Kalirejo merupakan salah satu desa yang berada di wilayah administratif Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Berdasarkan Kecamatan Kalipare Dalam Angka 2021 (Kalipare Sub District In Figures) yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Malang, disebutkan bahwa desa Kalirejo memiliki lahan seluas 1.509 hektar.
Dengan luas tersebut, desa Kalirejo menempati urutan terluas ketiga setelah desa Sukowilangun dan desa Kaliasri, dengan persentase 13,40% terhadap luas Kecamatan Kalipare yang berjumlah 9 desa tersebut.
Desa Kalirejo terdiri dari dua dusun, yaitu Darungan dan Krajan. Saat musim kemarau, desa Kalirejo terkenal sebagai desa paling sulit air di Kecamatan Kalipare, terutama dusun Darungan. Sebab saat kemarau tiba, mereka harus mengambil air di sumber yang jaraknya mencapai 5 kilometer.
Pensiunan staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang berikan pembinaan terhadap nakes dan kader sambil mencicipi jenang mutiara di ruang tamu Pustu Kalirejo |
Meskipun demikian, sesungguhnya desa Kalirejo ini tidak tergolong desa yang terisolir. Letak geografisnya yang berbatasan dengan desa yang ada di wilayah Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, menguntungkan bagi mobilitas masyarakat yang ada di desa Kalirejo.
Sekadar tahu saja, jarak dari desa Kalirejo menuju ke Puskesmas Kalipare (Kabupaten Malang) sekitar 15,1 kilometer, sedangkan menuju ke Puskesmas Kesamben (Blitar) berjarak 5.9 kilometer. Kalau mau ke Rumah Sakit (RS) Wava Husada Kesamben malah lebih dekat lagi, yaitu sekitar 4,9 kilometer. Atau mau lebih dekat lagi, masyarakat bisa akses ke pelayanan praktek dokter umum di Dusun Sanggrahan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, yang hanya berjarak sekitar 3 kilometer.
Semasa Hindia Belanda dulu sebenarnya desa Kalirejo merupakan desa yang ramai karena di desa ini hadir beberapa perusahaan gamping yang cukup besar. Selain itu, desa Kalirejo memiliki potensi batu marmer merahnya yang cukup diminati perusahaan pembuatan marmer di Kabupaten Tulungagung.
Kunjungan skrining PTM dari rumah ke rumah pertama di Dusun Krajan, Desa Kalirejo |
Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB tersebut tiba di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kalirejo yang berjarak 32 kilometer dari Kepanjen sesuai spidometer motor REVO pada pukul 09.10 WIB. Di Pustu yang berada di Jalan Raya Kalirejo, kedua orang tersebut diterima oleh Afdyatama Tugas Hayuda, A.Md.Kep (Pemegang Program PTM Puskesmas Kalipare), Yenni Dwi Apriliyanti, A.Md.Kep (Perawat Pustu Kalirejo), Lato’ifah, A.Md.Keb (Bidan Pustu Kalirejo), dan kedua kader SMARThealth desa Kalirejo (Ririh Rihnawati dan Ulfia Santa) yang berseragam pink.
Di ruang tamu Pustu, Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB dipersilakan menikmati jenang mutiara yang telah disiapkan oleh perawat Yenni. Selain itu, di meja tamu juga terlihat keripik singkong dan mbothe (talas) rebus.
Setelah itu dilakukan pembinaan terlebih dahulu kepada tenaga kesehatan dan kader SMARThealth yang ada terkait dengan program SMARThealth. Ternyata dari hasil catatan kunjungan anggota Tim SMARThealth UB yang seringkali ikut turun lapangan, kader SMARThealth di sini telah membukukan data sasaran by name by address, termasuk NIK dan BPJS (bagi memiliki) yang diklaster per RT. Luar biasa!
Kunjungan skrining PTM dari rumah ke rumah kedua di Dusun Krajan, Desa Kalirejo |
Selain itu dengan membuat data sasaran secara faktual yang diverifikasi oleh Ketua RT, sesungguhnya juga memudahkan kader maupun tenaga kesehatan (nakes) dalam memberikan layanan pemeriksaan kepada warga. Misalnya yang kelupaan membawa KTP tidak harus pulang lagi, tetapi kader atau nakes tinggal melihat klaster data sasarannya maka di situ sudah ada nomor KTP.
Usai pembinaan, Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB diajak berkeliling untuk melihat giat Posbindu PTM Luar Gedung. Yang dimaksud dengan giat Posbindu Luar Gedung itu adalah giat Posbindu PTM yang tidak dilakukan di tempat yang telah ditentukan setiap bulannya tapi mengunjungi langsung warga dari rumah ke rumah. Gampangnya disebut door to door.
Mula-mula diajak ke rumah salah seorang warga yang telah 10 tahun terkena stroke namun dia rutin periksa ke salah seorang dokter di Kesamben. Tidak hanya yang terkena stroke saja, namun istrinya juga dilakukan skrining faktor risiko PTM oleh kader bersama perawat Yenni.
Kunjungan skrining PTM dari rumah ke rumah ketiga di Dusun Krajan, Desa Kalirejo |
Dari situ, kader dan perawat bergeser ke selatannya, menyasar seorang yang lagi membersihkan singkong untuk dijemur sebagai bahan membuat tiwul. Meminjam terasnya, ibu itu pun diperiksa oleh kader bersama perawat sambil diberikan edukasi kesehatan.
Setelah itu, giat skrining berhenti karena sudah saatnya istirahat siang, dan akan dilanjutkan sore harinya oleh kader tersebut. Gatot Sujono dan seorang anggota Tim SMARThealth UB ikut menuju ke Pustu lagi dan selang sesaat kemudian berpamitan.
Pulangnya ternyata diiringi hingga Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, untuk lewat Jalan Blitar-Kepanjen, dan diajak singgah dulu di Warung Bebek dan Ayam Kampung Goreng “Flamboyan” yang terletak di sebelah utara Musholla Suharjoko, yang lokasinya tak jauh dari Padepokan Eyang Djoego. *** [240623]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo