Ribuan siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi mengikuti kegiatan skrining Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) dan Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kampusnya yang beralamatkan di K.H. Ahmad Dahlan No. 20 Dusun Krajan RT 18 RW 03 Desa Putat Kidul, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Skrining tersebut dalam rangka rencana tindak lanjut dari program Orientasi Pengembangan Model Upaya Pencegahan Kesehatan Jiwa di Sekolah, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan UNICEF, dua puluh hari yang lalu, di Meeting Room Singhasari Hotel Grand Kanjuruhan Kepanjen.
Ada lima MA/SMK/SMA sebagai sekolah model yang mengikuti orientasi tersebut di Kabupaten Malang, yaitu MA An-Nur Bululawang, SMK Budi Mulya Pakisaji, SMA Negeri 1 Kepanjen, SMA Negeri 1 Sumberpucung, dan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi.
Sebelumnya MA An-Nur, SMK Budi Mulya, dan SMA Negeri 1 Sumberpucung telah menyelesaikan skrining tersebut, dan dua hari ini, Rabu (20/09) dan Kamis (21/09), giliran SMK Muhammadiyah 7 (SMK MUTU) Gondanglegi mengadakan skrining SDQ dan sekaligus diikuti dengan skrining PTM. Pada kesempatan itu tampak hadir staf Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wildan Adi Yatma, S.Psi, dan seorang anggota Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).
Suasana skrining PTM di Aula SMK MUTU Gondanglegi |
Jadwal masuk ini akan dirubah setiap hari. Namun dalam kegiatan skrining SDQ dan PTM dijadwalkan pagi hingga siang hari. Dengan pola jadwal tersebut, dalam dua hari ini semua siswa akan bisa mengikuti skrining SDQ dan PTM dari pagi hingga siang hari.
Pada jadwal sesi I, siswa-siswi akan memulai aktivitasnya dengan melakukan salat Dhuha secara berjamaah, kemudian dzikir pagi dan siraman rohani yang berisikan motivasi di halaman depan gedung SAMSUNG Tech Institute SMK MUTU.
Usai itu, sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dari Ponkesdes Putat Kidul maupun Puskesmas Gondanglegi yang dibantu oleh sejumlah guru, melaksanakan skrining SDQ. Tujuan dari skrining SDQ ini adalah dalam upaya pencegahan masalah kesehatan jiwa (keswa) di sekolah. Jadi, SDQ merupakan instrumen deteksi dini bagi keswa yang bisa dijalankan di lingkungan sekolah.
Siswa-siswi Komptensi Keahlian Keperawatan SMK MUTU berpartisipasi dalam membantu tenaga kesehatan Puskesmas Gondanglegi dalam skrining PTM |
Setelah mengikuti skrining SDQ, siswa-siswi memasuki ruang kelas masing-masing. Perlu diketahui, SMK MUTU Gondanglegi yang berdiri sejak 1994 di lahan seluas 36.040 m² itu memiliki 14 Komptensi Keahlian, yakni Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Sepeda Motor, Teknik Ototronik, Teknik Mekatronik, Teknik Alat Berat, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia, Perhotelan, Jasa Boga, Perbankan, Administrasi Perkantoran, Farmasi, dan Keperawatan.
Setelah itu, per kelas siswanya akan dipanggil menuju Ruang Aula yang berada di Lantai 2 bagian belakang untuk mengikuti skrining PTM. Ada 14 nakes dari Puskesmas Gondanglegi ditugaskan untuk melakukan skrining PTM, yang dibantu 23 siswa-siswi dari Kompetensi Keahlian Keperawatan SMK MUTU.
Ke-23 siswa-siswi tersebut membantu nakes melakukan pendaftaran dan mengkondisikan siswa-siswi dalam skrining PTM, pengukuran antropometri (lingkar perut, berat badan, tinggi badan), pengukuran tekanan darah, dan mengumpulkan formulir skrining. Mereka terlihat terampil, dan umumnya mereka mempunyai alat tensi darah manual sendiri-sendiri.
Sebelum masuk kelas, semua siswa mengikuti salat Dhuha, dzikir pagi, siraman rohani yang isinya memotivasi, dan kemudian mengisi Strengths and Difficulties Questionnaire |
Semua siswanya yang masuk sekolah diharapkan mengikuti skrining SDQ dan PTM. SMK MUTU memiliki kurang lebih 2457 siswa dari 14 Kompetensi Keahliannya. Per harinya, akan diskrining sebanyak 1000-an siswa lebih.
Sehingga SMK MUTU Gondanglegi yang memiliki visi menjadi sekolah yang Islami, Unggul, Profesional, Entrepeneur dan Bertaraf Internasional itu, melakukan skrining SDQ dan PTM sebanyak 2000-an siswa lebih dalam dua hari ini.
Pelaksanaan skrining SDQ dan PTM berjalan tertib dan lancar. Komunikasi yang baik antara nakes Puskesmas Gondanglegi, guru SMK MUTU, dan siswa yang mengkondisikan jalannya skrining ini menjadi kunci dalam implementasi skrining SDQ dan PTM ini. Mereka pun dibekali dengan walkie talkie untuk memudahkan dan mempercepat pelaksanaan skrining SDQ dan PTM tersebut. *** [210923]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo