Setelah memberikan sambutan dan membuka secara resmi Monev Pelaksanaan Pelayanan UBM bagi Puskesmas, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes, bergeser ke Ruang Arjuno yang berada di timurnya Ruang Semeru 1.
Di Ruang Arjuno 1 itu, Dinkes Kabupaten Malang melalui Sub Substansi PTM dan Keswa juga menyelenggarakan Sosialisasi Penguatan Pada Posyandu Disabilitas pada jam dan hari yang sama dengan Monev Pelaksanaan Pelayanan UBM bagi Puskesmas, pada Kamis (23/11) di Hotel éL yang terletak di Green Hills Residence, Jalan Bukit Palem Raya No. 1 & 3 Dusun Kendalsari, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Hadir dalam sosialisasi ini berasal dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang, Ketua Lingkar Sosial (LinkSos), Ikatan Fisioterapi Indonesia, Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB), dokter fungsional dan pemegang program Indra Puskesmas (Lawang, Pujon, dan Pakisaji), dan 14 kader Posyandu Disabilitas yang ada di Kecamatan Lawang (Bedali, Turirejo, Wonorejo, Sumberporong, dan Kelurahan Lawang), Pujon (Desa Mardiredo), dan Pakisaji (Desa Pakisaji).
Kabid P2P berpose dengan kader Posyandu Disabilitas dan peserta lainnya |
Desa atau kelurahan yang diundang adalah desa yang telah memiliki Posyandu Disabilitas. Ada 7 desa di Kabupaten Malang yang telah mempunyai Posyandu Disabilitas, yaitu dari Kecamatan Lawang ada 5 desa, dari Kecamatan Pujon ada 1 desa, dan dari Kecamatan Pakisaji ada 1 desa. Setiap desanya mengirimkan 2 orang kadernya.
Acara sosialisasi ini dimulai pada pukul 09.41 WIB. Master of Ceremony (MC) Imam Ghozali, seorang staf Keswa, mengucapkan selama datang dan meminta hadirin untuk berdiri sejenak guna menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars GERMAS yang dipandu oleh dirijen Ulinati, S.IP.
Sambutan dari Kabid P2P Dinkes yang didampingi oleh narasumber pertama dari Dinsos Kabupaten Malang |
Dinkes akan berupaya memenuhi hak penyandang disabiltas yang fokus pada bidang kesehatan, seperti mental, sensorik, dan lain-lainnya.
Pada kesempatan itu, Kabid P2P juga mengucapkan terima kasih kepada 7 desa di Kabupaten Malang yang sudah memilki Posyandu Disabilitas. “Kalau desa sudah ada inisiatif mendirikan Posyandu Disabilitas sendiri itu lebih bagus. Beda kalau Dinkes yang meminta, seakan-akan terlihat sebagai sebuah keterpaksaan,” jelas Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang.
Setelah sambutan, Kabid P2P langsung membuka secara resmi pelaksanaan Sosialisasi Penguatan Pelayanan Pada Posyandu Disabilitas di Kabupaten Malang, dan dilanjutkan dengan foto bersama.
Suasana Ruang Arjuno Lantai 2 Hotel éL Karangploso |
Pada kesempatan itu, Retno membahas dasar pelaksanaan, penyelenggaraan kesejahteraan sosial (kesos), definisi rehabilitasi sosial, pemerlu pelayanan kesos, jenis-jenis pemerlu pelayanan kesos, definisi penyandang disabilitas, jenis-jenis penyandang disabilitas, rehabilitasi penyandang disabilitas, tujuan penanganan penyandang disabilitas, permasalahan penyandang disabilitas, kondisi permasalahan penyandang disabilitas Kabupaten Malang, peran Dinsos dalam mendukung Posyandu Disabilitas, program dan kegiatan Dinsos Kabupaten Malang, dan persyaratan pengajuan permohonan bantuan dari Pemkab Malang yang harus dipenuhi.
“Setiap penyandang disabilitas memiliki hak untuk berada di dalam lingkungan yang dapat menjamin bahwa mereka terlindungi,” tegas Retno.
Selesai paparan, Kabid P2P langsung memandu jalannya diskusi, sharing maupun pertanyaan kepada narasumber pertama. Dalam hal ini Kabid P2P ingin mendapatkan masukan terkait persoalan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Posyandu Disabilitas.
Narasumber pertama dari Dinsos Kabupaten Malang |
Tujuannya agar dimengerti persoalan yang dihadapi dalam penyelenggaraan Posyandu Disabilitas, dan bisa dipecahkan bersama dalam acara ini. Umumnya desa-desa tertarik menyelenggarakan giat Posyandu Disabilitas, namun mereka tidak berani mendirikan karena merasa tidak memiliki tenaga fisioterapi.
Pukul 11.52 WIB hingga 12.45 WIB acara diisi ishoma (istirahat, sholat, makan). Tempat makannya diletakkan di lantai 1 berdampingan dengan swimming pool yang dikitari taman yang menghijau. Di lokasi itu, peserta tidak hanya sekadar bersantap saja tapi sekaligus juga bisa menikmati aneka koleksi tanaman indah miliki Hotel éL.
Narasumber kedua dari RSUD Kanjuruhan Kepanjen |
Dokter dengan suara yang mendayu-dayu itu yang sesekali mampu membuat gelak tawa para peserta sosialisasi itu menjelaskan mengenai tim rehabilitasi medik, disabilitas, latihan pada disabilitas intelektual, dan kemampuan dasar fisioterapi untuk care giver.
Setelah paparan, pada materi yang kedua ini juga dilakukan tanya jawab. Ada sejumlah pertanyaan dari Dinkes, kader Posyandu Disabiltas, dan DPMD. Dalam tanya jawab ini, sang dokter kerap mengundang gelak tawa dalam memberikan jawaban, dan ini justru malah tidak bikin ngantuk di siang hari.
Acara Sosialisasi Penguatan Pelayanan Pada Posbindu Disabilitas di Kabupaten Malang ini berakhir pada pukul 14.46 WIB, dan penutupannya dilakukan oleh Kabid P2P yang sedari pagi mengikuti acara ini. *** [241123]
Oleh: Budiarto Eko KusumoEditor: Budiarto Eko Kusumo