Dinkes Kabupaten Malang Adakan Pertemuan Koordinasi Pelayanan UBM di Puskesmas

Jumat (09/06) pagi ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub-Substansi PTM dan Keswa mengadakan pertemuan koordinasi pelayanan UBM (Upaya Berhenti Merokok) di Puskesmas.

Bertempat di Ballroom Hotel Grand Miami Kepanjen, pertemuan koordinasi dihadiri oleh dokter fungsional dan pemegang program Puskesmas se-Kabupaten Malang serta sejumlah staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, seperti Palus Gatot Kusharyanto, SKM, Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners, Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, dan Candra Hernawan, S.Kom.

Selain itu, terlihat hadir juga asisten IT yang diperbantukan di Sub-Substansi PTM dan Keswa Ulinati, S.IP, mahasiswi magang di Sub-Substansi PTM dan Keswa Herdina Arahmi dari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) serta seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Kabid P2P mengajak foto bersama seluruh peserta pertemuan koordinasi pelayanan UBM

Acara dimulai pada pukul 09.08 WIB. Master of Ceremony (MC) Nur Ani Sahara mengawali dengan ucapan selamat datang dan membacakan susunan acara dalam pertemuan ini dan kemudian langsung memandu doa agar pertemuan ini berjalan lancar hingga paripurna.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh dirigen Herdina Arahmi dengan birama 4/4, dan setelahnya diteruskan dengan sambutan dari Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M,MKes.

Dalam sambutannya, Tri Awignami mengatakan bahwa saat ini Indonesia menduduki peringkat ketiga (4,8%) untuk jumlah perokok terbesar dari jumlah perokok dunia setelah China (30%) dan India 11,2%), serta nomor satu di ASEAN.

Data Adult Tobacco Survey 2011, tambah Tri Awignami, menunjukkan bahwa prevalensi merokok di Indonesia adalah sebesar 36,1% (67,4 laki-laki dan 4,5% perempuan). Rata-rata jumlah batang rokok yang dikonsumsi pada tahun 2010 adalah 10 batang per hari (10 batang pada laki-laki dan enam batang pada perempuan).

Sambutan Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang

Sementara itu, menurut WHO 2010,  data hasil dari Global Report on NCD memperlihatkan bahwa persentase kematian akibat PTM (Penyakit Tidak Menular) menempati proporsi yang cukup besar, yaitu 63%. Rokok terbukti sebagai faktor risiko utama penyakit dengan keenderungan kesakitan sebesar 12, 1%, penyakit hipertensi 31,7% dan penyakit jantung 0,3% (Riskedas, 2013).

Melihat kondisi tersebut maka perlu untuk melakukan pengendalian dampak bahaya rokok, khususnya bagi anak sekolah dengan menyediakan layanan UBM di Puskesmas dengan standar pelayanan konseling dan penatalaksanaan dengan tenaga terlatih dan peralatan yang memadai agar bisa menurunkan angka merokok usia 10-18 tahun dan angka kesakitan akibat merokok di Kabupaten Malang.

Usai memberikan sambutan, Kabid P2P berkenan membuka pertemuan koordinasi pelayanan UBM di Puskesmas, dan disambung dengan foto bersama dengan seluruh peserta pertemuan koordinasi pelayanan UBM.

Pukul 09.29 WIB, sambil menanti narasumber pertama dari Dinkes Provinsi Jawa Timur, acara diisi dengan penjelasan Serenity CO Analyzer Pro dari perwakilan PT Serenity selaku produsen dan PT Mitra Meditama Abadi (PT MMA) selaku distributor. 

Peserta peertemuan koordinasi pelayanan UBM di Puskesmas

Serenity CO Analyzer Pro adalah perangkat krining Karbon Monoksida untuk membantu setiap orang yang ingin mengetahui seberapa banyak tingkat CO ada di tubuh mereka atau di lingkungan mereka yang dapat membahayakan kehidupan. Alat ini dapat membantu keberhasilan orang dalam berhenti merokok.

Ada empat orang  dari PT MMA, yaitu Nurul Laily Hidayati (Direktur PT MMA), Ariyo Bagus (Teknisi PT MMA), Ananda Octa (Sales PT MMA), Eka Putri Anggraini (Sales PT MMA), dan seorang marketing PT Serenity, Erwin Nurfiansyah.

Di depan, Erwin dan Ariyo menjelaskan Serenity CO Analyzer  Pro dihadapan para peserta pertemuan koordinasi pelayanan UBM di Puskesmas. Dalam penjelasan itu, muncul pertanyaan dari empat Puskesmas, yaitu Sumberpucung, Gondanglegi, Kromengan, dan Dampit.

Pukul 10.12 WIB acara dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Zhafira Ramadhani Arimurti, SKM, PP KTR UBM Seksi P2PTM Dinkes Provinsi Jawa Timur dengan titel “Penguatan Program Konseling UBM.”

Narasumber dari Dinkes Provinsi Jawa Timur

Pada kesempatan itu, Zhafira menjelaskan permasalahan rokok di Indonesia yang terus kian meningkat. “Indonesia darurat konsumsi rokok,” kata Zhafira kepada peserta pertemuan koordinasi pelayanan UBM.

Data Susenas 2020, pengeluaran uang keluarga terbanyak untuk beras, rokok, dan pulsa. Penduduk miskin yang merokok lebih besar ketimbang penduduk yang kaya. Penduduk miskin yang merokok sebesar 27,3% dan yang miskin sebanyak ada 19,5%.

Kalau kondisi ini dibiarkan data perokok umur 10-18 tahun di Indonesia akan menjadi ‘bom waktu” di masa depan. Oleh kaena itu perlu strategi pengendalian tembakau lintas sektor termasuk penyediaan layanan UBM. Langkah-langkah UBM harus dengan pendekatan 4T: Tanyakan, Telaah, Tolong dan Nasehati, Tindak Lanjut.

Tepat pukul 11.30 WIB acara presentasi dipending untuk mempesilakan kepada peserta pertemuan laki-laki untuk menunaikan ibadah salat Jumat yang dilanjutkan dengan istirahat dan makan siang. Lokasi makannya berada di Resto Lantai 1 Hotel Grand Miami.

Suasana pertemuan koordinasi pelayanan UBM di Grand Miami Ballroom

Sejumlah menu hidangan telah disediakan di atas meja memanjang dari barat ke timur ditambah dengan meja di sebelah utaranya. Menu-menu tersebut ada slice fruits, gado-gado, es buah pudding, pudding & fla, infused water, orange juice, mineral water, steamed rice, mie goreng kekian, sayur lodeh ikan pee, ayam canton, beef black pepper, soto ayam Surabaya, dan siomay goreng.

Masuk ke Ballroom lagi pada pukul 13.00 WIB, dan acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari PP KTR UBM Seksi P2PTM Dinkes Provinsi Jawa Timur hingga pukul 13.30 WIB.

Usai paparan PP KTR UBM, acara di sambung dengan pemaparan materi dari dr. Ungky Agus Setyawan, Sp.P(K), seorang dokter spesialis penyakit paru-paru dari RSSA (Rumah Sakit dr. Saiful Anwar) Malang dengan judul “Bahaya Merokok Untuk Kesehatan Paru dan Tatalaksana Terhadap Penyakit Paru.”

Setelah paparan dr. Ungky, acara diteruskan dengan pembacaan RTL (Rencana Tindak Lanjut) dan sekaligus penutupan oleh Sub Koordinator PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. *** [090623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment