Puskesmas Kromengan Gelar Pelatihan Kader SMARThealth

Selang 15 hari dari acara advokasi SMARThealth, Puskesmas Kromengan menggelar pelatihan kader SMARThealth di Aula Roselia Lt. 2 Puskesmas Kromengan yang beralamatkan di Jalan Nailun Utara No. 104 Dusun Jatirejo RT 04 RW 01 Desa Karangrejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu (12/10/2022).

Pelatihan ini diikuti oleh kader SMARThealth dari 7 desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kromengan, yang meliputi Jatikerto, Slorok, Ngadirejo, Kromengan, Karangrejo, Peniwen, dan Jambuwer, ditambah perawat dari 7 desa tersebut.

Untuk kadernya, setiap desa mengirimkan 5 orang kader yang akan dibentuk dan dilatih menjadi kader SMARThealth. Kader SMARThealth adalah kader kesehatan yang ada di desa yang dalam aktivitasnya dibantu dengan aplikasi berbasis smarthphone dalam melakukan skrining faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Peserta pelatihan melakukan foto bersama

Aplikasi tersebut mampu menyediakan catatan riwayat kesehatan elektronik, diagnosis berbasis elektronik, pengukuran risiko kardiovaskular berbasis elektronik dan serangkaian algoritma yang memungkinan pengelolaan pasien risiko jantung tinggi secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Acara pelatihan dimulai pada pukul 09.07 WIB. Master of Ceremony (MC) Siti Julaekah, A.Md.Keb, seorang penanggung jawab UKM Esesnsial Puskesmas Kromengan, mengawali dengan ucapan selamat datang kepada peserta pelatihan dan sekaligus membacakan susunan acara dalam pelatihan ini.

Kemudian MC memandu doa, dan terus disambung dengan acara menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipimpin oleh Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Kromengan Yuliati, S.St selaku dirigen atau konduktur.

Sambutan Kepala Puskesmas Kromengan, Kabupaten Malang

Setelah itu, acara berikutnya adalah sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Kromengan drg. Dewi Aminah Yuni Rosafiana. Dalam sambutannya, Kapus Kromengan mengatakan bahwa dibentuknya kader SMARThealth dan kemudian diberi pelatihan merupakan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung program kesehatan.

Tugas kader SMARThealth nanti akan membantu petugas kesehatan (nakes) yang ada di desa untuk melakukan skrining faktor risiko PTM bagi warga yang berumur 15 tahun ke atas. Dengan skrining ini, harapannya warga akan terdeteksi secara dini PTM seperti hipertensi dan diabetes mellitus yang kian waktu semakin meningkat terus.

Dengan deteksi dini ini, tentunya akan memudahkan melakukan penanganan. Sehingga, akhirnya PTM bisa dicegah dan dikendalikan atau terkontrol. Selain itu, kader SMARThealth juga akan diberi wawasan agar supaya mampu memberikan promosi CERDIK kepada masyarakat.

Suasana Aula Roselia Lt. 2 Puskesmas Komengan

Mengakhiri sambutannya, Kapus drg. Dewi Aminah pun langsung membuka secara resmi pembentukan kader SMARThealth Posbindu dan sekaligus pelatihannya se-Kecamatan Kromengan di Aula Roselia Lt. 2.

Sambutan kedua datang dari staf PTM Rosida, SKM yang mewakili Sub Koordinator Substantif PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) yang berhalangan hadir karena sedang ada tugas kerja ke Surabaya dalam hari yang bersamaan.

Pada kesempatan itu, Rosida menjelaskan bahwa program SMARThealth merupakan program inovasi kesehatan di Kabupaten Malang. Komitmen Bupati Malang sangat tinggi terhadap implementasi SMARThealth.

Materi Posbindu SMARThealth dari Dinkes Kabupaten Malang

Oleh karena itu, semua desa/kelurahan di Kabupaten Malang yang berjumlah 390 akan melakukan replikasi SMARThealth secara bertahap. Replikasi ini sudah dimulai semenjak tahun 2020. Hari ini adalah jadwalnya replikasi SMARThealth di lingkungan wilayah kerja Puskesmas Kromengan.

Selesai sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi. Materi pertama disampaikan oleh staf PTM Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners dengan judul “Posbindu SMARThealth.” Pada pelatihan kader SMARThealth 2022 ini, Bastamil menjelaskan secara runut perihal Posbindu SMARThealth. Dimulai dari digalakkannya Posbindu PTM, apa itu SMARThealth, prestasi yang ditorehkan dari inovasi SMARThealth hingga regulasi Posbindu SMARThealth berupa Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2021.

Usai materi pertama, MC mengajak melakukan tepuk sehat dan tepuk stunting agar peserta tidak mengantuk. Kemudian dilanjutkan peregangan dengan ice breaking berupa Jogetan Monyet (Monkey Dance).

Praktek SMARThealth Kit dipandu oleh Pj PTM Puskesmas Kromengan

Pukul 10.21 WIB acara berikutnya diisi dengan praktek cara menggunakan SMARThealth Kit dengan baik dan benar yang dipandu oleh penanggung jawab (Pj) PTM Puskesmas Kromengan Siti Yulaicha, A.Md.Kep.

Dalam praktek itu, Pj PTM dibantu oleh perawat desa yang sesekali dipantau oleh Rosida, SKM. Praktek pertama difokuskan untuk pengukuran tekanan darah menggunakan Automatic Blood Pressure Monitor (Digital Tensi Meter). Dalam demo pengukuran tensi dilakukan kader Slorok yang  diadampingi oleh perawat Desa Slorok.

Usai pengukuran tensi, praktek berikutnya adalah mendemokan cara mengukur tinggi/berat dan lingkar perut oleh kader Jambuwer yang didampingi oleh perawat Desa Jambuwer. Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) yang hadir dalam pelatihan tersebut diminta untuk menjadi role model dalam praktek, dan hasilnya cukup mengejutkan, yaitu ukurannya selisih 14 di atas ambang ideal lingkar perut.

Penjelasan aplikasi eKader

Terakhir diisi dengan praktek cara melakukan pengecekan kadar gula darah. Dalam praktek ini, memerlukan waktu yang lebih lama ketimbang praktek tensi maupun antropometri. Karena dalam praktek itu, kader tidak hanya diajari mengecek saja namun juga cara memperlakukan alatnya, seperti pemasangan chip sebelum digunakan dalam pengecekan, begitu ambil strip tabung harus segera ditutup kembali, serta cara memberi ukuran dalam auto lancet mengingat kekenyalan kulit seseorang berbeda tipis dan tebalnya. Demo prakteknya dilakukan oleh kader dari Desa Ngadirejo.

Pukul 11.10 WIB acara diteruskan dengan pemaparan materi “Aplikasi eKader” yang disampaikan oleh staf IT PTM Candra Hernawan, S.Kom. Dalam paparannya, Candra menjelaskan cara melakukan instal aplikasi eKader dan cara mengaplikasikannya.

Setelah itu, semua kader diminta untuk mempraktekkannya dengan melakukan skrining diri sendiri untuk diinput ke dalam aplikasi eKader. Lalu, hasil inputannya akan diperlihatkan kepada kader melalui ePuskesmas. Karena setiap input data yang berjalan lancar akan langsung bridging ke ePuskesmas.

Dokter Pj UKP Puskesmas Kromengan beri pemahaman tentang PTM sebagai bekal pengetahuan kader SMARThealth

Pukul 11.53 WIB dokter penanggung jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Puskesmas Kromengan dr. Santya Minda Wahyuni, MMRS memberikan penjelasan tentang Penyakit Tidak Menular (PTM) sebagai bekal pengetahuan kader dalam skrining faktor risiko PTM.

Karena diberi waktu yang singkat, dr. Santya Minda membahas PTM yang paling banyak, seperti hipertensi, diabetes mellitus, PPOK, dan stroke. Jika nanti kader dalam kegiatannya menjumpai faktor risiko PTM seperti itu, diharapkan segera melaporkan kepada perawat desanya atau ke Puskesmas agar supaya mereka segera mendapatkan layanan PANDU PTM.

Pukul 12.02 WIB MC membagikan doorprize kepada penanya dan yang mempraktekkan SMARThealth Kit. Ada 10 peserta yang mendapatkan doorprize Silverqueen. Pembagian doorprize diberikan langsung oleh Kapus drg.
Dewi Aminah.

Acara pembentukan dan pelatihan kader SMARThealth se-Kecamatan Kromengan ini, akhirnya diakhiri dengan menyuarakan yel-yel yang dilakukan oleh semua peserta: “Saya Tahu, Saya Siap dan Melakukan. Saya Tahu, Saya Siap. Siap, Saya Tahu. Saya Siap, Saya Tahu dan Melakukan.” *** [121022

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment