Dinkes Kabupaten Malang Gelar Pertemuan Koordinasi Pelayanan Deteksi Dini Jantung dan Stroke di Puskesmas

Selang empat hari mengadakan Pertemuan Koordinasi Pelayanan UBM di Puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Keswa kembali menggelar kegiatan lagi. Kali ini kegiatan tersebut berlabel Pertemuan Koordinasi Pelayanan Deteksi Dini Jantung dan Stroke di Pukesmas pada Selasa (13/06).

Bertempat di Ballroom Lantai 7 Hotel Grand Miami Kepanjen, pertemuan ini dihadiri dokter fungsional dan pemegang program Penyakit Tidak Menular (PTM) Puskesmas se-Kabupaten Malang. Ada 39 Puskesmas yang mengirimkan perwakilan tersebut ke pertemuan ini.

Tampak hadir juga sejumlah staf PTM dan Keswa, antara lain Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners; Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners; Kristiana Dewi, A.Md.Keb; Candra Hernawan, S.Kom; dan Fitriayu Dola Meirina, A.Md. Keb.

Selain itu, terlihat pula asisten IT yang diperbantukan di Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Ulinati, S.IP; mahasisiwi magang di Sub Substansi PTM dan Keswa Herdina Arahmi dari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM), dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara pertemuan dimulai pada pukul 08.55 WIB. Master of Ceremony (MC) Ulinati memulai dengan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta pertemuan dan membacakan susunan acara serta memandu doa bagi kelancaran acara ini.

Usai membuka pertemuan, Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang mengajak foto bersama dengan sseluruh peserta

Kemudian peserta pertemuan diminta berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh video yang ditayangkan melalui dua layar lebar di depan. Selesai itu, mereka dipersilakan untuk duduk kembali.

Usai itu, acara berikutnya adalah sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto. Dalam sambutannya, Paulus Gatot mengatakan bahwa saat ini PTM menjadi penyebab kematian utama sebesar 40 juta (70%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di mana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2015).

Lebih lanjut, Paulus Gatot menambahkan bahwa survey penyebab kematian oleh Kemenkes RI di Kabupaten Malang pada tahun 2020 ditemukan 18.009 kematian. Penyebab kematian tertinggi oleh penyakit Kardiovaskular sebesar 47% atau 7.883 kasus.

Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang. Prevalensi PTM di Indonesia berdasarkan Riskesda 2018, Hipertensi usia > 18 tahun (25,8%), Penyakit Jantung Koroner (PJK) >15 tahun (1,5%), gagal jantung (0,3%), gagal ginjal kronik (7,69%), Stroke (12,1%), Asma (4,8%), PPOK (3,8%), Kanker (3,6%), DM (3,0%) dan Hypertyroid (0,4%). Sedangkan, beberapa faktor risiko PTM Obesitas laki-laki (19,7%), Obesitas perempuan (32,9%), Obesitas sentral (31%), konsumsi tembakau (33,8%), dan kurang makan sayur (93,5%).

Berdasarkan Laporan Surveilans PTM Kabupaten Malang tahun 2022, jumlah penderita Kardiovaskular 115.134 orang atau 59,1% dari 194.684 orang yang menderita PTM. Sementara itu, capaian SPM pelayanan kesehatan Hipertensi sebesar 30,4% dan DM sebesar 53,6% dari target capaian sebesar 100%.

Sambutan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang didampingi narasumber pertama dari Dinkes Provinsi Jawa Timur

Dari data ini memperlihatkan capaian SPM pelayanan kesehatan Hipertensi dan DM masih rendah menjadi salah satu faktor penyebabnya, selain manajemen program pelaksanaan skrining yang belum terintegrasi pada lintas program dan fasyankes serta masih belum tercakupnya pencatatan dan pelaporan dari lintas program maupun jejaring serta kedisiplinan menginput data skrining.

“Banyak yang sudah kita lakukan sebenarnya. Lintas program dan kerja sama dengan Disnaker untuk skrining di perusahaan/pabrik, dan penyediaan logistik seperti peralatan kesehatan dan BMHP,” jelas Paulus Gatot di hadapan para peserta pertemuan.

Oleh karena itu, biar mengetahui skrining PTM Prioritas terutama stroke dan jantung diselenggarakan Pertemuan Koordinasi Pelayanan Deteksi Dini Jantung dan Stroke di Pukesmas di Hotel Grand Miami.

Selesai sambutan, Paulus Gatot berkenan membuka Pertemuan Koordinasi Pelayanan Deteksi Dini Jantung dan Stroke di Pukesmas secara resmi, dan diteruskan dengan melakukan foto bersama narasumber yang telah hadir dan seluruh peserta pertemuan di Ballroom Hotel Grand Miami Kepanjen.

Sambil menunggu penyiapan materi ke layar oleh operator, MC mempersilakan peserta mengambil snack dan minuman untuk dibawa ke meja masing-masing. Pagi ini, pihak hotel telah menyiapkan snack di meja panjang mepet tembok sisi barat daya. Snacknya ada crepe, scotel dan roti Madonna, sedangkan minumannya terdapat dua pilihan, hot tea dan hot coffee.

Narasumber pertama dari Dinkes Provinsi Jawa Timur

Pukul 09.16 WIB acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Pemegang Program Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD) Dinkes Provinsi Jawa Timur, Laksono Boedi Prasetyo, SKM, M.M., dengan titel “Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kardiovaskular Melalui Deteksi Dini.”

Pada kesempatan itu, Laksono Boedi Prasetyo yang akrab dipanggil Soni, menguraikan berbagai topik: Situasi PTM di Indonesia, Transformasi kesehatan, Strategi dan Kebijakan Pengendalian PTM, Deteksi Dini, Layanan PANDU PTM, Pencatatan dan Pelaporan.

Untuk memperluas cakupan deteksi dini, tambah Soni, kegiatan skrining akan diturunkan ke tingkat Posyandu. Selain itu, disiapkan program pendukung untuk membantu deteksi dini, seperti pelatihan kader untuk deteksi dini, pelatihan dokter umum dan perawat untuk penggunaan EKG, pemenuhan alat kesehatan deteksi dini di Puskesmas seperti EKG dan BMHP kolesterol/lipid profil, dan memperluas paket manfaat JKN untuk deteksi dini jantung dan pemeriksaan lipid profil.

Pada materi ini, dibuka sesi tanya jawab. Ada dua penanya pada sesi tersebut, yakni berasal dari dr. Tan Suryo (Puskesmas Kalipare) dan Dita Trisnaningtyas, S.Kep.Ners (Puskesmas Turen). Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian ditanggapi dan dijawab oleh Soni selaku narasumber.

Pukul 11.10 WIB acara diteruskan dengan presentasi materi yang disampaikan oleh dr. Dyah Ayu Ikeningrum, Sp.JP dari RSUD Kanjuhuran Kepanjen dengan judul “Diagnosis dan Tatalaksana Awal Penyakit Kardiovaskular di Faskes Primer.”

Narasumber kedua, dokter spesialis jantung dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Presentasi dr. Ike terdapat 8 outlines (garis besar) dalam bahasannya, meliputi Acute Coronary Syndrome (ACS), Angina Pectoris, Hipertensi, Gagal Jantung, Penyakit Jantung Kongenital, Aritmia, Periferal Artery Disease, dan Shock (ACLS).

Dalam presentasi ini muncul sejumlah pertanyaan. Pada kesempatan pertama, pukul 11.40 WIB, ada dua penanya dari dokter fungsional, yaitu dr. Fendy Decha Cahya D. (Puskesmas Sumbermanjing Kulon) dan dr. Furqan Disai (Puskesmas Tumpang). Kemudian pukul 12.16 WIB, pertanyaan datang dari dr. Hadaya Trias Ramadhani (Puskesmas Kepanjen) dan disambung dengan pertanyaan dr. Sigit Estu Iswayudi (Puskesmas Tirtoyudo), dan dr. Hirul Mustofa (Puskesmas Ngantang). Kesemua pertanyaan tersebut berhasil ditanggapi oleh narasumber.

Selesai presentasi dari dr. Ike, acara berikutnya adalah ishoma (istirahat, sholat, makan). Berbeda dengan lokasi makan sebelum-sebelumnya, pada pertemuan ini tempat makannya ditempatkan di Ballroom dengan meja kursinya yang berada di lobby lantai 7.

Menu yang disiapkan oleh pihak hotel dalam pertemuan ini dihidangkan dalam empat meja. Meja 1 memanjang dari utara ke selatan di belakang tempat duduk peserta yang diberi jarak itu, terhidang soup sechuan, steamed rice, kwetiaw goreng sosis, sambal trasi, acar, kerupuk, brokoli aneka jamur, fish katsu, ayam bakar pedas manis, dan tumis sapi bawang jahe.

Pindah ke meja di sebelah selatannya mepet dinding sisi timur, terdapat mie titi dj dengan sawi rebusnya dan irisan daun bawang serta sambal kecap. Lalu bergeser ke meja sebelah baratnya, terhidang  tahu isi, dan slice fruit. Terakhir meja di dinding barat sisi selatan, ada es campur, mineral water, lychee juices, dan infused water.

Narasumber ketiga, dokter spesialis jantung dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Peserta pertemuan memasuki Ballroom pada pukul 13.47 WIB. Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan Fahmy Rusnanta, MD, FIHA dengan judul “The Common Elctrocardiogram Abnormalities in Primary Health Care.”

Dalam presentasinya, dr. Fahmi menjelaskan Cells of the Hearth, Cardiac Conduction System, ECG Calibration, Basic Waveforms and Intervals, ECG Interpretation, Normal sinus rhythm ECG, Arrythmia, Tachyarrhythmias (Increased Firing Rate), Bradyarrhythmias (Decreased Firing Rate), Sinus Bradycardia, Sinus Arrhythmia, Sinus Arrest Distance A is longer than distance B, Sick Sinus Syndrome, Normal AV Conduction, Atrioventricular (AV) Block, The Summary Block, Maklumat ACLS PERKI 2021, Atrial Flutter, Atrial Fibrillation, Supraventricular Tachycardia, dan lain-lain.

Selesai presentasi pada pukul 15.33 WIB, dibuka sesi tanya jawab. Pertanyaan datang dari dr. Mentari Indah Bramanti (Puskesmas Sumberpucung) dan langsung ditanggapi dengan gamblang. Kemudian sebelum acara Rencana Tindak Lanjut (RTL) waktu dimanfaatkan oleh staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, Nur Ani Sahara, untuk Monitoring dan Evaluasi Laporan Bulanan Program PTM Prioritas.

Pada kesempatan itu, Nur Ani melakukan verifikasi hasil upload data PTM yang dilaporkan ke Dinkes Kabupaten Malang, karena setiap laporan akan terekam dan tercatat waktu pengirimannya dan ini menjadi bukti otentik waktu laporannya.

Pukul 15.56 WIB pembacaan RTL dari Pertemuan Koordinasi Pelayanan Deteksi Dini Jantung dan Stroke di Pukesmas, dilakukan oleh staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Bastamil Anwar Aziz.  Setelah itu, dilanjutkan dengan acara penutupan. Penutupan dilakukan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang pada pukul 16.02 WIB dengan harapan Puskesmas bisa melakukan skrining seperti yang telah diajarkan oleh para narasumber. *** [130623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment