Tiga Kegiatan dalam Posbindu SMARThealth di Desa Majangtengah

SMARThealth

Hari ini, Selasa (16/11), giat Posbindu SMARThealth Desa Majangtengah sedikit berbeda dengan giat Posbindu SMARThealth sebelumnya. Dalam Posbindu itu terdapat tiga kegiatan yang bersamaan dan saling terkait, yaitu skrining, penyuluhan dan vaksinasi. 

Hal itu dikarenakan pada hari ini kebetulan merupakan jadwal para dokter muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) mengadakan pembelajaran dalam giat Posbindu tersebut. Pembelajaran dokter muda ini merupakan bagian dari stase yang harus dilalui olehnya, yaitu stase Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). 

Kader, tenaga kesehatan, kepala dusun dan dokter muda FKUB dalam harmoni Posbindu SMARThealth

Keseharian pada stase ini di antaranya mengikuti kegiatan-kegiatan seperti posbindu, penyuluhan, dan program kesehatan lainnya. Seperti dalam rapat koordinasi (rakor) Posbindu SMARThealth secara daring (Rabu, 10/11), acara ini telah dijadwalkan sebelumnya.

Tiga kegiatan dalam Posbindu SMARThealth ini diadakan di rumah Bapak Acung di Dusun Lambangsari RT 40 RW 06 Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Dalam giat kali ini, alur pemeriksaan warga dalam skrining juga berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya. Warga yang datang langsung menyerahkan KTP kepada petugas registrasi penyakit tidak menular (PTM), yaitu kader SMARThealth Siani.

Skrining di Posbindu SMARThealth Majangtengah

Kemudian warga dipersilakan duduk di teras memanjang di sisi timur. Mereka akan dipanggil satu persatu sesuai nomor registrasinya untuk menuju ke meja pemeriksaan tekanan darah dan cek gula darah.

Pada saat menanti panggilan itu, para dokter muda dari FKUB yang terdiri dari Annisa Nurul Qalbi, Michelle Rimbawan, Nabilah Rohadatul Aisy, Ferine Ludytajati, dan Chintyadewi Hesagilang Ramadhani dari Kelompok 1 dalam bimbingan dr. Holipah, Ph.D., melakukan wawancara kepada warga dengan menggunakan kuesioner surveillance penyakit tidak menular (PTM) berdasarkan WHO STEPS instrument for non communicable disease risk factor surveillance.

Warga yang menerima panggilan, akan menuju meja yang ada perawat Desa Majangtengah Irma Yunaningtiyas, A.Md. Kep. untuk diukur tekanan darah/gula darah, dan kader SMARThealth Monica Zayyin yang berada di depan perawat Irma akan melakukan pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermometer digital infrared atau termometer jidat.

Salah seorang dokter muda FKUB sedang wawancara dengan kuesioner surveillance PTM

Hasil pengukurannya dilaporkan dan dicatat oleh petugas registrasi kedalam form yang menyatu dengan form registrasi. Setelah itu, warga dipersilakan untuk menjumpai kader SMARThealth Hudha Ifiyah dan Gini Ratnawati, untuk diukur tinggi/berat badan serta lingkar perut. Hasilnya dilaporkan kepada kader Siani untuk ditulis di form registrasi tersebut.

Sementara itu, kader SMARThealth Hariani yang duduknya tepat disamping Siani bertugas melakukan entry data dengan menggunakan aplikasi eKader. Pada saat melakukan entry data, aplikasinya kerap mengalami error.

Kemudian warga yang diukur tinggi/berat badan serta lingkar perut, dipersilakan menuju ke dalam rumah Bapak Acung untuk mendengarkan penyuluhan yang akan dilakukan oleh dokter muda dari FKUB itu.

Penyuluhan PTM oleh dokter muda FKUB dalam giat Posbindu SMARThealth

Penyuluhan itu tidak sekaligus untuk warga yang hadir, tapi bertahap sesuai kapasitas dalam ruang tamu rumah Bapak Acung. Tadi terlihat setelah ada 15 orang di dalam ruangan, maka dua dokter muda akan melakukan penyuluhan kesehatan terkait PTM.

Namun sebelum dimulai penyuluhan, kedua dokter muda akan memandu warga untuk melakukan pretest dengan menjawab beberapa pertanyaan. Setelah itu baru dilakukan penyuluhan. Dalam penyuluhan itu, dokter muda menjelaskan masalah faktor risiko PTM seperti hipertensi, diabetes, merokok, obesitas, aktivitas fisik, dan lain-lain.

Usai mendengarkan penyuluhan, warga akan melakukan posttest dengan menjawab pertanyaan yang sama persis pada saat pretest. Setelah itu, warga boleh meninggalkan ruangan dan sudah boleh pulang ke rumah masing-masing.

Staf PTM menjelaskan Posbindu SMARThealth kepada dua kepala dusun

Sebelum benar-benar meninggalkan lokasi giat Posbindu SMARThealth, warga diingatkan kembali oleh perawat Irma bagi yang belum menerima suntik vaksin dan dalam skrining tadi menunjukkan hasil pemeriksaan yang baik maka warga dihimbau untuk ikut vaksinasi. Petugas vaksinasi, bidan Indiyah, A.Md. Keb. siap melayani suntik vaksin warga di dalam giat Posbindu SMARThealth tersebut.

Tampak hadir dalam giat Posbindu SMARThealth ini adalah tiga kepala dusun (Lambangsari, Krajan, Larangan), dua staf PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dan perwakilan Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).

Pada pukul 11.02 WIB, staf PTM dan Keswa dan Tim SMARThealth UB serta dua kepala dusun (kasun) dari Krajan dan Larangan yang juga menjadi Satgas COVID-19 Desa Majangtengah diminta tuan rumah untuk berkenan makan lebih dulu di meja makan yang letaknya berada di belakang. Di meja makan, terhidangkan soto daging dan sate ayam.

Suntik vaksin dosis 1 dalam giat Posbindu SMARThealth

Usai makan, kedua staf PTM dan Keswa berpamitan. Sementara, Tim SMARThealth UB masih ingin menyaksikan pelaksanaan vaksinasi dalam giat Posbindu SMARThealth tersebut dalam suasana mendung yang kian menebal dan menghitam.

Menjelang giat Posbindu itu ditutup, ada warga yang ingin memeriksakan diri. Nama warga ini menjadi kelakar di antara kader SMARThealth. Pasalnya, ketika kader Hariani disuruh membacakan nama warga yang periksa itu oleh kader Siani yang bagian melakukan registrasi terjadi hal yang bikin ngakak bagi yang mendengarkannya.

Mbak, tulung wacakno jenenge iku?” tanya kader Siani kepada kader Hariani.

Kemudian kader Hariani membacakan sesuai yang tertulis di dalam KTP warga tersebut. “Jenenge Businten?” jawab kader Hariani.

Lalu, kader Siani menyahut, “Maksude jenenge ibu iku lho?” Sambil menunjuk ke ibu yang sedang diukur tensinya oleh perawat Irma.

“Lha yo iku jenenge Businten?” jawab kader Hariani sambil menyodorkan KTP warga itu kepada kader Siani.

Acara giat Posbindu SMARThealth yang berakhir pada pukul 12.45 WIB, setelah direkapitulasi terhitung ada 72 orang yang ikut skrining dengan rincian 8 laki-laki dan 64 perempuan. Dari 72 orang yang ikut skrining itu, yang berhasil mengikuti suntik vaksin dosis ke-1 itu sebanyak 10 orang karena yang lainnya sudah mendapatkan suntik vaksin sebelumnya. *** [161121]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment