Kelola Sampah Anorganik, Lahirlah Nama Posbindu PTM Duta Pesammas

Selesai mengikuti giat Posbindu PTM Desa Karangkates hari ini, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) mendapat ajakan dari Ketua Posbindu PTM Desa Karangkates untuk melihat pengelolaan sampah anorganik guna mewujudkan Desa Karangkates yang bersih dan Posbindu PTM eksis.

Lokasinya tak jauh dari Musholla Baiturrahman, sekitar 20 meter, yang menempati lahan pekarangan milik Ketua Posbindu PTM Muntik Kinalasari. Lahan pekarangan ini berada di samping rumah tempat kelahirannya yang kini ditempati adik bungsunya.

Ketua Posbindu PTM Duta Pesammas menceriterakan proses pengelolaan sampah anorganik

Rumah itu khas rumah Jawa tempo dulu. Yang menarik untuk mudah dikenali adalah di salah satu tiang penyangga teras depannya terpampang tulisan Posbindu PTM Duta Pesammas Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung. Penamaan Posbindu PTM itu bukan asal-asalan saja, tetapi memiliki sejarah yang ada kaitannya dengan persampahan.

Posbindu PTM dikembangkan sejak tahun 2011 yang merupakan program kerja Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014. Namun dalam perwujudannya di daerah berbeda-beda tahunnya. Ada daerah yang merespon cepat tapi ada juga desa yang hingga saat ini belum memiliki giat Posbindu PTM.

Kader Posbindu sortir sampah anorganik yang dibawa warga

Menurut Muntik, nama Duta Pesammas itu merupakan singkatan dari Duta Peduli Sampah Masyarakat. Pemberian nama itu timbul setelah munculnya gagasan dari para kader Posbindu supaya lingkungan Desa Karangkates menjadi lebih bersih. Untuk itu, pasien dihimbau untuk membawa sampah yang jika didaur ulang memiliki nilai jual, seperti botol plastik, kertas, dan kardus.

Hasil penjualannya nanti digunakan untuk membeli Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dalam Posbindu PTM seperti stik gula darah, kolesterol maupun asam urat. Sehingga dengan adanya ketersediaan BMHP, Posbindu PTM bisa melayani penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi secara berkesinambungan.

Itulah kenapa pemberian nama untuk Posbindu PTM di Desa Karangkates dengan Duta Pesammas. Kader-kader Posbindu PTM dipersonifikasikan sebagai utusan yang memiliki kepedulian mengelola sampah masyarakat Desa Karangkates, utamanya sampah anorganik, agar supaya desanya menjadi bersih dan sehat.

Gudang sampah anorganik yang telah disortir

Selain Tim SMARThealth UB, ikut juga Kepala UPT Puskesmas (Kapus) Sumberpucung dr. Nur Eko Muhamad Samsudi dalam kunjungan ke tempat pengelolaan sampah anorganik tersebut. Baik Tim SMARThealth UB maupun Kapus sama-sama ingin tahun pengelolaan sampah yang hasilnya bisa menghidupkan giat Posbindu PTM di Desa Karangkates.

Diakui oleh Muntik, upaya ini dilakukan guna memenuhi ketersediaan BMHP manakala pasokan dari Puskesmas tidak mencukupi. Masyarakat diajak bergotong royong untuk mengumpulkan sampah, kemudian uangnya nanti untuk Posbindu.

Rintisan hidroponik kader Posbindu PTM Desa Karangkates

Di lokasi itu, Tim SMARThealth UB bersama Kapus Sumberpucung melihat dari dekat pengelolaan sampah anorganik. Muntik berceritera bahwa setiap warga (pasien) yang akan memeriksakan diri dalam giat Posbindu PTM senantiasa membawa sampah anorganik rumah tangganya ke tempat pengumpulan sampah.

Sampah itu kemudian dipilah-pilah atau disortir oleh kader Posbindu berdasarkan jenisnya. Yang botol minuman dijadikan satu dengan botol minuman lainnya, sedangkan yang untuk kertas dikumpulkan sesama kertas. Begitu halnya dengan sampah kardus juga dijadikan satu dengan kardus yang lainnya.

Setelah disortir sesuai jenisnya, kemudian dimasukkan dalam karung dan disimpan dalam ruangan kosong yang difungsikan sebagai gudang.

Secara berkala, pengepul akan mengambil sampah yang telah dipilah-pilah sesuai dengan yang diinginkan oleh pengepul, dan kemudian baru mendapatkan uang dari penjualan sampah anorganik tersebut.

Tak hanya itu saja, Muntik juga memperlihatkan tiga set rak pipa bio hidroponik sebagai media tanaman organik dari bantuan desa. Sempat panen tiga kali terus vakum karena mesin airnya kurang bisa mengangkat air. Saat ini, penanaman hidroponik akan digalakkan lagi agar supaya bisa menghasilkan, dan uangnya bisa untuk menambah operasional Posbindu PTM.

Kreativitas kader Posbindu PTM di Desa Karangkates ini patut diacungi jempol dan dicontoh daerah lain. Mereka terus berinovasi agar supaya program pelayanan kesehatan yang dijuluki dengan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Berbayar Sampah ini tetap eksis mandiri. *** [240521]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment