Puskesmas Lawang Gelar Pertemuan Lintas Sektor

Pertemuan lintas sektor  atau yang juga dikenal dengan lokakarya mini lintas sektor merupakan rapat koordinasi yang diselenggarakan dalam rangka mencapai keberhasilan pembangunan kesehatan yang memerlukan keterpaduan lintas program dan lintas sektor.

Dalam rangka penguatan program kerja dan sebagai bentuk upaya penggalangan serta pemantauan kegiatan sesuai dengan perencanaan, Puskesmas Lawang menggelar pertemuan lintas sektor melalui kerja sama tim baik lintas program maupun lintas sektor.

Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan Puskesmas Lawang yang beralamatkan di Jalan Raya Sumberwaras RT 18 RW 08 Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (19/10/2022).

Lokasi Puskesmas Lawang berada di sebelah utara Makam Islam Kelurahan Kalirejo, atau di sebelah timur Lapangan Kalisurak. Letak Puskesmas Lawang juga tak jauh dari tempat wisata pemandian Kalireco ± 250 meter.

Peserta pertemuan lintas sektor berpose bersama di Ruang Pertemuan Puskesmas Lawang

Pertemuan ini dihadiri Camat Lawang, Kapolsek Lawang, Danramil Lawang, Penyuluh KB, Korwil Diknas, Ketua Paguyuban Kader, Pendamping Desa, PKH, dan 12 Kepala Desa/Kelurahan atau yang mewakilinya, meliputi Desa Bedali, Desa Ketindan, Kelurahan Lawang, Kelurahan Kalirejo, Desa Turirejo, Desa Wonorejo, Desa Srigading, Desa Sidoluhur, Desa Sidodadi, Desa Mulyoarjo, Desa Sumberngepoh, dan Desa Sumberporong.

Kendati acara pertemuan sempat molor hampir satu jam, namun pertemuan bisa berjalan dengan lancar. Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan diawali ucapan selamat datang dari Master of Ceremony (MC) Evy Sri Wahyuni, A.Md.Gz dan dilanjutkan dengan pembacaan susunan acara dalam pertemuan lintas sektor tersebut.

Kemudian terus disambung dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Lawang dr. Yulia Rachmawati. Dalam sambutannya, dr. Yulia mengatakan bahwa acara pertemuan lintas sektoral sengaja dimajukan di bulan ini karena terkait dengan adanya program inovasi SMARThealth dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang.

Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Camat Lawang Agus Harianto, S.Sos., MAP. Pada kesempatan itu, Camat Lawang mengatakan ada tiga program yang disampaikan dalam pertemuan ini. Ketiga program yang akan dijalankan itu adalah Subuh Keliling, Desa Inklusi, dan program dari Puskesmas Lawang mengenai program inovasi SMARThealth.

Sambutan Camat Lawang dalam pertemuan lintas sektor

Dalam Subuh Keliling, menurut Camat Lawang akan dijalankan mulai minggu depan. Yang keliling nanti dari Muspika dan para UPT Kecamatan. Sedangkan, terkait Desa Inklusi diharapkan di Lawang setiap desa menjadi inklusi atau ramah terhadap disabilitas. Enam desa yang belum menjadi Desa Inklusi akan dibentuk menjadi Desa Inklusi dengan membentuk Posyandu Disabilitas. Keenam desa itu adalah Mulyoarjo, Sumberngepoh, Sidodadi, Sidoluhur, Ketindan, dan Srigading.

Selanjutnya untuk program inovasi SMARThealth oleh Camat Lawang diserahkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Narasumber dari Dinkes untuk advokasi layanan inovasi replikasi SMARThealth tahun 2022 ini menghadirkan Sub Koordinator Substatif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Dalam materinya, Paulus Gatot menjelaskan tentang “Program SMARThealth sebagai Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular.” Dalam paparannya, Paulus Gatot menguraikan apa itu PTM?

Menurut Paulus Gatot, dalam konteks kesehatan, saat ini Indonesia mengalami transisi epidemiologi. Transisi tersebut diakibatkan peningkatan jumlah kasus penyakit tidak menular yang melebihi angka jumlah penyakit menular.

Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa berikan materi dalam advokasi layanan inovasi replikasi SMARThealth

Salah satu penyakit tidak menular yang berpotensi menjadi penyebab penyakit-penyakit lainnya adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Sedangkan, penyakit-penyakit lainnya yang juga disebabkan oleh hipertensi adalah jantung, stroke maupun gagal ginjal.

Penyakit tidak menular (PTM) itu dipicu oleh faktor risiko perilaku seperti rokok, kurangnya aktivitas fisik, makanan tidak sehat, dan alkohol. Hasil survei ekonomi memperlihatkan bahwa pengeluaran terbanyak untuk masyarakat Indonesia adalah beras, rokok, dan pulsa.

Salah satu program unggulan yang dikembangkan Dinkes adalah SMARThealth sebagai langkah pencegahan dan pengendalian PTM. Program SMARThealth ini melakukan skrining faktor risiko sebagai upaya deteksi dini berbasis smartphone.

Jadi, nanti setelah Puskesmas Lawang melatih kader kesehatan menjadi kader SMARThealth maka kader tersebut melakukan skriningnya tidak melalui kertas lagi melainkan dengan aplikasi eKader, yang hasilnya bisa dilihat saat itu juga melalui speedometer atau health monitor.

Camat Lawang mengawali penandatanganan komitmen bersama

Dalam pelaksanaan replikasi SMARThealth ini juga telah didukung dengan keluarnya Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2021 tentang Upaya Penurunan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Penyakit Jantung Melalui Pos Pembinaan Terpadu SMARThealth.

Di dalam regulasi itu tercantum sejumlah kewenangan dari desa/kelurahan, kecamatan, Puskesmas dan Dinkes dalam menjalankan program inovasi kesehatan yang menjadi salah satu unggulan Bupati Malang dan akan direplikasi ke semua desa  dan kelurahan yang ada di Kabupaten Malang secara bertahap. Untuk tahun 2022 ini direncanakan replikasi untuk 10 desa, di antaranya 12 desa yang ada di Kecamatan Lawang.

Pukul 11.05 WIB Camat Lawang menambahi dari pertemuan lintas sektor ini. Setelah menyimak paparan dari Dinkes, Camat Lawang pun meminta kepada 12 desa yang hadir dalam pertemuan ini untuk berkenan menganggarkan di tahun 2023 dalam replikasi SMARThealth sesuai kemampuan desa masing-masing mengingat skala prioritas tiap desa berlainan.

Pertemuan ini kemudian diakhiri dengan penandatangan komitmen bersama untuk mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan Puskesmas Lawang dan foto bersama. *** [191022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment