Menyalakan Api Pengetahuan: Apresiasi atas Pengukuhan Prof. Dr. Sujarwoto sebagai Guru Besar

Education is not the filling of a pail, but the lighting of a fire.” — William Butler Yeats

Pelantikan sebagai Guru Besar merupakan tonggak penting dalam perjalanan seorang akademisi, lebih dari sekadar capaian pribadi. Ini adalah peralihan menuju peran kepemimpinan intelektual yang menuntut dedikasi mendalam terhadap pengembangan ilmu, pembimbingan generasi muda, dan kontribusi nyata terhadap masyarakat luas.

Kamis (21/08), Universitas Brawijaya menorehkan sejarah dengan mengukuhkan delapan profesor baru dalam Sidang Terbuka Senat Akademik. Momen ini tak hanya mencerminkan keberhasilan individu, tetapi juga tekad institusi dalam meneguhkan komitmen terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.

Menyalakan Api Pengetahuan: Apresiasi atas Pengukuhan Prof. Dr. Sujarwoto sebagai Guru Besar
Pamflet Pengukuhan Prof. Dr. Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA dari FIA UB

Salah satu Guru Besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, sosok yang telah lama mengabdikan diri di bidang Ilmu Manajemen Pelayanan Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya.

Dalam pidato pengukuhannya, beliau memperkenalkan Model Inklusif SMARThealth sebagai inovasi dalam layanan kesehatan primer – sebuah karya yang mencerminkan integrasi antara akademisi, teknologi, dan pengabdian terhadap masyarakat, khususnya dalam konteks pelayanan publik yang lebih merata dan inklusif.

Ucapan selamat dari Centre Head NIHR UB Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes., Sp.KKLP

Meski saya tidak dapat hadir secara fisik dalam prosesi inagurasi yang penuh makna itu karena sedang menjalankan kegiatan Community Development: Education and Development of Tailored Therapy for Hypertension Patients di Aula Kelurahan Kepanjen, kehadiran hati tak pernah terbatasi oleh jarak.

Melalui cerita Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM serta Prof. Delvac Oceandy yang sempat mengikuti langsung prosesi inagurasi, saya seolah turut merasakan kemegahan dan keharuan dalam ruang tersebut.

Ucapan selamat dari Prof. Delvac Oceandy (Manchester University)

Sebagai bagian dari tim dalam Portsmouth Brawijaya Centre for Global Health, Population, and Policy, SMARThealth dan NIHR-GHRC NCDs & EC, dengan penuh rasa hormat saya mengucapkan selamat dan sukses atas pengukuhan Prof. Sujarwoto. Pencapaian ini bukan hanya milik pribadi, tetapi menjadi cahaya inspirasi bagi komunitas akademik dan profesional yang turut bergelut dalam isu-isu pelayanan publik dan kesehatan global.

Pelantikan seorang profesor selalu menjadi penanda perayaan atas pencapaian luar biasa – namun juga momentum untuk merefleksikan tanggung jawab yang lebih besar. Dalam semangat itu, kutipan bijak dari William Butler Yeats (1865-1939), penyair, dramawan, dan penulis prosa Irlandia, sangat relevan untuk menggambarkan roh dari pengukuhan ini:

Ucapan selamat dari Kepala Dinkes Kabupaten Malang dan Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa

“Pendidikan bukanlah mengisi ember, melainkan menyalakan api.”

Kutipan Yeats ini menunjukkan bahwa tujuan pendidikan bukanlah mengumpulkan fakta, melainkan membangkitkan rasa ingin tahu dan hasrat akan pengetahuan. Dan hari itu, api pengetahuan kembali dinyalakan – menerangi jalan ke depan untuk ilmu yang lebih berdampak, adil, dan berkelanjutan.

Scientia potentia est  – Pengetahuan adalah kekuatan. Sebuah prinsip yang menjadi dasar dari seluruh upaya akademik dan kolaborasi, bahwa di balik setiap pengetahuan yang dikembangkan, tersimpan kekuatan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. *** [220825]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo     |     Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment