Kepercayaan yang Dikemas dalam Sebuah Tas: Kader SMARThealth Kepanjen Terima Alat Kesehatan untuk Skrining Piloting NIHR

“Keyakinan menciptakan fakta yang sebenarnya.” — William James

Siang itu di hari Senin (28/04) di tengah terik mentari, lima kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen – Agustin Shintowati, Kristin Mariana, Sumarmi Warto Dewo, Rusmini, Ninik Kartini – menerima lebih dari sekadar perlengkapan kerja – mereka menerima sebuah amanah.
Di rumah kader Agustin, Tim Peneliti NIHR (National Institute for Health Research) Universitas Brawijaya (UB) yang diwakili Fildzah Cindra Yunita, S.Kep., MPH dan Meutia Fildzah Sharfira, SKM, MPH, menyerahkan satu per satu tas kesehatan yang berisi berbagai alat skrining. Sebuah momen penting yang menandai dimulainya peran baru mereka dalam pelaksanaan piloting program NIHR.
Tas kesehatan itu bukan sembarang tas. Dibaliknya, tersimpan harapan besar untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Di dalamnya terdapat alat pengukuran antropometri (Stature meter, timbangan badan digital, Medline), Blood Pressure Monitor, 3 tabung Glucose Test Stripes (masing-masing isi 25 biji), Fingertip Pulse Oximeter, 2 tabung Autocheck Blood Lancet (masing-masing isi 100 biji), 1 box kecil Alcohol Swab berisi 100 lembar, dan 1 box sarung tangan medis Sensi Gloves (isi 100 buah).

Kepercayaan yang Dikemas dalam Sebuah Tas: Kader SMARThealth Kepanjen Terima Alat Kesehatan untuk Skrining Piloting NIHR
Lima kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen berkumpul untuk mengatur peralatannnya sendiri-sendiri usai serah terima alat kesehatan lengkap dari Tim Peneliti NIHR UB


Tak ketinggalan, sebuah tas kecil berwarna kuning dengan pelisir hijau menjadi perhatian tersendiri. Di dalamnya, tersimpan alat-alat yang lebih ringkas namun tak kalah penting, seperti 1 tabung Glucose Test Stripes isi 25 biji, lancet warna biru isi 25 biji, Easy Touch GCU serta pen Stella sebagai alat tusuk darah.
Dan yang paling menonjol – sebuah Tablet Samsung Galaxy Tab A9+ 5G dengan layar berukuran 7 inch. Perangkat ini menjadi penghubung dengan sistem pencatatan digital berupa aplikasi SMARThealth, guna memastikan data yang dikumpulkan tersimpan rapi dan terintegrasi dalam sebuah server.
Bagi para kader, alat-alat ini bukan sekadar perlengkapan. Ini adalah bukti bahwa mereka dipercaya. Dipercaya untuk menjadi barisan depan dalam upaya deteksi dini dan promotif kesehatan (promkes) di tingkat masyarakat.

Seperangkat alat kesehatan untuk piloting NIHR di Kelurahan Kepanjen yang telah diserahkan secara tunai kepada kader SMARThealth Kelurahan Kepanjen


“Ketika kami menerima tas ini, kami tahu ini bukan hanya soal teknis. Ini soal tanggung jawab. Soal komitmen untuk membuat warga kami lebih sehat,” ucap salah satu kader dengan penuh keyakinan.
Sebelum menjalankan tugasnya, lima kader SMARThealth mendapatkan pelatihan intensif dari Tim Peneliti NIHR UB yang membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan teknis, seperti pengukuran tekanan darah, gula darah, serta pemantauan indikator kesehatan lainnya. Namun, yang tak kalah penting adalah keyakinan (belief) para kader bahwa mereka mampu menjalankan tugas ini dengan baik.
Keyakinan ini menjadi fondasi utama dalam keberhasilan program, karena tanpa kepercayaan diri, teknologi dan pelatihan saja tidak cukup. Seperti kata filsuf dan psikolog Amerika William James (1842-1910), “Belief creates the actual fact” (Keyakinan menciptakan fakta yang sebenarnya).

Tablet Samsung Galaxy Tab A9+ 5G dengan layar berukuran 7 inch


Kutipan James ini mencerminkan gagasan bahwa keyakinan kita yang dipegang teguh dapat membentuk realitas, mempengaruhi hasil dengan cara yang nyata. Singkatnya, keyakinan bukanlah sesuatu yang pasif, keyakinan adalah kekuatan kreatif. Ketika kita bertindak berdasarkan keyakinan, kita tidak hanya menemukan fakta – kita juga membuatnya.
Kolaborasi antara NIHR UB dan kader kesehatan Kepanjen menunjukkan bahwa kepercayaan (trust) dan keyakinan (belief) adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Ketika institusi memberikan kepercayaan, dan kader yakin pada kemampuannya, hasilnya adalah pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan berkelanjutan. “Kader adalah jembatan antara ilmu medis dan kearifan lokal; menyatukan pengetahuan dan kepedulian.”
Kini, kader-kader Kepanjen telah siap. Dengan tas di tangan dan semangat di dada, mereka melangkah menyongsong perubahan. Karena kepercayaan yang diberikan kepada mereka, akan mereka balas dengan kerja nyata. *** [010525]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo     |     Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment