Memasuki Syawal hari ke-12 yang bertepatan dengan hari Rabu (03/05), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) menyelenggarakan Pertemuan Rapat Koordinasi Teknis Skrining GME dan Depresi.
Pertemuan Rapat Koordinasi Teknis (Rakontek) ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan Edelweis 1 dan 2 Lantai 1 Hotel Grand Miami Kepanjen yang dihadiri oleh Pemegang Program Keswa Puskesmas se-Kabupaten Malang dengan menghadirkan narasumber dari Universitas Brawijaya (UB) dan RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Selain itu tampak hadir juga sejumlah staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang turut membantu dalam pelaksanaan pertemuan Rakontek ini, seperti Wildan Adi Yatna, S.Psi, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb dan Kristina Dewi, A.Md.Keb, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners, Candra Hernawan, S.Kom, dan Rosida, SKM serta pensiunan staf Keswa Gatot Sujono, S.St., M.Pd dan perwakilan Tim SMARThealth UB.
Usai sambutan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, dilakukan foto bersama |
Setelah itu, Uli langsung memimpin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan hitungan birama 4/4. Usai menyanyikan Indonesia Raya, acara berikutnya adalah sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM mewakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Malang.
Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengatakan bahwa dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, disebutkan bahwa Keswa adalah kondisi di mana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Berdasarkan data Program Keswa Dinkes Kabupaten Malang Tahun 2022, capaian skrining penderita gangguan jiwa berat yang memperoleh layanan kesehatan sebanyak 3.587 jiwa atau 112,8% dari target estimasi penderita gangguan jiwa berat yang ada di Kabupaten Malang sebanyak 3.181 jiwa dari jumlah penduduk Kabupaten Malang sebanyak 2.650.825 jiwa.
Sambutan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang |
Sementara itu, capaian penyandang gangguan jiwa (skizofrenia, psikotik akut, gangguan kecemasan, depresi) yang memperoleh layanan di Fasyankes baru 35,2% atau 6.147 orang dari estimasi target sasaran 0.64% dari total penduduk, atau sekitar 16.965 orang.
Lebih lanjut, Paulus Gatot menerangkan bahwa dari data itu memperlihatkan bahwa upaya preventif berupa deteksi dini mengenai keswa masih sangat rendah dari yang ditargetkan. Oleh karena itu, menurut Paulus Gatot, pertemuan ini diharapkan agar Pemegang Program Keswa Puskesmas se-Kabupaten Malang dapat memahami dan melaksanakan teknis skrining GME dan depresi di Puskesmas, yang nantinya akan dapat meningkatkan capaian program Keswa.
Mengakhiri sambutan, Paulus Gatot langsung membuka pelaksanaan Pertemuan Rakontek Skrining GME dan Depresi secara resmi, dan acara pun langsung dilanjutkan dengan pemaparan materi dari narasumber yang dihadirkan dalam Rakontek tersebut.
Narasumber pertama dari UB |
Pada kesempatan itu, Dr. Heni menerangkan bahwa program Keswa menjadi program unggulan di negara maju, namun di Indonesia program Keswa masih menjadi program “sisa”. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya belum bisa optimal.
Dalam materinya, Dr. Heni membagi ke dalam tiga topik diskusi, yaitu pendahuluan yang berisi permasalahan keswa yang dijumpai di sekitar kita, konsep masalah kejiwaan menuju ODMK, dan upaya promotif.
Selesai pemaparan materi pertama yang memakan waktu 3 jam lebih 35 menit itu, acara disambung dengan pemaparan materi kedua dari Koordinator Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Imam Ghozali, S.Kep.Ners, dengan titel “Target dan Capaian Program Keswa Napza Tahun 2022 Dinkes Kabupaten Malang.”
Koordinator Keswa Dinkes lakukan review target dan capaian skrining tahun 2022 |
Rampung materi kedua pada pukul 12.41 WIB, dan acara selanjutnya diisi dengan ishoma (istirahat, sholat, dan makan). Mereka umumnya menuju ke ruang lunch Dinkes yang disiapkan di lobby dekat ruang pertemuan Edelweis, namun terlihat juga yang langsung menuju ke musholla yang berada sebelah utara toilet lantai 1.
Di ruang makan, menunya diatur di meja memanjang dari timur ke barat. Ada dua meja, yang satunya berada di sisi selatan, dan satunya berada di tengah. Sementara di sisi utara digunakan untuk meja makan.
Meja panjang yang berada di tengah dihidangkan menu: Sop Ikan Kuah Asam, Steamed Rice, Mie Goreng Bakso, Sapo Tahu Ayam, Ayam Spicy, Beef Black Paper, Thai Fish Mango, dan condiment/bahan penyedap seperti sambal, acar, kecap, dan kerupuk. Sedangkan di meja panjang sisi timur hingga melengkung ke utara tersaji menu: Orange Juice, Infused Water, Mineral Water, Sliced Fruits, Puding, Rujak Buah, dan Cwi Mie Malang.
Narasumber dari RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang |
Menurut dr. Endy, Gangguan Mental Emosional (GME) adalah suatu keadaan yang mengindikasikan individu yang mengalami suatu perubahan emosional yang dapat berkembang menjadi keadaan patologis apabila terus berlanjut. Oleh karena itu, mengetahui stressornya dengan melakukan deteksi dini lebih awal, akan memudahkan tenaga kesehatan mudah menanganinya.
Di penghujung paparannya, dr. Heni mengajarkan latihan relaksasi sekitar 10 menit kepada semua peserta pertemuan Rakontek. Semua peserta diminta untuk mempraktekkan agar nantinya bisa menularkan kepada orang lain.
Selesai paparan materi ketiga, acara dilanjutkan dengan pembacaan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari pertemuan ini, yang dibacakan oleh Imam Ghozali, dan setelah itu acara pertemuan Rakontek ini ditutup oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 15.21 WIB. *** [030523]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo