Pertemuan Lintas Sektor Bidang Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Singosari Tahun 2022

Dalam rangka menjalin kerja sama di lintas sektor dan untuk meuwujudkan pembangunan berwawasan kesehatan, Puskesmas Singosari mengadakan pertemuan lintas sektor bidang kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Singosari, pada Jumat (28/10/2022).

Pertemuan yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Puskesmas Singosari itu, dihadiri dari Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Singosari, Polsek Singosari, Koramil Singosari, Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Singosari, KUA Kecamatan Singosari, Kepala Desa/Kelurahan dan perwakilan kader kesehatan se-wilayah kerja Puskesmas Singosari, yang meliputi Kelurahan Pagentan, Kelurahan Candirenggo, Desa Banjararum, Desa Watugede, Desa Tunjungtirto, Desa Purwoasri, Desa Langlang, Desa Klampok, dan Desa Gunungrejo.

Tepat pukul 09.00 WIB, Master of Ceremony (MC) Setiasih Agustina, A.Md.Keb, bidan desa Gunungrejo, mengawali acara dengan mempersilakan kepada peserta pertemuan untuk menyaksikan pemutaran video safety briefing Puskesmas Singosari.

Safety briefing jika diartikan secara harfiah memiliki arti pengarahan keselamatan. Safety briefing adalah penyampaian suatu prosedur keselamatan yang ditujukan baik untuk karyawan ataupun pengunjung, dengan tujuan karyawan ataupun pengunjung mengetahui prosedur keselamatan yang ada di suatu lingkup kerja untuk menghindari dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Usai pemutaran video safety briefing, semua peserta pertemuan lintas sektor diminta MC untuk berdiri sejenak guna menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang dipimpin oleh dirigen Ratna Vidya Amelia, A.Md.Kep, seorang perawat Puskesmas Singosari, dalam hitungan birama 4/4.

Muspika Singosari berpose bersama peserta pertemuan lintas sektor 

Selesai menyanyikan, peserta pertemuan lintas sektor dimohon untuk duduk kembali, dan MC pun meminta hadirin untuk menyaksikan sejenak profil Puskesmas Singosari lewat tayanan video melalui proyektor yang dipancarkan di layar.

Setelah itu, acara berikutnya dilanjutkan dengan sambutan dari Sekcam Singosari Wellem, S.Sos. Dalam sambutannya, Sekcam Wellem mengatakan bahwa Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, telah menorehkan sejumlah prestasi yang patut disyukuri.

Pada masa COVID-19 masih merajalela, Isolasi Terpusat (Isoter) di Singosari merupakan yang terbaik di Kabupaten Malang. Kecamatan Singosari ini berpenduduk padat, namun demikian Singosari mampu mejalankan vaksinasi yang tercepat.

Tak hanya itu, Kecamatan Singosari juga menjuarai dalam Sinergitas Kinerja Kecamatan, baik Tingkat Kabupaten Malang maupun Tingkat Provinsi Jawa Timur. Dalam pertemuan lintas sektor ini, Sekcam Wellem kembali mengingatkan untuk selalu menjaga sinergitas dengan penuh semangat. Semua komponen masyarakat harus menyatukan langkah.

Menurut Sekcam Wellem, yang menjadi prioritas dalam pembangunan adalah SDGs. SDGs singkatan dari Sustainable Development Goals, atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yaitu agenda 2030 yang merupakan kesepakatan pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi dan kesetaraan. SDGs berprinsip universal, integrasi dan inklusif, untuk meyakinkan bahwa tidak satupun yang tertinggal atau disebut No One Left Behind.

Sekcam Singosari beri sambutan dalam pertemuan lintas sektor di Aula Puskesmas Singosari

Lebih lanjut, Sekcam Wellem menguraikan bahwa aspek-aspek yang dulu hanya mengutamakan ekonomi, sekarang harus diselaraskan semua. Ekonomi, sosial, lingkungan, dan tata kelola yang berkelanjutan.

Terkait program SMARThealth, perlu kita dorong menjadi program yang sudah sesuai arahan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang hingga desa/kelurahan yang berhubungan dengan desa/kelurahan sehat.

Hal ini selaras dengan visi bagi terwujudnya Kabupaten Malang yang Makmur, Bersatu, Berdaulat, Mandiri, Sejahtera dan Berkepribadian dengan Semangat Gotong Royong berdasarkan Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.

Sehabis sambutan Sekcam, acara diteruskan dengan sambutan dari Kepala Puskesmas (Kapus) Singosari dr. Nur Syamsu Dhuha. Pada kesempatan itu, Kapus Singosari menjelaskan bahwa dalam implementasi program SMARThealth akan melibatkan kader. Nanti kader akan diberikan pelatihan dan dibekali dengan SMARThealth Kit.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan program SMARThealth nanti perlu adanya dukungan lintas sektor, terutama Kepala Desa/Kelurahan. Karena kegiatannya nanti akan berbasis masyarakat di desa/kelurahan masing-masing.

Sambutan Kepala Puskesmas Singosari dalam pertemuan lintas sektor

Pukul 09.35 WIB acara berikutnya adalah pemaparan materi yang berhubungan dengan SMARThealth. Dalam hal ini, Puskesmas Singosari menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang untuk melakukan Advokasi Replikasi SMARThealth.

Pemaparan materi yang berjudul “Program SMARThealth Sebagai Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular” disampaikan oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Paulus Gatot Kusharyanto, SKM.

Dalam paparannya, Paulus Gatot menerangkan bahwa angka penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat setiap tahunnya. Sejak 2015 hingga sekarang, hipertensi dan diabetes mellitus mendominasi. Disinyalir ada banyak penderita kasus hipertensi yang belum berobat secara rutin di Puskesmas. Demikian juga dengan diabetes mellitus, tahun ini baru 58% yang sudah diobati.

Pada Survei Penyebab Kematian di Kabupaten Malang tahun 2020, diketahui bahwa 48% penyebab kematian diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular. Penyebab kardiovaskular ini bisa datang dari hipertensi dan diabetes mellitus yang tidak terkontrol.

PTM ini disebabkan oleh pola gaya hidup yang tidak sehat dan sedikit dari faktor keturunan. Ada tiga kebiasaan terkait PTM, yaitu kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan alkohol.

Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa berikan materi tentang Program Inovasi SMARThealth 

Kebijakan dan strategi yang dijalankan Dinkes Kabupaten Malang dalam Program Pencegahan dan Pengendalian PTM ada empat, yakni promkes, deteksi dini, pelindungan khusus, dan penanganan khusus.

Selain itu, Dinkes Kabupaten Malang telah berupaya mengeluarkan program unggulan dalam menangani laju PTM, seperti Pandu PTM, KTR, konseling UBM, IVA dan Sadanis, Klub Jantung Sehat, Indra dan Fungsional, serta Program SMARThealth.

Puskesmas Singosari yang terjadwal di tahun 2022 dalam replikasi program SMARThealth ini, hari ini melakukan advokasi SMARThealth dalam pertemuan lintas sektor. Program Inovasi SMARThealth merupakan sistem pelayanan dasar untuk deteksi dini penyakit kardiovaskular dan pembuluh darah lainnya yang berbasis teknologi informasi.

Dalam implementasinya, pelayanan dasar yang komprehensif ini bersamaan dengan pemberdayaan masyarakat, yang dalam hal ini adalah kader kesehatan. Kader yang dilatih akan mampu melihat faktor risiko warga yang telah diskriningnya dengan tampilan health monitor, seperti ringan, sedang, dan tinggi.

Uji coba di empat desa pilot project pada tahun 2018 ditemukan kader terlatih mampu mendeteksi dini 91% penduduk usia 40 tahun ke atas. Dari uji coba itu, berhasil terdeteksi 23% memiliki risiko tinggi PTM, utamanya kardiovaskular.

Panitia Pertemuan Lintas Sektor Puskesmas Singosari berpose dengan Kapus dan Dinkes

Dari hasil uji coba ini, Bupati Malang berkomitmen untuk mereplikasi ke semua desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang. Pelaksanaannya pun juga dibekali dengan Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2021 tentang Upaya Penurunan Angka Kesakitan dan Angka Kematian Penyakit Jantung Melalui Pos Pembinaan Terpadu SMARThealth.

Dalam Perbup itu terdapat peran lintas sektor dalam mewujudkan komitmen Bupati Malang dalam replikasi SMARThealth, seperti Dinkes, Puskesmas, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan. Peran Dinkes menyiapkan server, SMARThealth Kit, BMHP, dan menyediakan obat.

Puskesmas menganggarkan untuk sosialiasi seperti ini dan pelatihan kader nantinya. Lalu, peran kecamatan memastikan desa sudah mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan program SMARThealth. Sedangkan, peran desa adalah membantu transport kader untuk kunjungan dari rumah ke rumah, pulsa kader dan sebagian BMHP.

Usai pemaparan materi, dibuka sesi tanya jawab. Dalam sesi tanya jawab itu, ada dua penanya. Pertanyaan pertama diajukan dari kader Desa Klampok, dan pertanyaan kedua datang dari Desa Banjararum.

Kedua pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh Sub Koordinator Substantif PTM dan Keswa dan Kapus Singosari, dan selesai tanya jawab  sekaligus menandai berakhirnya rangkaian pertemuan lintas sektor di Puskesmas Singosari.

Kemudian acara ini ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kepala KUA Kecamatan Singosari Syamsuir, S.Ag., M.A., dan selanjutnya diteruskan dengan foto bersama semua peserta Pertemuan Lintas Sektor di Puskesmas Singosari. *** [281022]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment