Ahad Pagi Ada Giat Posbindu SMARThealth Di Desa Sidorahayu

SMARThealth

Pagi ini, Ahad (20/03/2022), udara begitu cerah. Di sebuah gang yang sudah menggunakan paving block itu, terlihat deretan sepeda motor yang parkir di depan sebuah bangunan gedung Posyandu yang usai mengalami pemugaran.

Deretan sepeda motor itu milik kader SMARThealth dan Lansia serta perawat desa yang akan menggelar giat Posbindu SMARThealth di gedung Posyandu RW 06 yang beralamatkan di Dusun Losari RT 25 RW 06 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Kader SMARThealth dan Lansia berpose bersama perawat Desa Sidorahayu

Acara giat dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan menyasar warga di Dusun Losari. Dua hari sebelumnya, undangan bernomor 005/ /35.07.21.2009/2022 yang dikeluarkan Pemerintah Desa Sidorahayu perihal adanya acara Posbindu PTM SMARTheallth telah diedarkan di Dusun Losari oleh kader kesehatan setempat.

Warga berdatangan sendiri-sendiri. Mereka akan mengikuti alur pemeriksaan dalam giat Posbindu SMARThealth. Begitu tiba di gedung Posyandu, warga akan disambut empat kader Lansia berseragam batik yang bertugas untuk menyambut dan melakukan pendaftaran di serambi gedung. Keempat kader tersebut adalah Kasiani, Main, Lilik Yeniarti, dan Riski Eva Safitri. Mereka ada yang melakukan registrasi, penyambutan maupun konsumsi.

Kader Lansia membantu melakukan registrasi dalam giat Posbindu SMARThealth

Dari serambi, warga akan dipersilakan masuk ke dalam gedung untuk menerima layanan pemeriksaan. Pertama-tama, warga akan dilayani oleh kader SMARThealth Mochamat Sholeh untuk ditimbang berat badannya, diukur tinggi badannya dan lingkar perutnya. Hasil pengukurannya ditulis dalam lembar Form Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Posbindu PTM.

Setelah itu, warga lanjut bergeser ke meja yang berdampingan dengan pengukuran antropomentri tersebut. Di meja itu ada kader SMARThealth Sri Ribut Wijiati yang akan melakukan pengukuran tekanan darah warga. Hasilnya dicatatkan dalam lembar Form Deteksi Dini tersebut.

Kader SMARThealth melakukan input data dengan aplikasi eKader

Dari meja tensi, warga bergeser ke sebelah timur. Di situ, warga akan bertemu dengan kader SMARThealth Benny Yuliati. Kader Benny akan memberikan layanan cek gula darah, kolesterol maupun asam urat. 

Dalam melaksanakan tugasnya itu, kader Benny dibantu oleh kader SMARThealth Sumartiani. Kader Sumartiani bertugas menyiapkan strip untuk pengukuran gula darah, kolesterol maupun asam urat. Bantuan ini sangatlah penting, karena dalam layanan cek pengukuran tersebut tidak boleh terlalu lama dalam membuka tabung tempat menyimpan strip tersebut. Kalau tabung tersebut terlalu lama terbuka, akan mempengaruhi akurasi dalam pengukurannya.

Perawat Desa Sidorahayu berikan konsultasi kepada warga terkait hasil deteksi faktor risiko PTM

Usai cek gula darah, warga dipersilakan menuju ke meja perawat yang letaknya berada di sebelah selatannya. Di meja itu ada perawat Desa Sidorahayu Dimas Kurniawan, A.Md. Kep. Perawat tersebut akan melakukan diagnosis dari hasil skrining dan pengukuran yang dilakukan kader kesehatan terlatih dengan memberikan konsultasi kepada warga tersebut. Apabila dari hasil diagnosis deteksi dini faktor risiko PTM warga memperlihatkan risiko tinggi (highrisk) maka perawat akan memberikan obat selama seminggu.

Giat yang dihadiri oleh Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) ini berakhir pada pukul 11.03 WIB ini berhasil diperiksa sejumlah 15 warga dengan rincian 2 orang laki-laki dan 13 orang perempuan.

Tim SMARThealth UB dengan seragam pemberiam Dinkes Kabupaten Malang menyimak konsultasi antara warga dengan perawat desa

Dalam rekapitulasi itu, Tim SMARThealth UB mendapat keluhan dari kader SMARThealth. Menurut mereka, aplikasi eKader ini berbeda sekali dengan aplikasi SMARThealth sebelumnya. Aplikasi eKader sering rewel, seperti mau login susah, sering keluar null-null, dan isian provinsi tidak bisa.

Hal ini juga dipertegas oleh perawat Dimas Kurniawan. “Kalau aplikasinya terus bermasalah dikhawatirkan capaiannya akan menjadi rendah. Karena kader tentunya juga akan menjadi malas dalam melakukan input data. Padahal kita sudah menargetkan 1 kader 3 skrining warga per hari.” *** [200322

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment