Dinkes Jatim Gelar Orientasi Posbindu Melalui Tatap Muka Yang Kedua di Balai Desa Gondanglegi Wetan

Setelah pertemuan Orientasi Posbindu Melalui Tatap Muka yang pertama di Kabupaten Malang berhasil dilaksanakan di Kecamatan Turen empat hari yang lalu, kini pertemuan yang kedua diadakan di Gedung Pertemuan Balai Desa Gondanglegi Wetan yang beralamatkan di Jalan Panglima Sudirman No. 61 Dusun Krajan RT 17 RW 06 Desa Gondanglegi Wetan, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (07/06/2021).

Target sasaran orientasi di Kecamatan Gondanglegi ini meliputi dua Puskesmas, yaitu Puskesmas Gondanglegi dan Puskesmas Ketawang. Masing-masing Puskesmas membawahi 7 desa dalam wilayah kerjanya. Wilayah kerja Puskesmas Gondanglegi meliputi Gondanglegi Kulon, Gondanglegi Wetan, Putat Kidul, Sepanjang, Sukosari, Panggungrejo, dan Sukorejo. Sedangkan, wilayah kerja Puskesmas Ketawang mencakup Ketawang, Putukrejo, Bulupitu, Sumberjaya, Ganjaran, Urek-urek, dan Putat Lor.

Sambutan Camat Gondanglegi dalam Orientasi Posbindu Melalui Tatap Muka di Balai Desa Gondanglegi Wetan

Mereka yang dihadirkan dari ke-14 desa tersebut terdiri atas Puskesmas masing-masing 5 orang, dan peserta sebanyak 85 orang yang meliputi Tim Penggerak PKK Kecamatan, Kepala Desa, Tim Penggerak PKK Desa, Kader Posbindu, LSM, dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Acara orientasi ini dimulai pada pukul 09.29 WIB dengan kemunculan Siti Hartini dari Puskesmas Ketawang sebagai pembawa acara dalam kegiatan ini. Pertama-tama, pembawa acara membacakan susunan acaranya, dan diteruskan dengan doa yang dituntun oleh pembawa acara. Kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan disambung dengan lagu Mars Germas.

Pemaparan Materi 1 dari Dinkes Jatim

Usai Mars Germas, acara diisi dengan sambutan dari Camat Gondanglegi Prestiya Yunika AP, S.Sos., M.Si. Dalam sambutannya, Camat Gondanglegi berharap agar pengetahuan yang diambil dalam kegiatan orientasi dan teknis pelaksanaan Posbindu di era pandemi ini bisa ditularkan kepada kader kesehatan lainnya yang ada di desa masing-masing, mengingat keterbatasan tempat untuk menghadirkan semua kader kesehatan yang ada. Setelah itu, Camat Gondanglegi sekaligus membuka Orientasi Posbindu Melalui Tatap Muka di Kecamatan Gondanglegi.

Setelah itu, acara diisi dengan senam peregangan yang diikuti semua peserta orientasi. Senam itu dipandu oleh video yang dipancarkan ke layar lewat bantuan proyektor. Semua hadirin berdiri dan mengikuti gerakan-gerakan yang dicontohkan dalam video tersebut.

Pemaparan Materi 2 dari Dinkes Kabupaten Malang

Suasana relaksasi pun terasa. Relaksasi adalah suatu teknik yang dapat membuat pikiran dan tubuh menjadi rileks melalui sebuah proses yang secara progresif akan melepaskan ketegangan otot di setiap tubuh.

Dengan senam peregangan selama 5 menit itu, peserta akan bisa rileks dalam mengikuti pemaparan materi 1 yang disampaikan oleh dr. Faridha Cahyani dari Dinkes Jatim dengan judul “Posbindu PTM Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.”

Kepala Puskesmas Gondanglegi dan Puskesmas Ketawang

Pada kesempatan itu, dr. Faridha menjelaskan bahwa penyakit tidak menular (PTM) merupakan komorbid COVID-19 sehingga perlu ditingkatkan upaya pencegahan dan pengendaliannya. Salah satunya adalah melalui Posbindu PTM. Posbindu PTM merupakan kegiatan pengendalian faktor risiko PTM melalui pemberdayaan masyarakat (kader).

Strategi P2PTM pada masa adaptasi kebiasaan baru ini harus menyesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Adaptasi Kebiasaan Baru dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara komit dan disiplin agar kelompok rentan dapat terlindungi. Menurut dr. Faridha Cahyani, Kabupaten Malang beruntung mempunyai inovasi SMARThealth untuk program pengendalian PTM dengan memantau faktor risiko PTM.

Ketua TP PKK Kecamatan dan perangkat desa dari 14 desa

Pada materi 1, ada seorang peserta dari TKSK Gondanglegi yang menanyakan perihal mengelola stress. Oleh dr. Faridha diterangkan bahwa untuk mengelola stress itu berbeda-beda karena ambang stress setiap orang itu berlainan.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pemaparan materi 2 yang disampaikan oleh Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dari Dinkes Kabupaten Malang dengan mengambil judul “Pengendalian Komorbid PTM Pada Kasus Kesakitan dan Kematian COVID-19 Dengan Program SMARThealth di Kabupaten Malang.”

Pada pertemuan yang kedua ini, Paulus lebih menekankan kepada advokasi dan sosialisasi Posbindu SMARThealth kepada Kepala Desa yang hadir. Mulai tahun ini, standar pelayanan minimal (SPM) PTM masuk dalam penilaian bagi kepala daerah.

Oleh karena itu, dalam mewujudkan capaian SPM itu digulirkan inovasi Posbindu SMARThealth. Namun karena keterbatasan dana maka perlu adanya gotong-royong antara Dinkes dan Pemerintah Desa/Kelurahan. Mereka diharapkan memainkan peran masing-masing dalam menyukseskan kegiatan Posbindu SMARThealth.

Dalam rancangan Perbup tentang Posbindu SMARThealth, peran-peran itu diuraikan di dalamnya. Peran Dinkes apa, peran Puskesmas apa, dan peran Desa/Kelurahan seperti apa?

Oleh karena itu, semua desa yang ada di lingkungan Kecamatan Gondanglegi pada tahun ini akan mengimplementasikan replikasi SMARThealth perlu advokasi dan sosialisasi melalui acara pertemuan seperti ini.

Pada pemaparan Paulus, muncul beberapa pertanyaan. Salah satu pertanyaan muncul dari peserta yang berasal dari Muslimat. Pertanyaannya seputar mengadakan kegiatan Posbindu tersebut. Harapannya, kader-kader Muslimat NU yang memiliki 54 ranting di Kecamatan Gondanglegi itu juga bisa menjalankan seperti yang diterangkan, baik pada pemaparan materi 1 maupun 2. Di antaranya adalah bagaimana mendapatkan bantuan Pobindu Kit?

Oleh Paulus, disarankan untuk berkomunikasi dengan perawat dan kader kesehatan yang ada di desa tersebut. Pelaksanaannya bisa bersamaan dengan pembagian tugas, dan laporannya by name by address bisa terentri dan masuk ke laporan ePuskesmas.

Mengakhiri acara pertemuan, diberikan kesempatan kepada agen perwakilan BeneCheck Malang, Nova, untuk menyampaikan produknya yang terkait dengan giat Posbindu. Nova mencoba menerangkan tentang BeneChek Plus 3 in 1 (alat cek darah 3 parameter). BeneCheck adalah alat skrining kesehatan sewaktu yang dapat memeriksa gula darah, kolesterol, dan asam urat secara cepat dan menampilkan hasil yang akurat.

Sebagai rekanan kerja pengadaan alat kesehatan sesuai katalog, BeneCheck siap menerima konsultasi mengenai alat cek tersebut, karena BeneCheck berkomitmen dalam layanan purna jualnya juga.

Di penghujung acara, Koordinator Program PTM Dinkes Kabupaten Malang Nur Ani Sahara, S.Kep. Ners mengatakan kepada peserta orientasi semoga materinya tadi bisa dipahami. Jika sudah dipahami, tinggal actionnya dengan fasilitas yang sudah dijelaskan di muka.

Pukul 12.06 WIB acara pertemuan orientasi ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kepala Desa Putat Kidul Tukiran. Setelah itu, pembawa acara mengumumkan agar yang mengambil uang transport cukup diwakilkan saja agar supaya tidak terjadi kerumunan. *** [070621

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment