Puskesmas Ardimulyo Berdayakan Kader Dalam Deteksi Dini Faktor Risiko PTM Dengan SMARThealth

SMARThealth

Begitu tiba di Puskesmas Ardimulyo, Singosari, pada pukul 09.33 WIB, rombongan Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang disambut oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Ardimulyo beserta pemegang program PTM dan 8 perawat desa.

Hari ini, Rabu (14/06), Puskesmas Ardimulyo punya hajat mengadakan pertemuan untuk pemberdayaan kader dalam deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) di Ruang Aula Puskesmas Ardimulyo yang berada di lantai 2.

Pemberdayaan kader ini diikuti oleh kader kesehatan dan perawat dari 8 desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Ardimulyo, meliputi Ardimulyo, Randu Agung, Toyomarto, Losari, Taman Harjo, Batu Retno, Dengkol, dan Wonorejo.

Kapus Ardimulyo dan rombongan Dinkes berpose bersama kader kesehatan

Setiap desa mengirimkan 5 orang kader kesehatan untuk diberdayakan dalam deteksi dini faktor risiko PTM dengan SMARThealth. Di situ ada kader Posyandu Balita, Posyandu Lansia, Posyandu Jiwa, dan Posbindu.

Sebelum tibanya rombongan Sub Substansi PTM dan Keswa, acara sudah diisi terlebih dahulu oleh pihak Puskesmas Ardimulyo. Namun setibanya rombongan Sub Subtansi PTM dan Keswa yang terdiri atas Paulus Gatot Kusharyanto, SKM; Kristina Dewi, A.Md.Keb; Candra Hernawan, S.Kom; asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Sub Substansi PTM dan Keswa; serta seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), formalitas acara pun segera dimulai.

Mula-mula Master of Ceremony (MC) Celfi Nuraini, A.Md.Kep mengucapkan selamat datang kepada rombongan Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang beserta para kader dan kemudian membacakan susunan acaranya.

Sebelum menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, MC terlebih dahulu mengajak peserta pertemuan pemberdayaan kader dengan dengan membaca Surat Al-Faatihah (Pembuka). Dalam menyanyikan lagu Indonesia Raya, semua peserta berdiri dan dipandu oleh layar dengan video lagu Indonesia Raya.

Sambutan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Selesai menyanyikan kebangsaan, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kapus Ardimulyo dr. Julia Rosana. Dalam sambutannya, dr. Julia mengucapkan terima kasih kepada para kader yang telah sudi meluangkan waktu untuk mengikuti pemberdayaan kader di Ruang Aula Puskesmas Ardimulyo.

Tanpa memberdayakan kader kesehatan, tambah Kapus Ardimulyo, rasanya Puskesmas Ardimulyo tidak mungkin melakukan skrining dengan optimal jika hanya mengandalkan tenaga kesehatan (nakes) yang ada di lingkungan Puskesmas Ardimulyo. Selain jumlah nakesnya yang sedikit, jumlah cakupan target sasarannya juga banyak.

Usai sambutan dari Kapus Ardimulyo, acara diteruskan dengan sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto. Pada kesempatan itu, Paulus mengatakan bahwa setiap tahun kasus PTM terus meningkat. Tahun 2022, angka kesakitan dari hipertensi cukup tinggi.

“Oleh karena itu, kita perlu upaya yaitu edukasi dan deteksi dini agar supaya masyarakat terhindar dari PTM, utamanya serangan jantung,” jelas Paulus Gatot dihadapan peserta pemberdayaan kader kesehatan tersebut.

Kader kesehatan dari 8 desa di lingkungan Puskesmas Ardimulyo ikuti pelatihan kader SMARThealth

Lebih lanjut, Paulus Gatot menambahkan bahwa kader yang telah dipilih desa akan dilatih di sini agar bisa membantu nakes dalam melakukan skrining. “Semoga yang dikerjakan ibu-ibu kader nantinya bisa amanah.”

Setelah sambutan dari Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa, MC menyerahkan acara sepenuhnya kepada rombongan Dinkes untuk memberikan pelatihan SMARThealth kepada peserta dari 8 desa tersebut.

Sebelum kader melakukan praktek skrining, terlebih dahulu Paulus Gatot memberikan bekal pengetahuan mengenai Posbindu SMARThealth. Paulus Gatot memulai dengan menanyangkan data-data yang ada, seperti dari Survey Kematian bersama Kemenkes pada tahun 2020 diketahui bahwa 48% orang yang meninggal disebabkan karena penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya. Angka kematian tertinggi dikarenakan hipertensi.

Kasus tersebut tidak terlepas dari PTM dan faktor risiko perilaku, seperti merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan alkohol. Sejumlah kebijakan dan strategi P2PTM, seperti promkes, deteksi dini, perlindungan khusus dan penanganan kasus.

Salah seorang perawat sedang mengajari kadernya cara melakukan cek kadar gula darah

Namun dalam implementasinya, capaian demi capaiannya belum bisa memenuhi target sesuai apa yang digariskan oleh Kemenkes. “Kita perlu solusi dan inovasi yang tepat dalam peningkatan pemeriksaan dalam deteksi dini,” kata Paulus Gatot. “ Salah satunya adalah dengan SMARThealth.”

Apa itu SMARThealth? SMARThealth adalah berasal dari bahasa Inggris sehingga susah untuk mengingatnya. Pengertian sederhananya, adalah pengelolaan PTM melalui deteksi dini yang lebih cepat dan efisien.

Salah satu keunggulan SMARThealth adalah inovatif, sederhana berbasis smartphone yang mampu membantu kader kesehatan yang telah mengikuti pelatihan SMARThealth mampu membantu nakes melakukan skrining faktor risiko dengan deteksi dini.

Setelah dilatih SMARThealth, tugas kader kesehatan yang sudah ber-SMARThealth adalah melakukan edukasi, deteksi dini, merujuk dan entri data hasil skrining yang dilakukan dalam Posbindu PTM maupun door to door.

Staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa dibantu staf  dan asisten IT memandu kader melakukan input data dengan aplikasi eKader

Pukul 10.39 WIB peserta melakukan praktek pemeriksaan skrining faktor risiko PTM yang dipandu oleh perawat desanya masing-masing dengan didampingi oleh rombongan Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes.

Dalam praktek itu, kader kesehatan diajarkan cara melakukan pengukuran, baik antropometri, tekanan darah dan cek kadar gula darah. Setiap kader kesehatan harus mempraktekkan hingga bisa, baik secara mental maupun keterampilan.

Setelah semuanya melalukan praktek, maka pada acara Petunjuk dan Penggunaan Aplikasi “eKader” yang dipandu oleh staf IT Sub Substansi PTM dan Keswa Dinkes Candra Hernawan, S.Kom, kader kesehatan tinggal fokus pada input data dengan mengoperasikan aplikasi eKader, dan hasilnya bisa dilihat oleh perawat di aplikasi ePuskesmas.

Pertemuan pemberdayaan kader dengan SMARThealth ini selesai pada pukul 12.35 WIB dengan closing statement dari Kapus Ardimulyo: “Sudah mengikuti, tinggal mengamalkan!” dan diakhir dengan foto bersama. *** [140623]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment