Dari Posyandu Anggrek Desa Palaan Menuju Posyandu Nusa Indah Desa Maguan

Saat tidak menjumpai pasien hipertensi yang rajin dalam giat Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) dalam giat Posyandu Anggrek Desa Palaan, atas saran perawat Usnul Khoiriyah, A.Md.Kep., staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dr. Arief Alamsyah, MMRS yang didampingi salah seorang anggota Tim SMARThealth UB menuju ke Desa Maguan.

Kebetulan pada hari dan jam yang sama, di Desa Maguan juga diadakan giat Posyandu Nusa Indah yang dipusatkan Ponkesdes yang berada di Balai Desa Maguan yang berlamatkan di Jalan Ir. Soekarno No. 21, Dusun Maguan RT 01 RW 01 Desa Maguan, Kecamatan Ngajum. Kabupaten Malang.

Penimbangan balita dalam Posyandu Balita Nusa Indah Desa Maguan, Kecamatan Ngajum

Tiba di Balai Desa Maguan, dr. Arief dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB diterima oleh perawat Desa Maguan Masfu Lailiyah A.Md.Kep., bersamaan dengan ada giat Focus Group Discussion (FGD) di Pendopo. Sehigga parkiran mobil di depan Balai Desa cukup penuh, namun tertata rapi karena perangkat desa bersama dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa berusaha mengaturnya.

Ponkesdes yang berada di sisi samping utara bagian belakang Balai Desa, terlihat ramai warga yang berbondong-bondong untuk mengikuti giat Posyandu Nusa Indah yang terdiri dari Posyandu Balita, Posbindu, dan Posyandu Lansia.

Suasana giat Posbindu/Posyandu Lansia Nusa Indah Desa Maguan, Kecamatan Ngajum

Dalam giat Posyandu Nusa Indah itu, dr. Arief melihat prosesi gelaran Posyandu Nusa Indah karena dr. Arief sedang menyelesaikan S3 di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, ingin menyusun disertasinya mengenai Pengembangan Model Health Coaching Untuk Pengendalian Hipertensi di Layanan Primer.

Dalam giat Posyandu Balita, kader melakukan pengukuran antropometri balita seperti penimbangan badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala. Kemudian hasilnya dicatatkan dalam buku Balita.

Staf pengajar FKUB (berbaju batik) melihat prosesi dalam giat Posbindu/Posyandu Lansia Nusa Indah Desa Maguan, Kecamatan Ngajum

Sedangkan, dalam giat Posbindu/Posyandu Lansia, perawat desa dengan dibantu kader Posbindu/Lansia melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular, seperti pengukuran antropometri (tinggi/berat badan dan lingkar perut), pengukuran tekanan darah, dan pengecekan kadar gula darah.

Di sela-sela giat Posyandu Nusa Indah, dr. Arief sempat melakukan in-depth interview dengan 3 pasien PTM di serambi depan rumah Sukadi yang berada di Jalan Ir. Soekarno No. 18 Dusun Maguan RT 01 RW 01 agar tak bersahutan dengan suara sound system FGD. Lokasinya di depan pintu masuk paduraksa SD Negeri 1 Maguan.

In-depth interview dengan pasien pertama yang rajin dalam giat Prolanis

Ketiga pasien tersebut aktif berkegiatan di Prolanis. Pasien pertama adalah Kardi, kemudian disusul dengan Haryanto dan istrinya, Katmiati. Sejoli lansia tersebut juga aktif dalam giat Prolanis. Sehingga, dr. Arief bisa mendapatkan gambaran untuk permodelan terkait health coaching bagi penderita hipertensi nantinya.

Perlu diketahui, target sasaran Posyandu Nusa Indah dalam mengkover cukup banyak meliputi 4 RW, yakni RW 01 (RT 01 dan RT 02), RW 02 (RT 03 dan RT 04), RW 03 (RT 05, RT 06, dan RT 07) dan RW 04 (RT 08 dan RT 09).

In-depth interview dengan sejoli lansia yang rajin dalam giat Prolanis

Dari 4 RW tersebut, menurut salah seorang kader mengatakan bahwa untuk target sasaran dalam Posyandu Lansia ada 45 orang, Posbindu terdapat 40 orang, dan Posyandu Balita ada sekitar 75 balita.

Pukul 09. 57 WIB, dr. Arief dan salah seorang anggota Tim SMARThealth UB berpamitan dengan perawat Liya dan 11 kader kesehatan yang membantunya, yang terdiri dari 5 orang kader Posbindu/Posyandu Lansia, dan 6 orang kader Posyandu Balita. *** [060624]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment