Kegiatan Kementerian Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Dirjen Kesmas) bersama UNICEF terus berjalan. “Kabupaten Malang harus bangga! Karena dipilih untuk kegiatan ini,” kata Sub Koordinator Substansi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.
Kegiatan ini dimulai dengan Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa di Sekolah di Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen (31/08 – 01/09) yang diikuti oleh 5 sekolah model, yaitu MA An-Nur Bululawang, SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, SMK Budi Mulia Pakisaji, SMA Negeri 1 Kepanjen, dan SMA Negeri 1 Sumberpucung.
Arahan dari Kemenkes dihapadan peserta Orientasi Kader Kesehatan Jiwa Life Skills |
Kemudian pada Selasa (03/10), Kemenkes mengadakan Survei Mawas Diri (SMD) dan Penyusunan Kegiatan Pokok di 5 sekolah masing-masing. Kemenkes (dr. Edduwar Idul Riyadi, Sp.KJ dan dr. Anita) bersama Dinkes Provinsi Jawa Timur (Citra Ervina Ahiyanasari, SKM/staf Seksi P2PTM) dan Kabupaten Malang (Imam Ghozali, S.Kep.Ners dan Wildan Adi Yatma, S.Psi) berkeliling ke 5 sekolah tersebut dari pukul 13.00 WIB hingga 18.00 WIB. Kegiatan ini sengaja mulai siang, karena semua sekolah tersebut sedang ada UTS paginya, sehingga mereka harus menyesuaikannya.
Pembekalan peserta Orientasi Kader Kesehatan Jiwa Life Skills di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang |
Pada kegiatan tersebut, mereka diajak merumuskan masalah-masalah psikologi yang muncul di sekolah, seperti bullying, kenakalan remaja, kecanduan gadget di sekolah, dan lain-lain.
Hari Rabu (04/10) Kemenkes bersama Dinkes Provinsi dan Dinkes Kabupaten Malang menggelar FGD Survei Mawas Diri dan Penyusunan Perencanaan Tindak Lanjut Detal di 5 sekolah tersebut. Kegiatan ini juga diadakan secara maraton dari pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB, dan diikuti oleh guru BP, guru UKS, pemegang program Keswa Puskesmas, pemegang program UKS Puskesmas, da 17 siswa kader per sekolah.
Survei Mawas Diri di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi |
Baca juga: Kemenkes dan UNICEF Adakan Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Masalah Keswa Di Sekolah
Kegiatan ini diikuti oleh 5 sekolah model. Setiap sekolah mengirimkan 17 siwa yang akan dilatih menjadi kader Keswa di sekolahnya masing-masing ditambah Kepala Sekolah, guru BP dan guru UKS. Selain itu juga, diikuti oleh pemegang program Keswa dan UKS Puskesmas di mana sekolah itu berada.
Dalam Orientasi Kader Kesehatan Jiwa Life Skills, diawali dengan presentasi Hasil Analisis Keswa di lingkungan sekolah masing-masing. Setelah itu, peserta akan diberikan pembekalan life skills terkait kesehatan jiwa yang umumnya muncul di lingkungan sekolah, penyebab dan penanggulangannya. Mereka diharapkan akan menjadi agent of change nantinya.
Pembekalan pertama diisi psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jawa Timur. Ada dua orang yang terlibat dalam pembekalan tersebut, yaitu Binar Al Kautsar, M.Psi dan Riski Januar Tri Harsari, M.Psi. Mereka mengajarkan bagaimana melakukan konseling sebaya (peer counselling).
FGD Survei Mawas Diri di SMK Budi Mulia Pakisaji |
Kegiatan Orientasi Kader Kesehatan Jiwa Life Skills diadakan dalam dua sesi mengingat jadwal sekolah berbeda-beda. Sesi pertama dimulai dari pukul 09.00 WIB hingga Dhuhur yang diikuti oleh SMK Budi Mulia Pakisaji dan SMK Muhammadiya 7 Gondanglegi.
FGD Survei Mawas Diri di SMAN 1 Sumberpucung |
Berakhirnya kegiatan Orientasi Kader Kesehatan Jiwa Life Skills ini sekaligus mengakhiri lawatan kerja Kemenkes dalam Orientasi Kesehatan Jiwa di Kabupaten Malang. Mereka akan berkunjung kembali ke sini untuk melakukan evaluasi setelah peserta Orientasi Kader Kesehatan Jiwa Life Skills melaksanakan tugas yang diembannya. *** [051023]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo