Uji Coba Kuesioner Karakteristik Masyarakat Berlangsung di Sidorahayu

Berkah puasa memang tak bisa disangka! Uji coba instrumen NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) untuk pengumpulan data bisa berjalan semua.

Dimulai dari uji coba instrumen CEI (Community engagement and involvement) yang dilakukan peneliti Yayasan Percik Salatiga (YPS) dengan menggunakan Photovoice maupun Circle Communication yang dilakukan di Desa Sepanjang (21-28 Maret 2024).

Kemudian uji coba instrumen survey NIHR-GHRC NCDs & EC yang dilaksanakan Tim Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) di Puskesmas Bantur (23/03) juga berjalan dengan lancar.

Uji coba kuesioner Karakteristik Masyarakat 

Hari ini, Rabu (03/04), gantian Tim Peneliti dari Fakultas Pertanian UB (FP UB), juga melakukan uji coba kuesioner “Karakteristik Masyarakat dan Pengamatan Langsung” di Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang bisa berjalan sebagaimana mestinya.

Salah seorang anggota Tim Peneliti FP UB Dr. Lintar Brillian Pintakami, S.P., M.P. yang mengajak Tim Peneliti dari Fisika Lingkungan UB, Eko Teguh Purwanto Adi, S.Si., M.Si dan Renetha Salma Myesha A., S.Si, menjajal kuesioner dengan melakukan wawancara kepada Sekretaris Desa (Sekdes) Sidorahayu Mayon Sutrisno di ruang kerjanya.

Fasilitator NIHR yang turut mendampinginya juga ikut menjajal kuesionernya dan berjumpa dengan tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Wagir yang sedang berkegiatan di Pendopo Balai Desa Sidorahayu dalam Peningkatan Kapasitas Bagi Kader Kesehatan TB-Paru sehingga juga harus bersilaturahmi sesaat dengan mereka.

Melihat sungai apakah terjadi pencemaran atau tidak

Kedua kuesioner yang diujicobakan tersebut memiliki pola seperti model kuesioner dalam Indonesian Family Life Survey (IFLS), The Work and Iron Status Evaluation (WISE), dan The Study of the Tsunami Aftermath and Recovery (STAR), utamanya dalam survey fasilitas  untuk melengkapi survey rumah tangga (household).

Ciri khasnya dari kuesioner tersebut akan memiliki variabel dalam seksi pertanyaan yang cukup banyak, dan ragam print outnya sudah branded seperti itu. Dalam kuesioner Karakteristik Masyarakat terdapat 16 bagian atau seksi, yaitu LK (Lembar Kontrol), IC (Informed Consent), IR (Identitas Responden), LU (Land use), P (Population Characteristics), EC (Type of Employment), TI (Transportation and Infrastructures), EL (Electricity), WS (Water Sources and Santitation), D (Industries), EP (Environmental Pollution), WM (Waste Management), PBS (Plastic Waste Burning Practices), CD (Climate and Distaters), PKMD (Partisipasi dan Kepercayaan Masyarakat), dan CP (Catatan Pewawancara).

Sedangkan pada kuesioner Pengamatan Langsung terdiri atas 7 bagian atau seksi, yakni LK (Lembar Kontrol), IC (Informd Consent), G (General Observation), W (Waste Management), AP (Air Pollutin), PBS (Plastic Burning Practises), IN (Internet Network), CP (Catatan Pewawancara).

Mengukur kualitas air dengan Partculate Matter and Gas Measurement Device

Pertanyaan-pertanyaan dalam kedua kuesioner tersebut terdiri dari pertanyaan dan jawaban. Pertanyaan telah didesain untuk menampung semua kemungkinan jawaban yang diinginkan ke dalam jenis-jenis pilihan jawaban dan dirancang untuk pelaksanaan wawancara yang baik dan benar, baik dalam menanyakan kepada responden maupun dalam proses pencatatannya. Hal ini diharapkan dapat menghasilkan proses pengumpulan data yang berkualitas tinggi.

Pertanyaan dalam kuesioner tersebut memiliki dua tipe yang perlu diketahui, yaitu jenis pertanyaan berdasarkan jawaban responden; dan jenis pertanyaan berdasarkan cara membaca pertanyaan, yang berpengaruh dalam tata cara pengisian kuesioner. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang ingin melakukan wawancara menggunakan kuesioner ini harus mengerti betul dengan struktur kuesionernya terlebih dahulu.

Selain itu, kekhasan lainnya dari kuesioner ini adalah bahwa semua variabel yang ada dalam seksi ini tidak mungkin bisa terjawab oleh hanya seorang responden saja. Pengalaman survey fasilitas akan banyak menjumpai beberapa responden, karena dalam variabel-variabel tersebut tidak ada di tangan satu orang saja melainkan beberapa. Seperti yang dilakukan oleh Dr. Lintar tadi, Sekdes akan bolak balik menanyakan kepada staf lainnya. Ini nanti yang perlu diperhatikan bagi enumerator lainnya saat menuju main survey.

Insinerator yang dulu pernah menjadi andalan TPS di Dusun Bunton, kini tak berfungsi lagi

Oleh sebab itu, pembuat kuesioner sudah mengantisipasinya dengan membuatkan kolom untuk wawancara sebanyak 3, yaitu wawancara I, wawancara II, dan wawancara III. Tujuannya tak lain adalah untuk mengantisipasi hal tersebut bila harus berkunjung ulang suatu saat nanti.

Usai melakukan wawancara, Tim Peneliti FP UB dan Fisika Lingkungan dipandu fasilitator berkeliling desa untuk melakukan uji coba kuesioner pengamatan langsung. Lima dusun yang ada di Desa Sidorahayu musti dilaluinya. Kemudian peneliti dari Fisika Lingkungan juga melakukan pengukuran kualitas udara di dekat pabrik plastik di Dusun Bunder dengan menggunakan Particulate Matter and Gas Measurement Device yang bersifat portabel yang dihubungkan dengan laptop.

Uji coba kuesioner yang dimulai pada pukul 08.52 WIB itu berakhir pada pukul 13.48 WIB yang diakhiri dengan cara berpecar. Tim Peneliti FP UB dan Fisika Lingkungan mengukur kecepatan internet di setiap dusun, sedangkan fasilitator bertugas memotret bekas insinerator yang sudah tidak terpakai lagi di tengah lahan yang harus melalui jalan setapak yang ditutupi semak tinggi. *** [030424]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment