Rumah biru di lereng perbukitan dengan pemandangan nyiur melambai di depannya, jadi tempat penyelenggaraan Posbindu PTM Desa Bumirejo, Selasa (20/09/2022). Rumah biru itu milik seorang kader Posyandu Balita bernama Ibu Musinah yang beralamatkan di Jalan Imam Bonjol No, 156 Dusun Tugusari RT 04 RW 03 Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Lokasi rumah biru ini tepat berada di tanjakan jalan desa yang sudah dicor. Pondasi pagarnya sepintas mirip tembok banteng. Dari rumah biru itu, mata memandang ke arah timur laut terlihat gunung kecil (bukit) bernama Jidor dan Gunung Semeru.
Akan tetapi ketika Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) tiba pada pukul 08.40 WIB, selepas hujan lebat yang menyisakan rintik-rintik, Gunung Semeru tak tampak karena terselubung kabut berwarna abu-abu.
Rumah biru Tugusari di pagi hari, tempat diadakan giat Posbindu PTM |
Acara giat Posbindu PTM di rumah biru ini dimulai pada pukul 09.30 WIB. Warga sekitar dari berbagai arah datang menuju ke rumah biru yang berjarak sekitar 200 m dari Jalan Raya Dampit-Lumajang atau Jalan Nasional III.
Menurut pemilik rumah, kendati Dusun Tugusari, Desa Bumirejo ini masuk Kecamatan Dampit, akan tetapi akses ke Puskesmas lebih dekat ke Puskesmas Tirtoyudo ketimbang Puskesmas Dampit. Ke Puskesmas Tirtoyudo hanya sekitar 1,5 km, sedangkan kalau ke Puskesmas Dampit berkisar 7 km jaraknya.
Kader sedang mengukur tinggi badan seorang warga Dusun Tugusari |
Kedua kader ini yang biasanya melayani giat Posbindu di Dusun Tugusari yang secara geografis daerahnya memanjang mengikuti Jalan Raya Dampit-Lumajang atau dikenal juga dengan Jalan Madurejo.
Sementara yang tiga orang kader SMARThealth lainnya tidak hadir, kata nakes yang diamini oleh kedua kader tersebut, karena di samping rumahnya cukup jauh. Mereka juga akan menggelar Posbindu PTM untuk wilayah selatan gunung yang jauh dari Jalan Raya tersebut.
Perawat desa mengukur tekanan darah pemilik rumah yang ikut periksa |
Pemeriksaan hari ini, begitu warga datang, mereka akan diukur berat dan tinggi badannya oleh kader Emi Lestari, dan kemudian dilanjutkan dengan pengukuran lingkar perut oleh kader Fitria Sri Nurani. Sedangkan hasil pengukurannnya dicatat oleh kader Emi Lestari.
Selesai pengukuran antropometri, warga akan menerima layanan pengukuran tekanan darah oleh perawat Karina. Setelah itu, sambil melepas manset tensi, perawat memberikan penyuluhan terkait kesehatan terhadap warga yang dibantu oleh bidan Dian.
Kader, nakes, dan staf PTM Keswa berpose dengan warga yang hadir dalam giat Posbindu PTM |
Setelah mengikuti giat Posbindu ini, warga diberikan obat/vitamin tambah darah. Ada salah seorang warga menanyakan perihal vitamin tambah darah yang diberikan oleh nakes tersebut terkait dengan hasil pengukuran tensinya yang agak tinggi.
Kata perawat, obat tambah darah itu agar tidak lesu. Obat penambah darah ini tidak mempengaruhi tekanan dinding arteri, sehingga bukan merupakan kontraindikasi untuk diberikan pada pasien hipertensi.
Tim SMARThealth UB bersama staf PTM Keswa ngopi Amstirdam bikinan tuan rumah usai tiba di rumah biru |
Usai rekapitulasi, semua yang bertugas dipersilakan mencicipi hidangan makan yang telah disiapkan oleh tuan rumah. Staf PTM Keswa dan Tim SMARThealth UB juga disuruhnya juga. Di atas meja, terhidang nasi tiwul, sayur kotokan tahu dan ikan pindang serta krupuk uli/karak.
Setelah selesai makan bareng dengan staf PTM Keswa, Tim SMARThealth UB pun mengikuti staf PTM Keswa berpamitan pulang. Tim SMARThealth UB harus kembali ke Sekretariat SMARThealth di Dilem, Kepanjen, yang berjarak sekitar 35 km. *** [200922]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo