Tim PPSP Lakukan Uji Coba Pengukuran Kualitas Udara Di Hari Ahad

Air Pollution

Selang 27 hari semenjak kunjungan Tim Peneliti Polusi Pembakaran Sampah Plastik (PPSP) dari disiplin Fisika Universitas Brawijaya (UB) berkunjung ke Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, tiga staf asisten dari Prof. Drs. Arinto Yudi Ponco Wardoyo, M.Si, Ph.D (Guru Besar Fisika Lingkungan dengan spesialisasi pengukuran polusi udara) melakukan uji coba pengukuran kualitas udara pada hari Ahad (07/08).

Ketiga asisten staf yang terdiri dari Eko Teguh Purwito, S.Si, M.Si; Azarine Aisyah Widhowati, S.Si dan Maria Pramundhitya Wishnu Wardhani, S.Si, tiba di Dusun Bekur, Desa Sumberejo, dengan berkendara mobil Avanza warna hitam sekitar pukul 12.10 WIB.

Pemasangan salah satu alat untuk pengukuran kualitas udara di halam rumah mertua staf PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang

Dengan didampingi oleh staf PTM dan Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Imam Ghozali, S.Kep. Ners dan seorang anggota Tim SMARThealth UB, melakukan uji coba pengukuran udara dalam rangka Identifying & implementing solutions to reduce the impact of plastics burning on NCDs in Indonesia yang merupakan bagian kegiatan dalam National Institute for Health and Care Research (NIHR) Global Health Research Centre on Non-Communicable Diseases (NCDs) and Environmental Change.

Lokasi uji coba pada hari Ahad tersebut dipusatkan di dua titik, yaitu halaman rumah Bapak Hasim dan Bapak Bunaji. Kedua rumah tersebut berada di Dusun Bekur RT 49 RW 08 Desa Sumberejo. Pemilihan kedua lokasi itu lantaran kedua rumah tersebut berdekatan dengan sumber pembakaran gamping yang ada di desa tersebut.

Kebetulan Desa Sumberejo terkenal dengan aktivitas pembakaran batu gamping (limestone burning) dan memiliki kekhasan dengan bahan bakar untuk pembakaran gamping berupa limbah plastik. Asap hitam membumbung merupakan pemandangan dalam keseharian di desa tersebut.

Memasang peralatan pengukuran kualitas udara di sebelah barat tungku pembakaran gamping

Uji coba pengukuran kualitas udara, mula-mula dilakukan di halaman rumah Bapak Hasim. Ketiga asisten peneliti PPSP tersebut berusaha memasang semacam anemometer yang ditopang oleh tripod dengan pipa stainless setinggi 3 m yang langsung terhubung dengan sebuah alat detector particulate matter & gas measurement device serta laptop melalui aplikasi arduino. Selain itu, juga terlihat Q-Track Air Quality Meter warna biru sebagai instrumen untuk mengukur tingkat kualitas udara yang meliputi carbon monoxide (CO), carbon dioxide (CO2), suhu, kelembaban relatif (relative humidity) dan sekaligus bisa menghitung titik embun, bla basah (wet bulb) dan persen udara luar.

Di rumah Bapak Hasim, yang berhadapan langsung dengan salah satu lokasi pembakaran gamping di Dusun Bekur, berlangsung dari pukul 12.22 hingga pukul 13.15 WIB. Setelah itu, uji coba pengukuran pindah ke rumah Bapak Bunaji yang berjarak sekitar 50 m arah selatan.

Di halaman rumah Bapak Bunaji yang kebetulan sedang ada proses pembakaran gamping dengan menggunakan limbah plastik, ketiga asisten peneliti PPSP juga melakukan uji coba seperti yang dikerjakan di halaman rumah Bapak Hasim.

Pengukuran kualitas udara bergeser dari sebelah barat tungku pembakaran gamping menuju ke sebelah barat daya dekat dengan tambatan dua ekor sapi metal

Halaman rumah Bapak Bunaji, cukup luas. Tempat pembakaran gampingnya berada di sisi timur laut dari bangunan rumah, yang dikelilingi kebun durian. Mereka memasang peralatannya di sebelah barat daya dari pembakaran gamping. Pengukuran kualitas udara dilakukan dari pukul 13.46 WIB sampai dengan pukul 15.14 WIB.

Selesai dari pengukuran di rumah Bapak Bunaji, ketiga asisten peneliti PPSP kembali ke rumah Bapak Hasim yang menjadi basecamp sementara dalam pengukuran tersebut. Di rumah Bapak Hasim, mertua Ghozali, dihidangkan makan soto dengan aneka lauknya.

Setelah mencicipi hidangan tersebut, ketiga asisten peneliti PPSP dari disiplin Fisika UB dan seorang anggota Tim SMARThealth UB pun berpamitan. Ketiga asisten peneliti PPSP langsung kembali ke laboratorium di Departemen Fisika UB bersama sopirnya, dan seorang anggota Tim SMARThealth UB pun melanjutkan perjalanan ke Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi untuk jumpa dengan sejumlah kader SMARThealth. *** [070823]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment