Dari masjid Baitusholikhin, terlihat lambaian umbul-umbul NU Care-LAZISNU. Umbul-umbul itu sebagai penanda adanya acara di TPQ Roudlotus Sibyan namun panggungnya dipusatkan di halaman yang lumayan luas milik rumah sebelah timur TPQ.
Lepas Jumatan (17/03), di situ akan ada acara Haflah Akhirussanah yang di dalamnya juga ada pelantikan pengurus LAZISNU Ranting Sepanjang dan sekaligus pengajian menyambut datangnya bulan suci Ramadhan oleh K.H. Mahfud Sattar dari Gondanglegi Kulon.
Kader dan nakes berpose bersama warga Muslimat Desa Sepanjang |
Selain itu, dalam Haflah Akhirussanah juga menjadi penanda penutupan sementara kegiatan jamaah tahlil dan Yasinan guna fokus pada datangnya bulan suci Ramadhan. Warga Nahdliyin diminta untuk menjalankan puasa Ramadhan beserta keutamaan-keutamaan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam.
Dalam acara itu, kader SMARThealth dan tenaga kesehatan (nakes) Desa Sepanjang berkolaborasi dengan NU Care-LAZISNU melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) terhadap jamaah yang hadir dalam acara tersebut.
Warga Nahdliyin mengantre pendaftaran dan pengukuran tekanan darah |
Kolaborasi yang dilakukan itu juga selaras dengan kiprah NU Care-LAZISNU yang ingin memberdayakan umat mendukung masyarakat sehat yang mandiri. Sehingga dalam pelaksanaannya, NU Care-LAZISNU juga menggelontorkan dana untuk pengadaan bahan medis habis pakai (BMHP) kepada kader SMARThealth untuk melakukan skrining faktor risiko PTM terhadap warga Nahdliyin yang hadir dalam acara Haflah Akhirussanah.
Bertempat di teras depan rumah almarhum Bapak Samad, 5 kader SMARThealth (Usfatul Ulumiyah, Istinah, Eny Yuliati, Masito, dan Ifa Lutfiyah) dan 2 kader SIMPLI (Lina Lestari dan Lilik Kusmiati) serta 2 nakes (perawat Istuning Nur Chourunnisa, A.Md.Kep dan bidan Eli Dwi Lestari, A.Md.Keb) membuka lapak pemeriksaan kesehatan.
Kader SMARThealth memperihatkan hasil pengecekan kadar gula darah |
Warga Nahdliyin yang berbondong-bondong menghadiri acara Haflah Akhirussanah itu ada yang langsung memeriksakan diri tapi ada juga yang langsung duduk di tikar yang telah disediakan oleh panitia menghadap ke panggung.
Dari perkiraan jumlah yang hadir dalam acara tersebut sekitar 100-an orang. Sambil mendengarkan acara, mereka bergantian untuk ikut skrining faktor risiko PTM. Ada yang mau ikut skrining tapi ada pula yang takut dengan jarum.
Perawat dan bidan Desa Sepanjang berikan konsultasi dan edukasi kepada warga Nahdliyin |
Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam acara tersebut, turut menyaksikan kemeriahan acara yang didukung oleh warga Nahdliyin dari berbagai elemen, terlihat organisasi Muslimat, LAZISNU, pengurus NU Ranting Desa Sepanjang maupun sejumlah banser.
Yang menariknya lagi, terbersit kabar dari salah seorang kader SMARThealth bahwa NU Care-LAZISNU berkenan memberikan bantuan BHMP selama empat kali dalam setahun untuk melakukan skrining faktor risiko PTM di Desa Sepanjang. Sebuah kolaborasi yang elok! *** [170323]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo