Hanya berselang sehari setelah menghadiri Launching Universitas Brawijaya Climate and Health Centre (UB CHC) di Auditorium lantai 10 Gedung Pendidikan Bersama FKUB, dua peneliti internasional – dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D dari Manchester University dan Dr. Nushrat Khan dari Imperial College London – melanjutkan agenda penting mereka di Kabupaten Malang.
Keduanya melakukan kunjungan lapangan ke desa-desa yang menjadi Enumeration Area (EA) NIHR UB, untuk melihat lebih dekat berbagai inisiatif masyarakat sekaligus menggali isu-isu kesehatan ibu dan anak (maternal child health).
Rombongan berangkat dari Sekretariat SMARThealth Kepanjen tepat pukul 07.10 WIB. Tim Percik Salatiga – Haryani Saptaningtyas, S.P., M.Sc., Ph.D dan Damar Waskitojati, S.Kom., M.Si – bersama para field facilitator NIHR UB, terlebih dahulu menjemput Dr. Asri di Swiss-Belinn Malang dan Dr. Nushrat Khan di Hotel Tugu Malang. Dari sana, perjalanan menuju desa pertama pun dimulai.

Bakalan Waste Bank: Belajar dari Aksi Lingkungan Warga
Desa Bakalan menjadi tujuan awal kunjungan. Setibanya di Balai Desa Bakalan, rombongan disambut dan dipandu oleh Sandi Cahyadi, Kasi Pelayanan desa sekaligus Pembina Bakalan Waste Bank (BWB), menuju markas BWB yang berada di Dusun Banjarsari 1.
Di lokasi pengolahan sampah itu, antusiasme Dr. Asri dan Dr. Nush langsung terlihat. Keduanya tampak bersemangat berkeliling area sambil mengajukan beragam pertanyaan kepada Ferry, pengelola operasional BWB yang bertanggung jawab atas proses pengolahan limbah plastik menjadi biji plastik. Setiap detail proses tidak luput dari dokumentasi kedua peneliti tersebut – mulai dari pemilahan, pencucian, pencacahan, hingga pengayaan limbah plastik.

Di sela kunjungan, Dr. Asri dan Dr. Nush juga sempat berdiskusi dengan Endah Susanti, kader Balita Bakalan yang pernah memfasilitasi Circle Conversation Percik Salatiga, di Gazebo Edukasi BWB. Kepada Endah, mereka menggali berbagai isu mengenai kesehatan ibu dan anak, termasuk tantangan yang dihadapi kader di lapangan.
Tak lama kemudian, azan Jumat berkumandang. Field facilitator NIHR UB bersama Sandi Cahyadi pamit untuk menunaikan salat Jumat di Masjid Jami’ Al Muhajirin. Usai ibadah, mereka kembali bergabung untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya.

Silaturahmi dengan Kader di Bank Sampah Berkah Jaya Makmur
Tujuan kedua rombongan adalah Bank Sampah Berkah Jaya Makmur di Dusun Bulupayung, Desa Krebet. Di rumah kader lingkungan Lilik Ati, Dr. Asri dan Dr. Nush disambut oleh para kader penggerak bank sampah tersebut.
Suasana diskusi berlangsung akrab. Selain membicarakan pengelolaan sampah dan pemberdayaan lingkungan, kedua peneliti juga mengajukan pertanyaan seputar kesehatan ibu dan anak kepada para kader yang juga aktif sebagai pengurus Posyandu.
Setelah sesi diskusi usai, Dr. Asri harus berpisah dengan rombongan karena dijemput Meutia Fildzah Sharfina, SKM, MPH untuk menghadiri pertemuan bersama Wakil Dekan FKUB. Sementara itu, Dr. Nush bersama Tim Percik dan field facilitator NIHR UB melanjutkan perjalanan menuju tujuan ketiga.

Meninjau Pustu dan Calon Bank Sampah Desa Tlogorejo
Desa Tlogorejo, Kecamatan Pagak, menjadi agenda terakhir kunjungan hari itu. Di Pustu Tlogorejo, rombongan diterima oleh bidan Sulianik, A.Md.Keb serta Sulis Nurhayati, Ketua TP-PKK Desa Tlogorejo. Diskusi mengenai kesehatan ibu dan anak berlangsung hangat – mulai dari program yang telah berjalan hingga tantangan yang masih dihadapi warga desa.
Setelah itu, rombongan diajak meninjau lokasi calon Bank Sampah Desa Tlogorejo. Gedung yang berada di tikungan jalan itu tampak telah mendapat sentuhan cat baru. Sejumlah fasilitas penunjang pun sudah tiba di lokasi: mesin pengayaan limbah organik berwarna hijau bantuan NIHR UB, struktur kolam ikan lele yang tinggal dipasangi terpal, serta berbagai mesin pendukung lainnya.
“Tinggal pelatihan pengoperasian dan launching bank sampahnya,” jelas Sulis Nurhayati.

Karena waktu sudah menjelang senja dan Dr. Nush dijadwalkan menghadiri dinner bersama Koordinator RCS NIHR UB dr. Holipah, Ph.D, rombongan pun mengakhiri kunjungan di Tlogorejo. Dalam perjalanan pulang, rombongan sempat singgah sebentar di Akademi Kelola Sampah Indonesia (AKSI) milik Ahmad Yani, seorang Kader Lingkungan Kabupaten Malang di Desa Gampingan, Kecamatan Pagak.
Dari rumah Cak Yani, sapaan akrab Ahmad Yani, rombongan melanjutkan perjalanan ke FKUB. Namun field facilitator NIHR UB tidak ikut ke FKUB dan turun di Sekretariat SMARThealth Kepanjen untuk mengunggah laporan “Memaknai Launching UB CHC”.
Kunjungan lapangan kali ini tidak hanya memperlihatkan kerja-kerja nyata masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, tetapi juga membuka ruang dialog yang kaya antara peneliti dan kader-kader desa mengenai kesehatan ibu dan anak. Dari proses pengolahan sampah hingga dinamika Posyandu, semuanya memperkaya pemahaman dan memperkuat jejaring kolaborasi antara NIHR UB, dan masyarakat desa. *** [061225]
Oleh: Budiarto Eko Kusumo | Editor: Budiarto Eko Kusumo