Hari Ini Delapan Desa Ikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Pakis

Delapan desa yang berada di wilayah Kecamatan Pakis, hari ini (Senin, 04/09) mengirimkan kader kesehatannya untuk mengikuti Pelatihan Kader SMARThealth yang diselenggarakan oleh Puskesmas Pakis di Auala Pertemuan Lantai 2 yang terletak di Jalan Raya Pakis Kembar No. 70 Desa Pakis Kembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Kedelapan desa tersebut adalah Sekarpuro, Ampeldento, Sumberkradenan, Kedungrejo, Banjarejo, Pucangsongo, Sumberpasir, dan Sukoanyar. Setiap desa mengirimkan masing-masing lima orang kader kesehatan untuk diupgrade menjadi kader SMARThealth.

Hari pertama pelatihan ini diikuti 8 desa karena keterbatasan aula yang dimiliki oleh Puskesmas Pakis, dan esoknya tinggal diikuti oleh 7 desa lainnya. Jadi, sampai besok hari diharapkan 15 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pakis sudah mengikuti pelatihan kader SMARThealth.

Peserta pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Pakis berpose bersama

Selain dihadiri oleh 40 kader dari 8 desa, acara pelatihan kader SMARThealth ini juga dihadiri oleh perawat dari 8 desa tersebut, dan juga rombongan dari Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang terdiri dari Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Kristina Dewi, A.Md.Keb, Candra Hernawan, S.Kom, ditambah dengan Ulinati, S.IP dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara pelatihan dimulai pada pukul 08.53 WIB diawali dengan ucapan basmalah dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS. Setelah itu disambung dengan sambutan-sambutan.

Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Pakis Ema Maulani, A.Md.Keb mewakili Kepala Puskesmas Pakis yang berhalangan hadir karena sedang ada pertemuan di Kantor Dinkes Kabupaten Malang.

Sambutan Kepala TU Puskesmas Pakis mewakili Kepala Puskesmas Pakis

Sambutan berikutnya diisi oleh staf Sub Substansi PTM Dinkes Kabupaten Malang, Nur Ani Sahara. Dalam sambutannya, Nur Ani mengatakan bahwa kasus PTM kian tahun semakin meningkat, seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol.

“Jika kita hanya mengandalkan tenaga kesehatan saja tidaklah mungkin dengan target yang begitu banyak. Oleh karena itu, perlu adanya pemberdayaan masyarakat agar bisa berpartisipasi aktif dalam membantu tenaga kesehatan di desa dengan memberikan pelatihan kepada kader kesehatan menjadi kader SMARThealth,” tegas Nur Ani.

Usai sambutan Nur Ani, acara diisi dengan foto bersama terlebih dahulu antara peserta, perawat desa, Puskesmas Pakis, dan rombongan dari Dinkes Kabupaten Malang.

Pemaparan materi dari dokter fungsional Puskesmas Pakis

Sebelum memasuki materi pertama, acara diisi dengan senam peregangan sambil menunggu penyiapan materi. Peragangan itu dipandu oleh staf Puskesmas Pakis Taufik dengan mengajak kader untuk sejenak menggerakkan anggotanya badannya.

Mula-mula peregangan dengan bilang ikhlas dengan tangan kanan ditempelkan ke dada sebelah kiri. Kemudian dilanjutkan dengan diletakkan di atas kepala sambil bilang fokus, dan diakhiri dengan menyanyikan lagu naik delman dengan menggerakkan anggota tubuhnya.

Selesai peregangan, Nur Ani Sahara menyampaik materi Posbindu SMARThealth dengan diawali memutarkan video perihal yang dilakukan oleh kader SMARThealth. Pada materi, Nur Ani berusaha memaparkan mengenai transisi demografi-epidemiologi yang menjadi determinant of health yang ditandai adanya daily lost dan productivity lost.

Praktek penggunaan SMARThealth Kit yang dipantau penuh oleh rombongan Dinkes Kabupaten Malang

Dalam berbagai upaya, Dinkes telah melakukan sejumlah usaha dan program dalam melakukan pengendalian dan pencegahan terhadap PTM. Salah satunya dengan menjalankan replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang. Dan tahun ini termasuk jadwalnya Puskesmas Pakis melaksanakan replikasi dengan ditandai adanya pelatihan kader SMARThealth ini.

Pukul 10,29 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi yang disampaikan oleh dr. Deta Rahmawati dari Puskesmas Pakis dengan judul “Konsep Penyakit Tidak Menular”. Pengertian-pengertian PTM yang terkait dengan replikasi SMARThealth dijabarkan dengan rinci, seperti Indeks Massa Tubuh (IMT), hipertensi, diabetes, kolesterol, dan aktivitas fisik.

Selesai pemaparan dua materi, kader langsung dibimbing dan dilatih untuk bisa melakukan pengukuran antropometri dengan benar, pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah. Acara ini dipandu oleh Kristina Dewi dibantu dengan rombongan dari Dinkes lainnya.

Perawat memberikan cara dan teknik dalam melakukan pengecekan kadar gula darah

Sedangkan, perawat desa yang hadir akan memberikan contoh cara melakukan pengukuran antropometri, tekanan darah dan pngecekan kadar gula darah dengan menggunakan peralatan baru SMARThealth Kit yang kebetulan bersamaan dengan dibagikan dari Puskesmas Pakis kepada para kader tersebut.

Peran perawat tidak hanya sampai di sini saja, karena untuk memperlancar ketrampilan kader tersebut masih harus senantiasa mendampingi dan melatih lagi hingga kader tersebut benar-benar terampil dan lancar.

Praktek pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula didemokan oleh para kader dengan didampingi perawat desanya masing-masing berjalan selama 1 jam.

Suasana praktek menggunakan SMARThealth Kit dalam pelatihan kader di Puskesmas Pakis

Acara pun kemudian diteruskan dengan pemaparan materi tentang Petunjuk Penggunaan Aplikasi eKader yang dipandu oleh Candra Hernawan. Di sini, kader diajari bagaimana melakukan input data dengan benar berdasarkan aplikasi eKader.

Dari 40 peserta pelatihan kader SMARThealth, ada dua peserta yang tidak bisa terinput karena faktor handphone (HP). Disinyalir oleh Candra, karena masalah internal di HPnya. Karena dilihat dari hasilnya, yang dua itu datanya tidak masuk ke ePuskesmas tapi masuk ke Portal SMARThealth.

Acara pelatihan kader SMARThealth bagi desa di wilayah kerja Puskesmas Pakis berakhir dan ditutup pada pukul 13.09 WIB. *** [040923]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment