Jauh sebelum Focus Group Discussion (FGD) ini berjalan, fasilitator NIHR senantiasa berkomunikasi dengan Sekretaris Desa (Sekdes) dan tenaga kesehatan (nakes) Ponkesdes secara intensif. Komunikasi ini menghasilkan keakraban dalam melaksanakan agenda dalam penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC).
Jumat pagi (02/08), Tim Penelitian NIHR melaksanakan FGD di Gedung Serba Guna Kantor Desa Pagak, yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No. 32 Dusun Sumbernongko, Desa Pagak, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Lokasi tersebut berjarak sekitar 270 meter arah selatan Pasar Pagak.
Sambutan dari Sekdes Pagak di Gedung Serba Guna |
Ketujuh kegiatan tersebut alhamdulillah bisa berlangsung secara bersamaan sehingga membuat suasana dalam gedung serba guna tersebut terlihat meriah, dan bisa kelar menjelang salat Jumat. Benar-benar Jumat berkah!
FGD dengan kader kesehatan |
Dan memang benar atau sebuah kebetulan, Jumat yang berkah ini, implementasi FGD NIHR di Balai Desa Pagak berlangsung meriah. Warga yang diundang oleh Sekdes Naroji dan kader kesehatan yang dihubungi perawat Sri Hidayati, S.Kep.Ners untuk menjadi partisipan dalam FGD tersebut berdatangan.
FGD dengan tokoh masyarakat |
Sebelum FGD mulai, terlebih dahulu diisi dengan pengantar kata dari Sekdes Naroji dan kemudian disusul dengan pengantar kata dari Manajer Program NIHR Serius Miliyani Dwi Putri, SKM, M.Ked.Trop., dan terus disambung dengan implementasi FGD.
Survei karakteristik masyarakat |
Kemudin dijajaran kursi sisi barat daya dalam denah gedung, dilaksanakan FGD dengan wakil masyarakat terdampak polusi (laki-laki) yang dipandu oleh Sekar Aqila Salsabila, S.AP, M.AP. Lalu, FGD dengan wakil masyarakat terdampak polusi (perempuan) yang berada di sebelah barat FGD dengan kader kesehatan, dimoderatori oleh fasilitator NIHR dengan notulis Hilda Irawati, S.Stat., dan terakhir FGD dengan anggota komunitas berada di sisi barat bagian tengah dipandu oleh Meutia Fildzah Sharfina, SKM, MPH.
Pengukuran kualitas udara di dekat pabrik oyik (gula tebu mentah) yang perebusannya menggunakan ampas tebu dan limbah plastik |
Dalam pengamatan langsung tersebut, mereka sempat dipandu oleh Sekdes Naroji untuk mengunjungi pabrik oyik (gula mentah) yang perebusannya menggunakan ampas tebu dan limbah plastik, yang asapnya mengepul hitam seperti pada pembakaran gamping (limestone burning).
Pengukuran kualitas udara di dekat pembakaran sampah yang didampingi Sekdes |
Pulang dari masjid, Tim Penelitian NIHR berpamitan dengan Sekdes maupun perangkat desa lainnya. Dua mobil yang mengangkut Tim Penelitian NIHR kembali ke Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), sementara fasilitator NIHR masih akan melanjutkan langkah bersama Tim CEI untuk jumpa dengan kader kesehatan Desa Krebet, Kecamatan Bululawang. *** [020824]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo