Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Seksi Surveilans dan Imunisasi (Survim) menggelar Pertemuan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di The Golden Swan Ballroom Rayz UMM Hotel yang beralamatkan di Jalan Sengkaling No. 1 Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (01/09/2022).
Pertemuan ini diikuti oleh Kepala Puskesmas, petugas PTM, dan petugas Surveilans se-Kabupaten Malang. Kabupaten Malang memiliki 39 Puskesmas yang tersebar dalam 33 kecamatan. Setiap Puskesmas mengirimkan tiga orang untuk menghadiri pertemuan ini. Menurut Siti Aisyah, A.Md., petugas absensi dalam pertemuan itu, jumlah pesertanya ada 117 orang dari seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang.
Acara pertemuan dimulai pada pukul 08.50 WIB. Master of Ceremony (MC) Inida Yuliassari, SKM dari Surveilans dan Imunisasi (Survim) Dinkes Kabupaten Malang membuka kata dengan ucapan terima kasih atas kehadiran peserta untuk mengikuti acara ini, dan menginformasikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan (prokes).
Plt. Kadinkes, Kabid P2P dan narasumber dari Dinkes Provinsi Jawa Timur foto bersama dengan peserta pertemuan |
Selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, peserta diperilakan duduk kembali dan MC kemudian memandu berdoa sebagai ungkapan rasa syukur atas terselenggaranya acara ini, dan agar segala sesuatu yang direncanakan mendapat ridho serta tuntunan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Acara ini diteruskan dengan sambutan dan dibuka langsung oleh Kepala Dinkes Dra. Mursyidah, Apt. M.Kes yang didampingi oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Tri Awignami Astoeti, SKM, M.MKes.
Dalam sambutannya, Plt. Kadinkes mengatakan bahwa COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-Cov-2 dan telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO. Sampai saat ini situasi penularan COVID-19 di tingkat global maupun nasional masih sangat tinggi.
Sambutan Plt. Kadinkes Kabupaten Malang |
Tes minimal 1/1000 penduduk per Minggu dengan meningkatkan akses, kapasitas, dan efisiensi laboratorium PCR. Lacak 15-30 kontak erat per kasus sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap kontak yang bergejala maupun tidak bergejala. Isolasi pasien tidak bergejala dan bergejala ringan di luar rumah sakit sedangkan pasien bergejala sedang dan berat di rumah sakit.
Lebih lanjut, Plt. Kadinkes menjelaskan bahwa dari data aplikasi SiLacak (Sistem Informasi Pelacakan) berdasarkan indikator, ada dua indikator yang masih rendah, yaitu ratio pelacakan kontak erat dan kontak erat yang dilakukan tes.
Untuk standar rasio kontak erat rata-rata 1 kasus konfirmasi : 15 kontak erat, sedangkan di Kabupaten Malang kontak erat yang dientri ke SiLacak selama 3 bulan terakhir masih dengan rasio 1 kasus konfirmasi : 9 kontak erat.
Peserta pertemuan bagian depan selatan |
Berdasarkan lapora monitoring tujuan pemeriksaan spesimen PCR berdasarkan data allrecord PCR selama 7 hari terakhir terdapat persentase pemeriksaan suspek sebsar 17%, kontak erat 3%, dan skrining 74% dengan angka positivity rate sebesar 19%.
Dalam rangka akan dilaksanakannya penguatan kegiatan tracing yang dilakukan oleh tenaga tracer dari unsur masyarakat untuk memutus rantai penularan COVID-19 dengan teknis penggunaan akun SiLacak oleh Penanggung Jawab Tes, Lacak, dan Isolasi (PJ TLI) dan tracer di tingkat Puskesmas, maka perlu diadakan “Pertemuan Monev dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.”
Narasumber 1 dari Survim Dinkes Provinsi Jawa Timur |
Pada kesempatan ini diumumkan pemberian penghargaan Bulan Deteksi Dini (Early Detection Month Awards/EDMA) dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia (World Hypertension Day) Tahun 2022.
Usai memberikan penghargaan, Plt. Kadinkes melakukan foto bersama dengan para pemenang dan seluruh peserta pertemuan. Setelah itu, Plt. Kadinkes berpamitan untuk meninggalkan ballroom Hotel Rayz UMM pada pukul 09.20 WIB.
Acara selanjutnya diisi dengan coffee break selama 15 menit. Dalam coffee break ini, pihak hotel telah menyiapkan hot tea, hot coffee, ketan Legenda, apple pie, risoles, dan mix polo pendem (pisang, singkong, dan kacang rebus) yang diletakkan di meja bagian belakang ballroom sisi utara.
Peserta yang duduk di dekat meja coffee break (pojok belakang bagian utara) |
Rampung dari enam paparan Puskesmas, acara diisi dengan Senam Kewer-Kewer. Senam yang diiringi dengan lagu yang cukup menggelitik “Goyang Kewer-Kewer” ini dimaksudkan untuk peregangan bagi peserta pertemuan guna melemaskan ketegangan yang ada.
Pukul 11.12 WIB acara diisi dengan pemaparan materi dari narasumber pertama, Cahyani Yuliani, SKM, dari Survim Dinkes Porvinsi Jawa Timur dengan judul “Update Perkembangan dan Evaluasi Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Provinsi Jawa Timur.”
Materi ini selesai pada pukul 12.15 WIB dan dilanjutkan dengah ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Lokasi makan oleh pihak hotel dipisah menjadi dua tempat. Peserta berada di lobby depan The Golden Swan Ballroom, sementara panitia menempati ruang makan di lantai 1 bagian depan menghadap ke Jalan Raya Sengkaling.
Narasumber 2 dari Survim Dinkes Provinsi Jawa Timur |
Hidangan makanannya, baik peserta maupun panitia, memiliki menu yang sama. Ada nasi putih, tahu gejrot, soto laksa, mie Aceh, capcay ayam, ikan asam pedas, bistik Jawa, krupuk, sambal terasi, acar, slice fruit (melon, pepaya, semangka), es kuwut, mineral water, dan ice tea.
Usai ishoma, MC meminta semua peserta untuk masuk ke ballroom lagi, dan acara diisi dengan pemaparan materi dari narasumber Cahya Yuliani, SKM sesi kedua dengan judul “Surveilans Pembelajaran Tatap Muka Hepatitis Akut Unknown dan Monkeypox.”
Sehabis paparan dan tanya jawab dalam materi narasumber Cahya Yuliani, dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber 2 dr. Silvia Sari, dari Survim Dinkes Provinsi Jatim dengan mengambil judul “Upaya Pencegahan dan Pengendalian PTM sebagai Komorbid COVID-19.”
Kabid P2P menutup pertemuan monev COVID-19 pada sore hari |
Sambil mendengarkan lanjutan paparannya dr. Silvia Sari, peserta bisa sambil menyantap snack yang telah dihidangkannya. Paparan ini selesai pada pukul 15.28 WIB, dan Korsub PTM Keswa berkesempatan menghimbau kepada seluruh Puskesmas untuk meningkatkan capaian skrining PTM usia produktif terutama hipertensi dan diabetes mellitus, karena masih ada 60% yang harus di skrining.
Pukul 15.33 WIB acara Rencana Tindak Lanjut yang disampaikan oleh Korsub Survim Dinkes Kabupaten Malang, Sujatno, S.T. Ada 12 butir rencana tindak lanjut yang harus diimplementasikan pascapertemuan ini.
Acara ini akhirnya ditutup secara resmi oleh Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.MKes dengan ketok meja pada pukul 15.50 WIB. *** [310822]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo