Ada Promkes Gigi Dalam Giat Posbindu PTM SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen

Lalu lalang kereta api menuju atau meninggalkan Stasiun Kepanjen senantiasa mewarnai setiap giat Posbindu PTM SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen. Mengingat Balai RW 01 yang menjadi ajang giat Posbindu Anggrek 2 tersebut berhadapan dengan jalur rel sepur. Jaraknya sekitar 20 meter saja, dan dibelah oleh Jalan Banurejo.

Kebetulan jam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen bersamaan dengan jadwal empat kereta api harus melintas depan Balai RW 01 Kepanjen, mulai KA Matarmaja menuju Jakarta, 2 Commuter Line Penataran dari Blitar dan ke Blitar, serta KA Majapahit menuju Malang.

Ditengarai hiruk-pikuk sepur melintas, giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen hari ini, Sabtu (03/06), tak kalah ramainya. Pasalnya, dalam giat Posbindu Anggrek 2 kali ini juga disertai promosi kesehatan (promkes) mengenai gigi berlubang yang dilakukan oleh drg. Ferriza Tri Mardianti, seorang dokter gigi internship Puskesmasn Kepanjen, bersama Ananka Cyntya Devi, A.Md.Kes, seorang perawat gigi Puskesmas Kepanjen.

Promkes gigi ini dilakukan setelah 33 menit giat Posbindu Anggrek 2 berjalan. Di sela-sela giat Posbindu Anggrek 2 berupa pemeriksaan rutin dalam skrining faktor risiko PTM, dokter dan perawat gigi melakukan edukasi kesehatan gigi terhadap warga yang sedang ikut dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen.

Kader SMARThealth, SIMPLI dan Posyandu berspose bersama dokter, nakes dan pensiunan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Promkes yang memakan waktu sekitar 12 menit itu, menjelaskan kepada warga yang hadir dalam giat Posbindu Anggrek 2 mengenai permasalahan kesehatan gigi, utamanya terkait masalah gigi berlubang.

Selesai promkes gigi, skrining faktor risiko PTM terus berlanjut. Dalam giat Posbindu Anggrek 2 Kepanjen terlihat ada enam kader kesehatan yang bertugas, yaitu Agustin Shintowati (kader SMARThealth), Nanik Triyudani (kader SMARThealth), Indri Astutik (kader SIMPLI), Wiwik Setyo Anggraeni, S.H (kader SIMPLI), Edi Hartutik (kader Posyandu Lansia), dan Sri Handayani (kader Posyandu Balita).

Keenam kader kesehatan itu berbagi peran dalam tiga meja layanan dari lima meja layanan kesehatan. Ketiga meja itu diinisiasi sebagai meja 1 (registrasi), meja 2 (pengukuran antropometri, seperti tinggi dan berat badan serta lingkar perut), dan meja 3 (pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat).

Di giat Posbindu Anggrek 2 itu juga ada dokter umum Puskesmas Kepanjen, dr. Hadaya Trias Ramadhani yang menempati meja 4 dan dua tenaga kesehatan dari Ponkesdes Panji Husada Kepanjen, yakni Nurul Masfiyah, A.Md.Kep dan Reny Dewi Prasasti, A.Md.Keb yang berada di meja 5.

Promkes kesehatan gigi dari Puskesmas Kepanjen

Dokternya akan memberikan edukasi dan konsultasi kesehatan, khususnya bagi mereka yang memiliki faktor risiko PTM yang tinggi (highrisk), dan dua nakesnya akan membantu dokter dalam memberikan obat yang telah dituliskan oleh dokter tersebut.

Kader SMARThealth Kepanjen memang rutin melakukan follow up sejak 2017 bagi warga hingga sekarang, dan hasilnya selalu dikomunikasikan kepada nakes setempat yang diteruskan ke Puskesmas Kepanjen.

Dengan adanya data jumlah sasaran yang difollow up secara nyata maka Puskesmas Kepanjen yang membawahi lingkungan kerja Kelurahan Kepanjen berkenan untuk mengutus salah satu dokternya untuk melakukan treatment dalam giat Posbindu tersebut. Treatment adalah istilah bahasa Inggris yang memiliki arti perlakuan, pengobatan, perawatan hingga pelayanan.

Selain itu, tampak hadir pula Gatot Sujono, S.ST, M.Pd, seorang pensiunan staf PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB). Mereka berdua melakukan montoring giat Posbindu PTM di Posbindu Anggrek 2 Kepanjen.

Pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah/kolesterol/asam urat

Giat Posbindu PTM SMARThealth Anggrek 2 Kepanjen ini berlangsung selama 2,5 jam dan berakhir pada pukul 11.38 WIB. Sebelum dilakukan rekapitulasi, acara diisi dengan foto bersama terlebih dahulu dan diteruskan dengan munculnya konsumsi untuk dokter dan nakes lainnya melalui gofood gojek berupa Ayam Geprek Cipy Glek-Glek.

Setelah dokter dan beberapa nakes berpamitan, perwakilan Tim SMARThealth UB melakukan rekapitulasi bersama kader SIMPLI yang bertugas melakukan registrasi. Hasil rekapitulasi dari jumlah target sasaran sebanyak 60 orang berhasil dilakukan skrining faktor risiko PTM sejumlah 54 orang, dengan rincian 19 orang laki-laki dan 35 orang perempuan.

Dari jumlah yang terperiksa itu, terdapat pasien follow up sebanyak 31 orang, dan pasien yang benar-benar baru melakukan skrining faktor risiko PTM di Posbindu Anggrek 2 Kepanjen ini jumlahnya ada 23 orang.

Selesai rekapitulasi, perwakilan Tim SMARThealth UB diajak makan bersama kader dengan nasi sayur asam ditambah dengan sambal tumpang hasil masakan kader SMARThealth Nanik Triyudani. *** [030623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment