Skrining PTM oleh kader SMARThealth di Gang I Banurejo di sela-sela pemilihan Ketua RT 01 RW 01 Kelurahan Kepanjen di malam hari |
Selang dua jam lima puluh menit dari skrining faktor risiko penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya dalam pertemuan rutin PKK RT 02 RW 01 Kepanjen, kader SMARThealth mendapat telepon dari istri Ketua RT 01 RW 01 atau akrab di sapa dengan Bu RT.
Bu RT meminta kader SMARThealth untuk datang ke rumahnya karena kebetulan malam ini, Ahad (18/06), ada pemilihan Ketua RT baru. Karena mendadak, akhirnya hanya dua kader yang bisa berangkat ke sana, yaitu Agustin Shintowati dan Nanik Triyudhani.
Tiba di lokasi, yaitu Gang I Banurejo atau belakang Apotek Mustadjab pada pukul 20.10 WIB. Begitu sampai dua kader SMARThealth langsung melakukan skrining dan sekaligus pemeriksaan. Sementara itu, seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang turut mendampingi bercengkerama dengan bapak-bapak yang hadir di situ.
Pada kesempatan itu, sesekali anggota Tim SMARThealth UB bertanya kepada Ketua RT lama yang terpilih kembali, Handi Suharto. Menurut Ketua RT 01 RW 01, jumlah rumah di lingkungannya ada sekitar 50-an. Namun setiap rumah terkadang bisa terdapat 2 KK atau lebih. Jadi, lingkungannya tergolong jejel riyel, rumahnya saling berhimpitan yang ada di tengah gangnya.
Pada pemeriksaan itu, ibu-ibu mengantre terlebih dahulu. Baru kemudian diikuti oleh bapak-bapaknya. Yang bikin gayeng, dalam pemeriksaan itu selain terhidang sejumlah snack juga full music. Yang hadir, utamanya ibu-ibu, pada unjuk boleh dalam melantunkan tembang-tembang lawas.
Serasa tak mau kalah dengan ibu-ibu, Ketua RT pun menyumbangkan suaranya dengan lagu Pantun Janda yang lagi viral di Tik Tok. Sontak yang hadir pun ikut bertepuk tangan, bahkan Bu RT pun berjoget di dekat Ketua RT:
kuda yang mana kuda yang mana tuan senangi
kuda yang putih kuda yang putih di dalam kandang
janda yang mana janda yang mana tuan senangi
janda yang putih janda yang putih berambut panjang
janda yang mana janda yang mana tuan senangi
janda yang putih janda yang putih berambut panjang
naik sepeda naik sepeda mati lampunya
jalan terus jalan terus lambat sampenya
ada janda ada janda mati lakinya
mau dilamar mau dilamar banyak anaknya
ada janda ada janda mati lakinya
mau dilamar mau dilamar banyak anaknya
bagaimana bagaimana menggoreng lada
ambil minyaknya ambil minyaknya tuang tuangkan
bagaimana bagaimana merayu janda
ambil anaknya ambil anaknya timang timangkan
bagaimana bagaimana merayu janda
ambil anaknya ambil anaknya timang timangkan
kampung krukut kampung krukut dipinggir kali
anak cina anak cina dan kawan kawan
hati takut hati takut jadi berani
lihat janda lihat janda kayak perawan
hati takut hati takut jadi berani
lihat janda lihat janda kayak perawan
kucing kurus kucing kurus mandi dipapan
papan dibawa papan dibawa dari marunda
adan kurus badan kurus bukan tak makan
kurus mikirin si janda muda
badan kurus badan kurus bukan tak makan
kurus mikirin si janda muda.
Durasi lagu Pantun Janda cukup lama ketimbang lagu-lagu yang dinyanyikan oleh ibu-ibu. Namun karena lirik lagunya yang lucu, dua kader SMARThealth Kepanjen sampai tak terasa sudah habis orang yang akan diskrining lagi. Selesai lagu Pantun Janda, selesai pula pemeriksaan oleh kader.
Selama 50 menit itu, dua kader SMARThealth berhasil melakukan skrining faktor risiko PTM utamanya penyakit kardiovaskular dan penyakit pemburuh darah lainnya, sebanyak 22 orang dengan rincian 7 orang laki-laki dan 15 perempuan. *** [190623]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo