Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang

Hujan di pagi hari, tak menyurutkan semangat kader kesehatan untuk berangkat ikut Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang yang diadakan di Grand Miami Hotel yang berada di Jalan Jatirejoyoso, Dusun Dawuhan RT 01 RW 01 Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (26/01/2023).

Pelatihan ini diikuti oleh 80 kader kesehatan dari 4 desa intervensi AREEMA, yaitu Pandanrejo, Parangargo, Jatiguwi, dan Senggreng. Desa Pandanrejo dan Parangargo masuk wilayah administratif Kecamatan Wagir, sedangkan Desa Jatiguwi dan Senggreng termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Sumberpucung.

Tampak hadir dalam pelatihan ini adalah Tim RISPRO DIPi AREEMA Universitas Brawijaya (UB), Tim SMARThealth UB, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, 2 Pengelola Program PTM dan Keswa serta Surveilans Puskesmas Wagir dan Sumberpucung, dan 4 orang perawat dari 4 desa intervensi.

Pelatihan aplikasi AREEMA ini sebagai tindak lanjut dari SMARThealth COVID-19 setelah keempat desa intervensi tersebut menyelesaikan data collecting terkait Survei Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Kader dan Masyarakat tentang COVID-19 di Kabupaten Malang.

Kadinkes berpose dengan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB dan peserta pelatihan aplikasi AREEMA

Acara ini dimulai pada pukul 08.44 WIB dengan diawali Master of Ceremony (MC) Gatot Sujono, S.S.T., M.Pd mengucapakan salam dan selamat datang kepada seluruh peserta pelatihan serta membacakan susunan acaranya.

Kemudian dilanjutkan dengan berdoa bersama menurut keyakinannya masing-masing dan diteruskan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh dirigen Ulinati, S.IP, asisten IT SMARThealth yang membantu di Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang.

Lalu, acara berikutnya diisi dengan sambutan dari Kepala Dinkes, drg. Wiyanto Wijoyo, M.M.Kes. Dalam sambutannya, Kadinkes mengatakan bahwa pada masa pandemi COVID-19, kasus kesakitan dan kematian akibat terpapar virus corona meningkat. Yang banyak dari mereka yang terpapar umumnya disebabkan adanya komorbid PTM.

Dari data per Desesember 2022, tambah Kadinkes, kasus terkomfirmasi COVID-19 adalah 28.024. Dari datanya itu, yang sembuh ada 26.807 kasus dan yang meninggal berjumlah 1.077 kasus. Sedangkan angka kematian komorbid dengan PTM memperlihatkan bahwa komorbid DM 15%, Hipertensi 6%, Penyakit Jantung 5% dan PPOK 1%.

Sambutan dan pembukaan oleh Kadinkes Kabupaten Malang

Tingginya kasus kematian komorbid PTM perlu ada upaya pengendalian dan penanganan kasus yang optimal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dasar dan lanjutan. Diharapkan dengan aplikasi AREEMA, penanganan bisa dipertajam karena dalam AREEMA itu tersirat adanya pemberdayaan masyarakat melalui kader kesehatan yang akan mengikuti pelatihan hari ini.

Selesai sambutan, Kadinkes langsung membuka secara resmi pelatihan ini sebagai tanda dimulai pelaksanaannya untuk kader kesehatan di Ballroom Lantai 7 Grand Miami Hotel, sebuah hotel bintang empat di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D, seorang peneliti dari Manchester Metropolitan University, UK, yang ikut terlibat dalam Tim RISPRO DIPi AREEMA UB. Pada kesempatan itu, Asri Maharani mengungkapkan bahwa long COVID-19 itu membahayakan, di antaranya bisa mengurangi daya ingat.

Hasil penelitian memperlihatkan, 10 orang dari yang terkena COVID-19 akan ada 1 orang yang terpapar long COVID-19. Siapa yang terkena long COVID-19, umumnya adalah mereka yang memiliki komorbid. Oleh karena itu, dalam AREEMA ini, kita ingin melihat itu semua melalui skrining SMARThealth COVID-19 melalui aplikasi AREEMA.

Team Leader SMARThealth dan RISPRO DIPi AREEMA UB beri sambutan singkat dalam pelatihan

Sehabis sambutan dari Honorary Research Fellow Manchester Metropolitan University, Inggris, sambutan berikutnya diisi oleh Team Leader RISPRO DIPi AREEMA yang sekaligus juga SMARThealth UB, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D.

Dalam sambutannya, Sujarwoto tidak panjang lebar. Ia hanya mengucapkan terima kasih kepada kader kesehatan dari 4 desa intervensi atas semangatnya dalam mengikuti Pelatihan Aplikasi AREEMA untuk Deteksi COVID-19 di Kabupaten Malang ini.

Selesai sambutan, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi. Ada 4 narasumber dalam pelatihan ini, yaitu Sujatno, S.T., Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Nur Ani Sahara, S.Kep.Ners, dan Candra Hernawan, S.Kom.

Sujatno, Sub Koordinator Substansi Surveilans dan Imunisasi Dinkes, menguraikan “Upaya Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19 di Kabupaten Malang.” Paulus Gatot, Sub Koordinator Substansi PTM dan Keswa Dinkes, menjelaskan “Kebijakan Penanganan Pencegahan Dan Pengendalian PTM Sebagai Komorbid COVID-19.”

Suasana pelatihan AREEMA di Grand Miami Ballroom Lantai 7 Kepanjen

Sementara itu, Nur Ani, staf PTM Dinkes menerangkan “Penyakit Tidak Menular (PTM)”, dan terakhir Candra Hernawan, staf IT Seksi PTM dan Keswa yang didampingi Dr. Asri Maharani menjelaskan “Akses Aplikasi AREEMA.”

Di sela-sela pemaparan materi tersebut, dilakukan senam peregangan ala Puskesmas Wagir, dan ishoma. Dalam ishoma, lokasi untuk makan displit menjadi dua tempat mengingat banyaknya peserta dengan kapasitas ruang Ballroom.

Untuk panitia dan Tim RISPRO DIPi AREEMA UB makan siang di ruang makan yang berada di lantai 1, sedangkan untuk peserta pelatihan menempati lobby yang berada di depan Grand Miami Ballroom Lantai 7.

Acara pelatihan ini resmi ditutup oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes, Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, tepat pada pukul 14.25 WIB di saat hujan sedari pagi masih berguyur. *** [260123]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment