dan Keswa serta staf PTM

Setelah peserta memasuki ruang pertemuan, Master of Ceremony (MC) Zahira Syalwa, seorang mahasiswi magang Kesma Universitas Negeri Malang, mengawali pembuka kata dengan mengucapkan selamat datang kepada peserta, dan terus membacakan susunan acara dalam pertemuan koordinasi ini.

Acara pertama diisi dengan sambutan Kepala Dinkes (Kadinkes) Kabupaten Malang. Namun Kadinkes berhalangan hadir karena ada tugas lain. Sambutan pun diwakili oleh Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Dalam sambutannya, Paulus mengatakan bahwa berdasarkan laporan SPM Kabupaten Malang tahun 2021 untuk capaian SPM Hipertensi dari sasaran 803.397 orang penduduk usia >= 15 tahun, capaian penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan 131.716 orang (16,39%) dan capaian SPM Diabetes Mellitus (DM) dengan sasaran 40.990 orang dari jumlah penduduk usia >= 15 tahun, capaian penderita DM yang mendapat pelayanan kesehatan 26.006 orang atau 63,44%.

Foto bersama peserta usai pembukaan

Dari data ini menunjukkan capaian SPM masih rendah, belum mencapai target 100%. Salah satu faktor penyebabnya, selain manajemen program yang belum mantap, masih belum tercakupnya pencatatan dan pelaporan dari jejaring serta kedisiplinan menginput skrining pada ePuskesmas dalam penatalaksanaan hipertensi maupun DM.

Untuk itu diperlukan upaya pengendalian dalam pemecahan masalah dengan upaya peningkatan kapasitas para dokter umum fungsional dan perawat program PTM atau Tim Pelayanan PANDU PTM Puskesmas dalam pengelolaan program PTM di Puskesmas.

Setelah itu, Paulus membuka Pertemuan Koordinasi Dalam Rangka Peningkatan Capaian SPM Hipertensi Dan SPM Diabetes Mellitus, dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang “Kebijakan Dan Renstra P2PTM Di Kabupaten Malang.”

Pemaparan materi pertama: dr. Diyah Saraswati, Sp. PD

Dalam Kebijakan dan Renstra P2PTM itu, Paulus menerangkan perihal kegiatan prioritas P2PTM Keswa Tahun 2020 yang terdiri atas promkes dan pemberdayaan masyarakat, deteksi dini faktor risiko, tatalaksana sesuai standar, pencatatan pelaporan, dan surveilans. PTM yang ditangani meliputi penyakit jantung dan pembuluh darah, DM dan gangguan metabolik, paru kronis dan gangguan imunologi, penyakit kanker dan kelainan darah, gangguan indera dan fungsional, kesehatan jiwa dan Napza, serta kesehatan gigi dan mulut.

Dari kegiatan P2PTM Keswa itu, diprioritaskan pada pencegahan dan pengendalian penyakit hipertensi, penguatan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) PTM, penguatan Puskesmas PANDU (Pelayanan Terpadu) PTM, dan penanganan kesehatan jiwa berbasis masyarakat.

Usai penjelasan Kebijakan dan Renstra P2PTM, acara dihentikan sejenak. Peserta bisa rehat lima belas menit untuk coffee break. Dalam coffee break itu, peserta pertemuan bisa menikmati secangkir kopi, teh dan camilan.

Peserta pertemuan koordinasi dari depan

Tepat pukul 10.00 WIB, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi oleh dr. Diyah Saraswati, Sp.PD., dari RSUD Kanjuruhan, dengan judul “Pedoman Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia 2021.”

Pada kesempatan itu, dr. Diyah menguraikan masalah DM di Indonesia, definisi dan patogenesis DM Tipe 2, klasifikasi etiologi DM, kriteria diagnosis DM, kriteria diagnosis DM dan prediabetes, pemeriksaan penyaring prediabetes dan DM Tipe 2 pada kelompok risiko tinggi, penatalaksanaan DM, terapi farmakologi, dan pencegahannya.

Selesai paparan, acara dilanjutkan dengan tanya jawab yang dimoderatori oleh staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns. Ada beberapa pertanyaan berdasarkan pengalaman masing-masing peserta dalam penanganan pasien DM.

Pemateri kedua: dr.
Fahmy Rusnanta, Sp. JP

Pukul 12.15 – 13.00 WIB ishoma. Ishoma adalah singkatan dari kata istirahat, sholat, makan. Namun pada kenyataan, peserta banyak yang memilih makan terlebih dahulu. Menu makan yang diletakkan di meja memanjang dari timur ke barat itu terdapat aneka hidangan untuk makan siang. Ada nasi putih, ayam kare pedas, tahu campur, fuyung hai, kakap asam manis, sambal, acar, sambal matah, bistik daging, ayam goreng mentega, krupuk, dan rujak sayur.

Lalu di sebelah barat laut meja memanjang, terdapat air minum dalam kemasan “Cheers”, salad buah, dan es cincau. Bagi yang menginginkan kopi maupun teh panas juga tersedia di meja yang terletak di samping pintu masuk ke ruang pertemuan.

Selesai ishoma, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi kedua “Optimizing Blood Pressure Control and Early Detection of Hypertensive Complication in Primary Care” yang disampaikan oleh dr. Fahmy Rusnanta, Sp. JP dari RSUD Kanjuruhan. Dalam paparannya, dr. Fahmy menjelaskan pentingnya mengendalikan tekanan darah dan deteksi dini hipertensi agar supaya tidak mengarah ke komplikasi di Primary Care.

Peserta pertemuan koordinasi yang duduk di tengah sisi selatan

Seperti pada pemaparan sebelumnya, dalam pemaparan materi kedua juga dilakukan tanya jawab dari peserta yang datang dari 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang, dengan dimoderatori oleh Nur Ani Sahara. Pada kesempatan ini, juga muncul sejumlah pertanyaan dari peserta kepada dr. Fahmy.

Usai paparan materi kedua, acara diteruskan dengan diskusi dan pembahasan rencana tindak lanjut serta penutupan yang dipimpin oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes.

Poin-poin dalam rencana tindak lanjut itu, di antaranya tahun 2022 ini, Pandu PTM harus berjalan di Puskesmas seluruh Kabupaten Malang, terutama Puskesmas dengan Posbindu SMARThealth 2021 dan 2022. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang sudah melakukan pelayanan Pandu PTM segera bisa melakukan kegiatan 1 minggu 3 kali dalam rangka Bulan Deteksi Dini 2022 (sampai 18 Juni 2022). Setelah 18 Juni dilakukan 1 minggu 1 kali hingga Desember 2022. *** [250522]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment