Kader kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama yang berkenaan dengan penyakit tidak menular (PTM). Sementara itu, dalam upaya penurunan angka kesakitan dan angka kematian penyakit jantung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan replikasi SMARThealth dengan penguatan Posbindu SMARThealth.
Posbindu SMARThealth adalah tempat dilaksanakannya kegiatan secara terintegrasi untuk mencegah dan mengendalikan faktor risiko penyakit jantung berbasis masyarakat sesuai sumber daya dan kebiasaan masyarakat.
Salam CERDIK peserta pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Sumberpucung |
Dengan adanya kegiatan Posbindu SMARThealth di masyarakat maka mereka bisa melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit jantung. Deteksi dini di sini dimaksudkan untuk melakukan skrining dengan melalui pemeriksaan dengan menggali riwayat penyakit diri sendiri, riwayat penyakit keluarga, riwayat pola hidup, pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, dan pemeriksaan tekanan darah, cek gula darah, maupun cek kolesterol.
Sambutan dari Kepala Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang |
Pelatihan kader ini dilaksanakan di Aula Puskesmas Sumberpucung yang terletak di Jalan TGP No. 2 Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Aula Puskesmas Sumberpucung |
Personil yang hadir dari Dinkes Kabupaten Malang terdiri atas Paulus Gatot Kusharyanto (Kasi PTM dan Keswa), Fitriayu Dola Meirina, A.Md. Keb. (Pemegang Wilayah), Kristina Dewi, A.Md. Keb. (staf PTM) dan 3 narasumber dari Seksi PTM.
Pemaparan Materi 1 |
Acara pelatihan kader ini dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan dipandu oleh Master of Ceremony (MC) Farida Azizahnur. MC mengawali dengan mengucapkan selamat datang kepada para hadirin di Aula Puskesmas Sumberpucung, dan selanjutnya membacakan susunan acaranya.
Pemaparan Materi 2 |
Usai dibuka, acara disambung dengan pemaparan materi dari 3 narasumber yang berasal dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang. Pemateri pertama disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners dengan mengambil judul “Posbindu SMARThealth.”
Pemaparan Materi 3 |
Setelah itu, Nur Ani baru menjelaskan Kebijakan Posbindu PTM, apa itu SMARThealth, jantung dan peredaran darah, pencegahan dan pengendalian hipertensi, penyakit jantung koroner, faktor pemicu serangan jantung, faktor risiko penyakit diabetes melitus (DM), jangka waktu pemantauan faktor risiko PTM, tindak lanjut dini, dan pencegahan dengan CERDIK.
Selesai materi pertama, diteruskan dengan pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Bastamil Anwar Aziz, S.Kep. Ners dengan judul “Pengukuran dan Pemeriksaan Faktor Risiko PTM”. Dalam paparannya, Bastamil menerangkan pengertian-pengertian dan tata cara dalam melakukan pengukuran kesehatan yang akan dilakukan oleh kader SMARThealth, seperti pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut, serta pengukuran tekanan darah maupun cek gula darah.
Setelah itu, seluruh kader kesehatan diharuskan mempraktekkan secara satu per satu dengan didampingi oleh perawat desa, bidan desa maupun kader SMARThealth dari Jatiguwi dan Karangkates yang telah mendapat pelatihan lebih dulu. Sementara, personil dari Dinkes memantau jalannya praktek pengukuran ini.
Usai praktek pengukuran, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi ketiga yang disampaikan oleh Candra Heranwan, S. Kom dengan mengambil judul “Instalasi Aplikasi eKader”. Pada kesempatan itu, Candra menjelaskan bagaimana melakukan instalasi dan mengoperasikan aplikasi eKader.
Setelah itu, Candra mempersilakan para kader mempraktekkan penggunaan aplikasi eKader untuk melakukan input data pribadi masing-masing setelah tadi melakukan pengukuran. Kader harus melakukan skrining sesuai dengan instrumen yang ada dalam aplikasi tersebut.
Bila nanti lupa, kader bisa membaca kembali di Buku Saku Penggunaan Aplikasi eKader Pada Posbindu SMARThealth yang telah dibagikan ke semua kader yang hadir dalam pelatihan ini. Buku Saku ini dibuat sedemikian rupa agar mudah dibawa oleh kader.
Setelah kader melakukan entry data, Candra kemudian mengajari perawat desa maupun bidan desa mengenai bagaimana melihat hasil entrian kader melalui ePuskesmas. Selain itu, tenaga kesehatan tersebut juga diajari untuk menggunakan aplikasi tenaga kesehatan yang terhubung dengan aplikasi eKader.
Dalam pelaksanaan pelatihan kader ini pada umumny aberjalan dengan lancar dari mulai praktek pengukuran maupun entry oleh kader. Kendala yang ditemui hanya berupa handphone satu orang kader yang tidak bisa dilakukan instalasi karena RAM tidak cukup. *** [270921]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo