Lima Desa Ikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Bantur

Lima desa, yakni Bantur, Wonorejo, Srigonco, Sumberbening, dan Bandungrejo, mengikuti Pelatihan Kader SMARThealth di Ruang Pertemuan Lantai 2  Puskesmas Bantur yang beralamatkan di Jalan Raya Bantur No. 2203 Dusun Krajan RT 38 RW 08 Desa Bantur, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, pada Selasa (12/09).

Sedianya agenda pelatihan untuk Puskesmas Bantur ini terjadwalkan pada tahun 2024, namun karena semangat tenaga kesehatan (nakes) dan Kepala Puskesmas (Kapus) Bantur, agendanya diajukan di tahun 2023. Mereka berusaha mengalokasikan dana untuk pelatihan di tahun 2023 ini. Hal ini selaras dengan motto Puskesmas Bantur yang senantiasa digelorakan: “Pengabdianku Ibadahku.”

Peserta pelatihan kader SMARThealth berpose bersama

Pelatihan ini diikuti lima orang kader kesehatan terpilih dari masing-masing desa tersebut. Setiap desa mengirimkan lima orang kader untuk mengikuti pelatihan ini ditambah dengan perawat desa yang mendampinginya. Jadi, jumlahnya ada 30 orang yang terdiri dari 25 orang kader kesehatan dan lima tenaga kesehatan desa.

Dalam pelatihan tersebut tampak hadir rombongan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang melalui lima staf PTM dan Keswa, yang terdiri atas Nur Ani Sahar, S.Kep.Ners, Fitriayu Dola Meirina, A.Md.Keb, Candra Hernawan, S.Kom, Imam Ghozali, S.Kep.Ners, dan Ulinati, S.IP, serta ditambah seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara ini dimulai pada pukul 08.45 WIB dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh dirigen Retno Denik Irawati, A.Md.Kep, seorang perawat Desa Bantur. Selesai menyanyikan lagu kebangsaan, acara diisi dengan pembacaan susunan acara oleh Master of Ceremony (MC) Asih Rahmawati, A.Md.Kep, perawat Desa Sumberbening, dan diteruskan dengan doa.

Sambutan Dinkes dalam pelatihan kader SMARThealth di Puskesmas Bantur

Usai doa, acara berikutnya adalah sambutan dari Kapus Bantur Soebagijono, S.Kep.Ners., M.M.Kes. Dalam sambutannya, Kapus Bantur mengatakan bahwa capaian PTM masih jauh dari harapan. Kendati SPM hipertensi Puskesmas Bantur sudah masuk 5 besar dan diabetes masih berada di tengah-tengah, namun karena pencegahan hipertensi dan diabetes menjadi prioritas, maka perlu diupayakan peningkatan. 

Di antaranya melalui program SMARThealth sebagai layanan kesehatan terpadu. Oleh karena itu, pelatihan kader kesehatan dalam SMARThealth ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian dan pencegahan PTM.

Selesai sambutan Kapus Bantur, acara disambung dengan sambutan dari staf PTM Nur Ani Sahara. Pada kesempatan itu, Nur Ani mengajak kader-kader kesehatan untuk mengikuti pelatihan ini sampai selesai agar supaya nanti benar-benar memiliki ketrampilan skrining PTM yang ujung-ujungnya bisa membantu tugas nakes desa.

Dokter fungsionalis Puskesmas Bantur berikan wawasan tentang PTM

Pukul 08.57 WIB acara diisi dengan pemaparan materi dari dokter fungsional Puskesmas Bantur, dr. Nevy Lucia Candra Dewi, dengan mengambil judul “Penyakit Tidak Menular (PTM)”. Materi dr. Nevy ini untuk memberikan wawasan konsep mengenai PTM yang nantinya berguna dalam menjalani sebagai kader SMARThealth usai mendapatkan pelatihan hari ini.

Sebelum memasuki materi kedua dari Dinkes Kabupaten Malang, acara diisi dengan foto bersama antara seluruh peserta pelatihan dengan Kapus Bantur bersama rombongan Dinkes di Ruang Pertemuan tersebut.

Usai itu, staf PTM Nur Ani Sahara memberikan materi Posbindu SMARThealth. Ia memutarkan video terlebih dahulu mengenai mewujudkan kampung CERDIK Sehat Jantung melalui SMARThealth Sijaritung, yang berisi apa yang harus dilakukan oleh seorang kader SMARThealth.

Peserta pelatihan kader SMARThealth yang diikuti dari lima desa

Selesai video, barulah menginjak materi. Menurut Nur Ani Sahara, semua negara pusing. Penyakit menular masih ada, terus ketambahan PTM yang tak kalah banyaknya. Transisi demografis-epidemiologis menyebabkan Determinant of Health harus mengantisipasi daily lost dan productivity lost yang mengemuka akibat hal tersebut.

Salah satunya pemberdayaan kader kesehatan dengan memberikan pelatihan SMARThealth agar mampu membantu nakes desa dalam melakukan skrining faktor risiko PTM dengan dibantu aplikasi SMARThealth berbasis android.

Di sela-sela materi, diselipi dengan acara senam peregangan agar supaya peserta pelatihan tidak tegang dan menjadi rileks kembali. Senam dipandu oleh nakes yang ada di Puskesmas Bantur dengan bantuan video yang disorotkan ke layar besar.

Praktek kader dalam melakukan skrining PTM, baik pengukuran kesehatan maupun penggunaan aplikasi SMARThealth

Setelah kendor, acara dilanjutkan dengan penuntasan materi Posbindu SMARThealth dari Nur Ani Sahara, dan setelahnya peserta pelatihan langsung melakukan praktek dengan didampingi oleh nakes mereka masing-masing.

Kemudian diteruskan dengan belajar penggunaan aplikasi SMARThealth yang dipandu oleh Candra Hernawan, yang dibantu oleh personil dalam rombongan Dinkes Kabupaten Malang hingga peserta mengerti betul.

Acara Pelatihan Kader SMARThealth bagi kader-kader kesehatan terpilih di wilayah lingkungan kerja Puskesmas Bantur di Ruang Pertemuan Lantai 2 Puskesmas Bantur ini selesai pada pukul 12.25 WIB. *** [120923]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment