Puskesmas Wagir Adakan Peningkatan Kapasitas Bagi Kader Kesehatan TB-Paru

Pagi yang cerah di hari ke-23 Ramadhan, Puskesmas Wagir mengadakan Peningkatan Kapasitas Bagi Kader Kesehatan TB-Paru di Pendopo Balai Desa Sidorahayu yang beralamatkan di Jalan Krisna No. 1 Dusun Niwen RT 12 RW 03 Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Peningkatan Kapasitas ini dihadiri oleh tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Wagir, 34 kader TBC Desa Sidorahayu, 5 dokter muda  dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), dan seorang anggota Tim SMARThealth UB.

Seluruh peserta berpose bersama usai acara selesai

Acara yang dimulai pada pukul 08.55 WIB ini diawali dengan sambutan dan pembukaan disampaikan oleh Sukmono Hadi, A.Md.Kep, perwakilan dari Puskesmas Wagir. Kemudian setelahnya langsung disambung dengan pemaparan materi “Chikungunya, DBD, dan Malaria” yang dibawakan oleh perawat Desa Sidorahayu Dimas Kurniawan, A.Md. Kep.

Usai Dimas, acara berikutnya diisi dengan pemaparan materi “Penyakit Tuberkulosis Paru” yang disampaikan oleh dokter internship Puskesmas Wagir dr. Diska Hanifah asal Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya.

Dokter internship Puskesmas Wagir asal FK Unair berikan materi Penyakit
Tuberkulosis Paru

Pada kesempatan itu, dr. Diska menjelaskan apa itu penyakit TBC; bagaimana cara penularan penyakit TBC; siapa yang berisiko menderita penyakit TBC; kapan perlu ke dokter; gejala tuberkulosis; pemeriksaan penunjang; pemeriksaan dahak; foto rontgen dada; analisis cairan pleura; bagimana pengobatan TBC; terapi; efek samping; bagaimana mencegah penularan TBC; apa saja peran kader; peran & fungsi kader; bagaimanakah nutrisi untuk pasien TBC agar cepat sembuh & meningkatkan imunitas.

Selesai dokter internship, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi “Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) Beyond Use Date (BUD)” oleh Apt. Yuristia Putri Wiyata, S.Farm. Dalam materinya, Yuristia menerangkan beyond use date (BUD, yakni batas waktu penggunaan produk obat setelah diracik/disiapkan atau setelah kemasan primer dibuka atau dirusak.

Kader TBC Desa Sidorahayu ikuti Peningkatan Kapasitas di Pendopo Balai Desa

Manfaat BUD, lanjut Yuristia, adalah untuk menunjukkan waktu di mana obat atau sediaan harus digunakan sebelum berisiko mengalami kerusakan, tidak efektif dan terkontaminasi.

Usai bagian farmasi Puskesmas Wagir, materi berikutnya disampaikan oleh Koordinator Pelayanan TBC Puskesmas Wagir Chemilia Chandra, A.Md.Kep.

Selesai pemaparan semua materi, acara diteruskan dengan sesi tanya jawab. Acara ini bersifat sambung-menyambung karena suasana Ramadhan. Kalau cepat selesai kader TBC yang umumnya didominasi ibu-ibu inginnya cepat selesai terus buat untuk persiapan buka puasa keluarga.

Lima dokter muda asal FKUB yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng turut menyimak dalam pemaparan materi

Tema yang disampaikan itu berkenaan dengan makin marak terjangkitnya masyarakat yang terkena demam berdarah (DB) maupun chikungunya serta TBC di sejumlah daerah di Kabupaten Malang. Untuk itu tema ini terasa pas dalam Peningkatan Kapasitas Bagi Kader Kesehatan TB-Paru. Tujuannya agar para kader TBC bisa menyikapi situasi dan sekaligus bisa membantu memberikan informasi di tengah-tengah masyarakat.

Acara Peningkatan Kapasitas Bagi Kader Kesehatan TB-Paru ini selesai pada pukul 10.40 WIB, dan kemudian seluruh peserta kegiatan tersebut melakukan foto bersama di Pendopo Balai Desa Sidorahayu tersebut. *** [030424]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment