Pelaksanaan giat Posbindu SMARThealth yang keempat kalinya di Desa Dadapan, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur ini tidak seperti biasanya. Pasalnya pada giat Posbindu SMARThealth yang digawangi oleh perawat Nurul Hidayati, A.Md. Kep itu ditinjau langsung oleh Kepala Desa (Kades) Dadapan, Nur Rohmat Sri Sanjaya, S.E.
Dalam kunjungannya ke giat Posbindu SMARThealth, Kades Dadapan didampingi oleh Bendahara Desa Muhammad Thoyyib. Kades Dadapan berkenan hadir lantaran ingin menyaksikan secara langsung kegiatan yang dilakukan oleh kader-kader kesehatannya dalam Posbindu SMARThealth.
Kepala Desa Dadapan bersama kader SMARThealth dan Posyandu serta perawat desa |
Kunjungan Kades Dadapan tersebut sebagai bentuk perhatian Pemerintah Desa kepada kader-kadernya dalam ikut membantu program Pemerintah Desa dalam mengatasi penyakit tidak menular (PTM) di desanya.
Pengukuran antropometri |
Acara giat ini dimulai pada pukul 08.00 WIB, namun kehadiran dari staf PTM Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) agak terlambat. Hal ini karena dalam perjalanannya menuju ke Desa Dadapan, mobil yang ditumpangi harus singgah terlebih dahulu ke RSUD Kanjuruhan.
Kepala Desa Dadapan ikut periksa di Posbindu SMARThealth |
Masih ada sekitar 20 orang yang terpantau pemeriksaannya oleh staf PTM Dinkes dan Tim SMARThealth UB tersebut, di antaranya pemeriksaan kepada Kades Dadapan. Seperti pada umumnya, pemeriksaan dalam giat Posbindu SMARThealth ini menggunakan alur pemeriksaan dari pendaftaraan hingga konsultasi/obat.
Perawat Desa Bambang dan Wonoayu ikut membantu dalam giat Posbindu SMARThealth Desa Dadapan |
Setelah itu, warga akan mendapatkan pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar perut oleh kader Posynadu Lansia Di’arti, Ugik Swistyani dan Titik Yunani. Hasil pengukurannya akan dicatatkan dalam Form Skrining PTM.
Teras rumah perangkat desa menjadi lokasi Posbindu SMARThealth |
Usai itu, warga melanjutkan ke meja pemeriksaan gula darah maupun kolesterol. Di meja ini ada kader SMARThealth Efiana Safitri yang bertugas melakukan pengecekan gula darah maupun kolesterol. Hasil pengukurannya dituliskan ke dalam Form Skrining PTM yang dibawa oleh warga yang memeriksakan diri.
Dari meja pemeriksaan gula darah itu, warga kemudian melanjutkan ke meja berikutnya, yaitu meja obat. Dinamakan meja obat karena di meja itu nantinya warga yang terindikasi memiliki faktor risiko tinggi (highrisk) akan diberikan obat oleh tenaga kesehatan yang bertugas di meja itu.
Staf PTM pantau entry data dengan aplikasi eKader |
Pada giat Posbindu SMARThealth yang berakhir pada pukul 11.58 WIB ini, berhasil diperiksa sebanyak 67 warga yang tinggal di Dusun Krajan Timur, dengan rincian laki-laki ada 4 orang dan perempuannya ada 63 orang.
Kemudian data hasil entry yang dilakukan oleh kader SMARThealth Innana Fauziyah dan Ririn Mafrida setelah warga usai dari meja obat ini. Dari data yang dientry berhasil bridging ke ePuskesmas sebanyak 47 pasien baru, dan sisanya sebanyak 20 orang itu masuk kategori pasien lama karena pada bulan sebelumnya sudah pernah melakukan skrining dalam giat Posbindu SMARThealth. Ketentuan dalam ePuskesmas, warga berumur 15 tahun ke atas perlu melakukan skrining PTM satu tahun sekali saja. *** [060521]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo