
Kemunculan gerakan lingkungan dan lahirnya Hari Bumi pada tahun 1970 menjadi penanda penting dalam perkembangan kajian sosiologi lingkungan, yang bertujuan memahami hubungan antara masyarakat dan lingkungan (Hannigan, 2006). Beberapa tokoh seperti Catton dan Dunlap memperkenalkan paradigma ekologi baru (New Ecological Paradigm/NEP) serta model tiga fungsi lingkungan: sebagai depo pasokan (sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui), ruang hidup, dan tempat penyimpanan limbah. Ketiga fungsi tersebut saling tumpang tindih dan/atau melampaui kapasitas ekosistem untuk menyerapnya, sehingga berisiko menimbulkan kelangkaan, gangguan ekosistem, konsekuensi lingkungan di tingkat lokal hingga global, serta masalah kesehatan. Di sisi lain, kecenderungan untuk memfokuskan kajian pada elemen manusia, seperti dalam konsep risk society oleh Ulrich Beck dan treadmill of production dari Alan Schnaiberg, perlu mendapat perhatian dan catatan kritis.
NIHR Global Health Research Centre for Non-communicable Diseases and Environmental Change Universitas Brawijaya sedang mencari individu yang bersemangat dan siap terjun langsung ke lapangan untuk bergabung dalam survei perilaku lingkungan. Survei ini bukan sekadar soal angka—kami ingin memahami bagaimana masyarakat berinteraksi dengan lingkungannya dalam kehidupan sehari-hari. Kamu akan membantu menerjemahkan teori ke dalam kenyataan, melihat langsung bagaimana akses terhadap infrastruktur dan fungsi lingkungan memengaruhi perilaku. Sebagai enumerator, kamu bukan hanya pengumpul data. Kamu adalah penghubung antara konsep ilmiah dan realitas di lapangan, berperan penting dalam menghasilkan bukti nyata untuk mendukung solusi lingkungan yang lebih baik.
Tertarik? Yuk, jadi bagian dari perubahan!
NIHR Global Health Research Centre membuka kesempatan bagi kamu yang berintegritas, punya semangat kerja lapangan, dan siap berkontribusi nyata dalam survei perilaku lingkungan masyarakat.
🔍 Kualifikasi:
- Pendidikan minimal S1 (atau sudah dinyatakan lulus, dibuktikan dengan melampirkan SKL) dari bidang sosial-humaniora (sosiologi, antropologi, ekonomi, ilmu lingkungan, dll)
- Pengalaman sebagai enumerator jadi nilai tambah
- Jujur, disiplin, dan bertanggung jawab menjaga validitas data
📍 Lokasi Penempatan:
- Kabupaten Malang (Kecamatan Pagak atau Bululawang)
- Kabupaten Banyuwangi (Kecamatan Gambiran atau Cluring)
🛠️ Tugas & Kebutuhan Teknis:
- Bekerja full time dan tinggal di basecamp bersama tim
- Melakukan survei langsung ke rumah warga
- Bisa kerja tim, komunikasi lancar, dan terbiasa pakai teknologi survei
- Punya kendaraan pribadi & SIM C aktif (untuk mobilisasi ke lokasi survei)
💡 Enumerator bukan sekadar pengumpul data—kamu akan jadi jembatan antara teori dan kenyataan di lapangan, menghasilkan bukti nyata untuk perubahan lingkungan yang lebih baik.
Tertarik dan punya passion di bidang lingkungan dan sosial?
Yuk, ambil peran dalam penelitian yang berdampak nyata bagi keberlanjutan lingkungan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat bersama NIHR!
📩 Kirimkan CV dan portofolio kamu ke:
dengan subjek email: [Enumerator Lingkungan – Nama Lengkap]
🗓️ Kami tunggu lamaran kamu sampai Jumat, 22 Agustus 2025.
Jangan sampai terlewat, ya!
This research was funded by the NIHR (Global Health Research Centre for Non-communicable Diseases and Environmental Change) using UK international development funding from the UK Government to support global health research. The views expressed in this publication are those of the author(s) and not necessarily those of the NIHR or the UK government.