Hari kedua pelatihan kader SMARThealth yang diadakan Puskesmas Poncokusumo di Ruang Pertemuan Lantai 2 pada Selasa (27/06) diikuti oleh delapan desa berikutnya setelah pelatihan pada hari pertama kemarin.
Kedelapan desa itu meliputi Poncokusumo, Wonorejo, Wringinanom, Gubugklakah, Ngadas, Ngadireso, Ngebruk, dan Argosuko. Dari delapan desa tersebut, desa Argosuko dan Ngadas mengirimkan masing-masing satu orang kader laki-laki. Lainnya didominasi oleh kader perempuan.
Rombongan Sub Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, yang terdiri dari Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners; Kristina Dewi, A.Md.Keb; dan Candra Hernawan, S.Kom serta ditambah seorang asisten IT SMARThealth yang diperbantukan di Sub Substansi PTM dan Keswa Ulinati, S.IP, dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).
Peserta pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Poncokusumo hari kedua (Selasa, 27/06) |
Namun, sebelumnya sambil menanti kehadiran rombongan Dinkes yang akan memberikan pelatihan kader SMARThealth, acara diisi terlebih dahulu dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh pemegang program PTM Puskesmas Poncokusumo, Mohammad Ali, A.Md.Kep, dengan judul “PTM: Penyakit Tidak Menular.”
Materi tersebut sebagai prolog dalam pelatihan kader ini mengingat materi dalam SMARThealth itu sesungguhnya terkait dengan PTM, kendati utamanya menyangkut masalah penyakit kardiovaskular dan pembuluh darahn lainnya.
Pemegang Program PTM Puskesmas Poncokusumo berikan pengetahuan tentang PTM: Penyakit Tidak Menular |
“Kita perlu solusi dan inovasi yang tepat menyangkut peningkatan penemuan dini kasus CVD dan tata laksana dengan SMARThealth,” ujar Bastamil.
Kaitan SMARThealth dengan program pemerintah, tambah Bastamil, bahwa SMARThealth sejalan dan mendukung program pemerintah, yaitu Posbindu PTM dalam memperbaiki tata kelola pencegahan penyakit jantung.
Apakah itu SMARThealth? Bastamil pun bertutur bahwa SMARThealth itu singkatan dalam bahasa Inggris, Systematic Medical Appraisal, Referral and Treatment health. “Ibu-ibu dan bapak-bapak tidak perlu menghafalkan,” kata Bastamil. “Sederhananya, adalah pengelolaan penyakit jantung melalui deteksi dini yang lebih cepat dan efisien.”
Staf Sub Sbstansi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang beri pembekalan wawasan perihal Posbindu SMARThealth |
Setelah selesai materi pengantar dari Bastamil, acara dilanjutkan dengan praktek melakukan pengukuran kesehatan. Semua perawat dari delapan desa pun kemudian mendampingi setiap kader dari desanya dalam berlatih.
Karena keterbatasan alat dan waktu, praktek pelatihan difokuskan pada pengukuran tekanan darah dengan automatic blood pressure monitor dan pengecekan kadar gula darah dengan blood glucose monitoring system. Sementara untuk pengukuran antropometri seperti pengukuran tinggi dan berat badan maupun lingkar perut, umumnya kader kasehatan yang diupgrade menjadi kader SMARThealth tersebut umumnya sudah bisa semua. Kendati demikian, sebelum turun lapangan, perawat desanya masing-masing akan mengajari lagi untuk bekal dalam melakukan skrining faktor risiko PTM.
Peserta melakukan praktek pengukuran tekanan darah dan pengecekan kadar gula darah |
Dalam memberikan materi petunjuk penggunaan aplikasi eKader, Candra pun meminta peserta pelatihan untuk sambil mempraktekkannya agar supaya tidak lupa. Data hasil latihan pengukuran kesehatan tadi bisa sebagai bahan untuk input data dengan menggunakan aplikasi eKader.
Seperti pada praktek pengukuran kesehatan, dalam praktek penggunaan aplikasi eKader ini, rombongan dari Dinkes berpencar ke semua peserta untuk membantu mereka yang menjumpai kendala dalam hal penggunaan aplikasi eKader.
Praktek penggunaan aplikasi eKader dalam input data hasil skrining faktor risiko PTM |
Sebelum resmi ditutup, pemegang program PTM Puskesmas Poncokusumo terlebih dahulu membacakan rencana tindak lanjut (RTL) dari kegiatan pelatihan ini. RTL tersebut ada empat poin, yakni atur strategi dengan perawat dan bidan desa masing-masing; refresh praktek pemeriksaan ke perawat atau bidan desa; koordinasi dengan pemerintah desa terkait teknis kegiatan; dan terskrining PTM 100% di desa masing-masing.
Acara pelatihan di hari kedua atau hari terakhir ini berakhir pada pukul 12.00 WIB dan ditutup dengan acara foto bersama seluruh peserta pelatihan kader SMARThealth di hari kedua ini. *** [270623]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo