Hari pertama (Selasa, 28/05) kemarin, pelatihan dan endline survey SMARThealth CIVID-19 diikuti oleh empat desa, yakni Talok, Kemulan, Talangsuko, dan Parangargo. Talok, Kemulan, dan Talangsuko termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Turen, dan Parangargo termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Wagir.
Sementara itu, pada hari kedua ini (Rabu, 29/05), pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 diikuti oleh empat desa lagi yang berbeda dari hari sebelumnya. Keempat desa tersebut meliputi Rembun (Puskesmas Pamotan), Pandanrejo (Puskesmas Wagir), Jatiguwi dan Senggreng (Puskesmas Sumberpucung).
Desa Rembun menghadirkan 20 kader dan seorang bidan desa. Desa Pandanrejo mendatangkan 17 kader dan perawat desa. Desa Jatiguwi dan Senggreng memunculkan masing-masing 20 kader dan seorang perawat desa.
Usai berikan sambutan dan membuka secara resmi, Kabid P2P berpose bersama seluruh peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 |
Selain itu, terlihat pula sejumlah personil dari Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehaan (Dinkes) Kabupaten Malang yang menjadi panitia dalam penyelenggaraan pelatihan ini serta beberapa anggota Tim RISPRO KI AREEMA.
Acara pelatihan dimulai pada pukul 08.57 WIB yang diawali dengan salam dan sapa dari Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, S.Kep.Ners kepada para kader yang menghadiri pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19.
Setelah itu, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Germas yang dipandu oleh dirijen Ulinati, S.IP dari Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang, dan setelahnya langsung diteruskan dengan sambutan dan pembukaan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes.
Arahan dari Kadinkes Kabupaten Malang yang didampingi oleh Team Leader RISPRO KI AREEMA dan Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang |
Kematian karena COVID-19 yang disertai komorbit, menurut Tri Awignami, 15 persen diabetes melitus, 6 persen hipertensi, 5 persen jantung, 1 persen PPOK dari 100 orang yang pernah mengalami COVID-19.
Usai memberikan sambutan, Tri Awignami berkenan membuka pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim. Kemudian Tri Awignami pun mengajak foto bersama dengan peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 hari kedua ini.
Selesai seremonial pembukaan, acara diisi dengan penyampaian materi “Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang” oleh Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang Sujatno, ST.
Peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 di Grand Miami Ballroom Kepanjen |
Selesai penyampaian materi pertama, acara diisi dengan ice breaking dengan melakukan senam peregangan yang iramanya diputar dalam layar besar yang berada di kiri kanan podium. Peserta akan mengikuti gerakan-gerakan yang ada dalam senam tersebut.
Usai lima menit meliuk-liukkan tubuh dalam gerakan senam, acara diteruskan dengan pemaparan materi berikutnya yang bertitel “Long COVID-19” yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.
Pada kesempatan itu, Paulus Gatot menjelaskan bahwa penderita COVID-19 umumnya akan memiliki gejala-gejala seperti demam, batuk, kurang nafsu makan, kurang penciuman, dan hilang perasa.
Team Leader RISPRO KI AREEMA berikan penjelasan mengenai endline survey SMARThealth COVID-19 |
Pukul 11.08 WIB, Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang dr. Nur Syamsu Dhuha tiba di Grand Miami Ballroom, dan kemudian berkenan memberikan arahan pada pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19.
Pada kesempatan itu. Kadinkes mengatakan bahwa COVID-19 masih ada realitanya tapi karena sudah adaptasi maka sudah terbiasa. Ada dampak dari COVID-19 ini. Sebelumnya tidak komorbit namun setelah long COVID-19, mereka ada komorbit seperti hipertensi dan diabetes mellitus.
Kadinkes berharap agar masyarakat memiliki pola hidup dengan CERDIK, dan juga berharap kepada Tim RISPRO KI AREEMA agar hasil dan penelitiannya bisa disampaikan ke Dinkes supaya nantinya bisa menjadi pegangan untuk program-program Dinkes selanjutnya.
Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa berikan doorprize kepada salah seorang peserta pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 |
Panitia menunjukkan lokasi mushola dan tempat makan siang yang dipusatkan di resto utama Grand Miami yang berada di lantai 1. Menu yang dihidangkan pihak Grand Miami meliputi gado-gado, es doger, mineral water, infused water, orange juice, steamed rice, cah tauge ikan asin, bola-bola tahu, cumi cabai hijau, ayam Vietnam, soup asparagus, sambal terasi, acar, dan assorted slice fruit.
Pukul 12.31 WIB, peserta memasuki Grand Miami Ballroom lagi. Acara dilanjutkan dengan penjelasan endline survey SMARThealth COVID-19 yang disampaikan oleh Team Leader RISPRO KI AREEMA Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.
Dalam penjelasannya, Sujawoto mengatakan bahwa kader yang sudah dilatih akan mengunjungi ulang responden yang pada putaran sebelum telah dikunjunginya. Kemudian, Sujarwoto juga menjelaskan bagaimana mekanisme, pelaporan dan sekaligus pemberian insentif bagi kader yang telah menjalankan tugas-tugasnya.
Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang yang didampingi salah seorang anggota Tim RISPRO KI AREEMA menutup secara resmi pelatihan dan endline survey SMARThealth COVID-19 |
Pada kesempatan itu, Candra pun juga membuka tanya jawab maupun quiz yang disampaikan oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.
Acara pelatihan di hari kedua ini berakhir pada pukul 14.20 WIB dan ditutup secara resmi oleh Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa yang didampingi oleh salah seorang anggota Tim RISPRO KI AREEMA. *** [290524]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo