Seminar Kesehatan Luring dan Daring Di RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan menggelar Seminar Kesehatan Luring Dan Daring Dalam Rangka Memperingati Hari Diabetes Sedunia, Hari Kesehatan Nasional Ke-57 dan Hari Ulang Tahun Kabupaten Malang Ke-1261 di Gedung Jantung Lantai 4 selama dua hari, dari tanggal 10 hingga 11 November 2021.

Sesuai surat dari RSUD Kanjuruhan nomor 445/4101/35.07.208/2021 yang dilayangkan kepada Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Dinkes menghadiri acara seminar di hari kedua, Kamis (11/11).

Penyerahan vandel kepada kedua narasumber dalam Seminar Kesehatan RSUD Kanjuruhan

Tampak hadir dalam seminar hari kedua adalah Kepala Seksi (Kasi) PTM dan Keswa Dinkes, staf PTM, Kepala Puskesmas, Dokter Puskesmas, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) serta undangan lainnya.

Acara seminar dimulai pada pukul 08.43 WIB dengan diawali oleh pembawa acara yang mengucapkan selamat datang kepada peserta yang hadir dalam seminar tersebut, dan diteruskan dengan membacakan susunan acaranya.

Setelah itu, pembawa acara mengajak peserta seminar untuk menyaksikan video perihal safety briefing RSUD Kanjuruhan. Video itu berkisah mengenai bagaimana langkah-langkah yang dilakukan bila terjadi sebuah gempa maupun kebakaran. “Hentikan pekerjaan, menuju jalur evakuasi, dan jangan ditunda!”

Narasumber dalam Seminar Kesehatan yang digelar RSUD Kanjuruhan

Usai pemutaran video, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Direktur (Wadir) Administrasi dan Keuangan dr. Benidiktus Setyo Untoro. Dalam sambutannya, dr. Beni mengatakan bahwa penyelenggaraan seminar luring dan daring ini dalam rangka memperingati Hari Diabetes Sedunia, Hari Kesehatan Nasional Ke-57 dan Hari Ulang Tahun Kabupaten Malang Ke-1261.

Sambutan Wadir Administrasi dan Keuangan ini sekaligus sebagai pembuka dalam seminar kesehatan tersebut di mana ada dua pembicara dalam hari kedua ini. Kedua pembicara tersebut berasal Satuan Medis Fungsional (SMF) Jantung dan Pembuluh Darah RSUD Kanjuruhan Kepanjen.

Pembicara atau narasumber pertama adalah dr. Fahmy Rusnanta, Sp.JP, FIHA dengan materi berjudul “Manajemen Pra-Hospital pada Pasien dengan Kecurigaan Sindrom Koroner Akut”. Dalam pemaparannya, dr. Fahmy menjelaskan pentingnya mengenal penanganan pasien jantung sebelum menuju ke rumah sakit. Seorang dokter harus mengenal karakteristik penyakit jantung yang dihadapi oleh pasien, karena penyakit jantung perlu penanganan yang cepat.

Salah satu materi dalam Seminar Kesehatan di RSUD Kanjuruhan

Mengakhiri paparannya, dr. Fahmy menyarankan agar dokter senantiasa banyak belajar dengan pasien. Semakin banyak menghadapi pasien, maka seorang dokter akan banyak pula mengenal permasalahan yang dihadapi oleh pasien dalam keluhan penyakitnya. “A fool with a tool is still a fool!”.

Pukul 09.45 WIB narasumber kedua, dr. Sapto Prihandono Noviantoro, Sp.JP. memaparkan “Tatalaksana Sindroma Koroner Akut Dalam Perspektif Kuratif dan Rehabilitatif”. Dalam pemaparannya, dr. Sapto menerangkan bahwa pentingnya mengenal potensi wilayah Kabupaten Malang. Kabupaten Malang merupakan kabupaten terluas keempat di Pulau Jawa, dan nomor dua di Provinsi Jawa Timur.

Menurut dr. Sapto, rasanya tidak mungkin kalau Kabupaten Malang hanya memiliki rumah sakit rujukan jantung di Kepanjen saja mengingat luas dan karakteristik geografis yang ada di Kabupaten Malang.

Peserta luring Seminar Kesehatan di RSUD Kanjuruhan

Oleh karena itu, konsep pelayanan harus terintegrasi antara preventif, kuratif dan rehabilitatif. Di Kabupaten Malang ini, sebenarnya penanganan preventif sudah berjalan. Melalui aplikasi SMARThealth, kader sesungguhnya sudah terlibat dalam secondary prevention post-ACS and beyond terutama menyangkut lifestyle recommendations seperti stop smoking, weight reduction, increased physical activity, stress management, depression counselling, dan healthy diet.

Hanya perlu disinergikan dalam kuratif dan rehabilitatif melalui pengembangan aplikasi. “Aplikasi SMARThealth yang digunakan oleh kader selama ini harus menyambung ke usaha rehabilitatif juga”, kata dr. Sapto.

Usai paparan narasumber kedua, dilanjutkan dengan diskusi atau sesi tanya jawab baik dengan peserta luring maupun daring. Peserta luring adalah peserta yang menghadiri seminar secara tatap muka di Gedung jatung Lantai 4 RSUD Kanjuruhan yang terletak di Jalan Panji No. 100 Dusun Krajan, Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Sementara, peserta daring adalah tenaga kesehatan yang ada di seluruh puskesmas di Kabupaten Malang yang tidak hadir karena memang ada pembatasan kapasitas ruangan di Gedung Jantung tersebut terkait protokol kesehatan.

Sambutan Plt. Direktur RSUD Kanjuruhan mengakhiri Seminar Kesehatan

Selesai sesi tanya jawab, dilanjutkan dengan penyerahan vandel narasumber kepada dr. Fahmy dan dr. Sapto selaku narasumber. Penyerahan vandel ini diberikan oleh Plt. Direktur RSUD Kanjuruhan, drg. Mahendrajaya, M.M., Sp.KG, yang didampingi oleh Wadir Pelayanan dr. RA Ratih Maharani, MMRS dan Wadir Administrasi dan Keuangan dr. Benidiktus Setyo Untoro serta diteruskan dengan foto bersama.

Pukul 11.11 WIB acara kemudian diisi dengan sambutan dari Plt. Direktur RSUD Kanjuruhan yang didampingi oleh kedua Wadir tersebut. Dalam sambutan itu, Plt. Direktur RSUD Kanjuruhan mengatakan bahwa RSUDU Kanjuruhan merupakan rumah sakti terbesar dan terlengkap di Kabupaten Malang.  Kata Bupati, RSUD ini juga akan punya layanan jantung terpadu.

Secara bertahap, RSUD Kanjuruhan akan melengkapi sarana dan prasarana layanannya. Tujuannya agar memudahkan masyarakat, dan dokter di Puskesmas bisa merasa pede bila merujuk ke RSUD Kanjuruhan.

Oleh karena itu, perlu dikembangkan jejaring di antara RSUD Kanjuruhan dan Puskesmas yang ada di seluruh Kabupaten Malang. Jadikan RSUD Kanjuruhan menjadi rumah sakit pilihan masyarakat di Kabupaten Malang. “The best choice for public reference”, jelas Plt. Direktur RSUD Kanjuruhan. *** [111121]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment