Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMARThealth di Puskesmas Ampelgading

Tiga belas hari setelah Advokasi dan Sosialisasi Program SMARThealth se-Kecamatan Ampelgading, Puskesmas Ampelgading kembali menggelar sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth di Ruang Pertemuan Wijaya Kusuma Puskesmas Ampelgading yang berada di Jalan Raya Tirtomarto No. 75 Dusun Tawang Sari RT 22 RW 09 Desa Tirtomarto, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (04/08/2022).

Kalau giat Advokasi dan Sosialisasi Program SMARThealth diikuti oleh Camat dan 13 Kepala Desa se-Kecamatan Ampelgading, sementara pada giat sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth ini diikuti oleh kader dari 13 desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Ampelgading.

Setiap desa mengirimkan 5 kader untuk mengikuti sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth. Jadi ada 65 kader yang akan mengikuti giat tersebut. Namun, pada pelaksanaannya tadi ada yang tidak bisa hadir satu orang kader dari desa Sonowangi karena sedang sakit.

Peserta pelatihan foto bersama pemateri dan Kapus beserta jajarannya

Acara giat sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth dimulai pada pukul 08.40 WIB setelah rombongan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang tiba di Puskesmas Ampelgading. Turut hadir dalam rombongan Dinkes adalah mahasiswi magang dari Kesmas Universitas Negeri Malang yang magang di Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa), dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Acara diawali dengan welcome speech sebagai pembuka kata dari Master of Ceremony (MC) Nanda Priatama, seorang perawat desa Lebakharjo, dan kemudian dibacakan susunan acaranya kepada kader yang mengikuti giat sosialisasi dan pelatihan ini.

Acara pertama diisi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu dengan pemutaran video lagu tersebut melalui layar. Dalam menyanyikan lagu kebangsaan ini, semua hadirin dimohon untuk berdiri.

Sambutan Kasi PTM Keswa usai sambutan Kapus Ampelgading

Setelah itu disambung dengan acara berikutnya, yaitu pemutaran video sebentar mengenai safety briefing Puskesmas Ampelgading, dan terus dilanjutkan dengan opening remarks (sambutan pembukaan) dari Kepala Puskesmas (Kapus) Ampelgading drg. Nuryani Mubayin.

Dalam sambutannya, Kapus Ampelgading mengatakan bahwa pergeseran dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular (PTM) yang kian terus meningkat, menyebabkan pengendalian dan pencegahan PTM menjadi sangatlah penting.

Hari ini, 64 kader dari 13 desa se-Kecamatan Ampelgading telah meluangkan waktu untuk ikut pelatihan dalam melakukan deteksi dini faktor risiko PTM.  Dari 64 kader yang hadir ini, ada 2 laki-laki yang menjadi kader SMARThealth.

Pemateri pertama dengan judul “Posbindu SMARThealth.”

Kapus berharap, para kader bisa berlatih dengan baik dan nantinya bisa membantu tenaga kesehatan yang ada di desa dalam melakukan skrining faktor risiko PTM dan edukasi terhadap warga di desanya masing-masing.

Usai sambutan Kapus, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Seksi PTM dan Kesehatan Jiwa (Kasi PTM Keswa) Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Pada kesempatan itu, Paulus menerangkan bahwa kader yang hadir di ruangan ini akan dilatih untuk melakukan skrining faktor risiko PTM, seperti pengukuran tinggi/berat badan, lingkar perut, tekanan darah, pengecekan kadar gula darah/kolesterol, dan cara melakukan input data dengan menggunakan aplikasi eKader.

Selesai sambutan-sambutan, acara inti diserahkan kepada Tim SMARThealth Dinkes dalam giat sosialisasi dan pelatihan kader. Mula-mula dilakukan pretest yang dipandu oleh Zahira Syalwa Regita Amada, mahasiswi magang Kesmas Universitas Negeri Malang.

Pemateri kedua dengan judul “Gaya Hidup Sehat” dan “Edukasi Faktor Risiko PTM.”

Ada 10 pertanyaan yang harus dijawab oleh para peserta pelatihan ini sebelum mengikuti materi dalam pelatihan kader SMARThealth. Pertanyaan dan pengisian jawabannya dibuat secara online melalui link Google Forms yang dibagikan kepada peserta pelatihan.

Selesai pretest, acara berikutnya adalah pemaparan materi dari staf PTM Nur Ani  Sahara, S.Kep.Ners dengan judul “Posbindu SMARThealth.” Namun demikian, sebelum memulai pemaparan materi, Nur Ani mencoba memutar video tentang Posbindu SMARThealth, agar supaya para kader yang mengikuti pelatihan SMARThealth ini nantinya punya gambaran apa yang harus dikerjakan di desanya.

Dalam pemutaran video itu, Nur Ani juga menjelaskan konten yang ada dalam video tersebut. Setelah itu, barulan dilanjutkan dengan masuk ke materi “Posbindu SMARThealth.” Dalam kesempatan itu, Nur Ani menjelaskan bahwa kebijakan kesehatan saat ini bergeser dari mengobati menuju ke usaha preventif melalui skrining faktor risiko PTM.

Perawat desa Tawangagung mempraktekkan pengecekan kadar gula darah

Kader SMARThealth pada umumnya merupakan kader kesehatan yang ada di desa namun dilatih secara khusus, dibina atau difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor risiko PTM di masing-masing kelompok masyarakat, dan sekaligus diajari cara mengoperasikan aplikasi eKader untuk melakukan input data.

Pukul 10.31 WIB acara berikutnya adalah peregangan yang diisi dengan senam, dan terus dilanjutkan dengan pemaparan materi dari staf PTM Bastamil Anwar Aziz, S.Kep.Ners dengan mengambil judul “ Gaya Hidup Sehat” dan Edukasi Faktor Risiko PTM.” Pada materi “Gaya Hidup Sehat”, Bastamil berusaha menjelaskan apa saja faktor risko PTM utamanya diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit jantung. Kemudian perlunya olahraga secara rutin, konsumsi makan sehat dan hindari makanan tidak sehat, serta istirahat yang cukup.

Lalu, pada materi “ Edukasi Faktor Risiko PTM”, Bastamil mengupas tuntas yang didalamnya ada edukasi bahaya merokok, baik perokok aktif maupun pasif. Dari kedua materi yang disampaikannya itu, Bastamil berharap kepada peserta pelatihan agar supaya menjadi kader itu harus pinter, kober, dan bener.

Pemateri ketiga dengan judul “Aplikasi eKader.”

Pukul 11.30 WIB, sebelum memasuki acara praktek alat kesehatan, peserta pelatihan dipersilakan istirahat setengah jam untuk makan siang dan salat. Bagi yang istirahat bisa cepat atau kurang dari setengah jam bisa karaokean dulu. Tampak sejumlah kader melantunkan tembang-tembang milik Didi Kempot.

Pukul 12.03 WIB Bastamil kembali memberikan materi untuk persiapan praktek dengan menjelaskan isi tas kesehatan yang nantinya akan dibawa oleh seorang kader SMARThealth beserta kegunaannya, seperti timbangan badan, stature meter, lingkar perut, tensi meter, gluco meter, dan stripnya kepada peserta pelatihan.

Setelah itu, praktek. Dalam praktek dicontohkan oleh perawat desa Tawangaagung Muhammad Amin dengan kader laki-lakinya, Taufik. Mereka mempraktekkan cara mengukur tinggi dan berat badan maupun lingkar perut. Kemudian dilanjutkan dengan cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT), dan disambung dengan mengecek kadar gula darahnya.

Selain pemateri, para perawat desa yang mendampingi kader ikut bantu cara mengoperasikan aplikasi eKader

Setelah itu, Bastamil meminta dua orang kader untuk mempratekkan cara pengecekan kadar gula darah sesama kader yang maju ke depan. Selain itu, masih ada kader laki-laki satunya yang diajari cara melakukan pengukuran tensi.

Praktek pelatihan kader SMARThealth di Kecamatan Ampelgading ini memang ditekankan oleh pemateri hanya pada pengecekan kadar gula darah/kolesterol, karena praktek yang lainnya sudah dianggap mampu mengingat Puskesmas Ampelgading telah menjalankan Program UKM Flash yang dinobatkan sebagai Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur tahun 2021.

Upaya program ini dalam pemberdayaan masyarakat (Community Empowerment Program) melalui peran kader agar lebih inovatif dan humanis. Tujuannya untuk mengoptimalkan kinerja posyandu dan program UKBM di tingkat desa.

Kapus serahkan hadiah kepada pemilik skor tertinggi dan paling cepat menjawab. dari desa Mulyoasri

Selesai praktek pengukuran kesehatan, staf IT Seksi PTM Keswa Candra Hernawan, S.Kom melanjutkan pemaparan materi perihal Aplikasi eKader. Dalam pemaparannya, Candra mengawali dengan pemutaran video aplikasi eKader dan kemudian menjelaskan tahapan demi tahapannya.

Dalam prakteknya, kader dipersilakan melakukan input data diri kader dengan menggunakan aplikasi eKader tersebut. Namun dalam praktek itu, ternyata tidak bisa berjalan mulus karena aplikasi ada yang berjalan muyer-muyer saja.

Tim SMARThealth UB dan mahasiswi magang membantu pemateri memantau dan membantu para kader dalam mengoperasikan aplikasi eKader memang ditemukan sejumlah handphone milik kader ada yang berhasil untuk melakukan input data, tapi juga banyak pula yang tidak bisa untuk input data, alias muyer-muyer saja.

Personil penyelenggara pelatihan kader foto bersama Kapus Ampelgadig dan Seksi PTM Keswa Dinkes

Kondisi seperti ini, Dinkes telah menyiapkan input data dengan Google Forms yang telah dibuat oleh Candra. Bagi yang tidak berhasil dengan aplikasi eKader, peserta pelatihan dipersilakan mengiput data dengan link Skrining PTM. Hal ini agar supaya jerih payah kader dalam melakukan pengumpulan data skrining faktor risiko PTM tidak sia-sia atau tak terpakai.

Setelah itu, acara berikutnya diisi dengan posttest. Pertanyaan dalam posttest ini masih dengan saat pretest. Tujuannya memang untuk mengetahui tingkat penyerapan materi yang telah diajarkan, dan skor tertinggi beserta kecepatan menjawab pertanyaan dimenangkan oleh Maytita Nurul Lailaning Ratri dari desa Mulyoasri. Pemenangnya mendapatkan hadiah yang diserahkan oleh Kapus Ampelgading.

Acara giat sosialisasi dan pelatihan kader SMARThealth ini berakhir pada pukul 10.56 dengan closing statement dari Kapus Ampelgading, dan dilanjutkan dengan foto bersama kader SMARThealth dari 13 desa yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Ampelgading. *** [040822]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment