Tingginya Antusiasme Lansia Dalam Vaksinasi Massal di Kabupaten Malang

Dalam rangka percepatan vaksinasi lanjut usia (lansia) dan pra lansia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menyelenggarakan vaksinasi massal bagi lansia dan pra lansia yang belum mendapatkan vaksin COVID-19 secara gratis. Tempat pelaksanaan vaksinasi massal ada di dua tempat, yaitu Kantor Camat Tumpang dan Stadion Kanjuruhan Kepanjen, dari tanggal 9 hingga 11 Juni 2021.

Vaksinasi massal dilakukan karena di Kabupaten Malang baru sekitar lima persen yang sudah mendapatkan vaksin hingga akhir Mei kemarin. Dari 65.000 lansia yang terdaftar, hanya 10.650 lansia yang telah melakukan vaksinasi.

Kadinkes pantau pelaksanaan vaksinasi massal di Stadion Kanjurahan (Jumat, 11/06)

Prosesnya semua sama dengan vaksinasi pada umumnya. Mereka harus melalui skrining sebelum pemberian vaksin. Vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac. Pemerintah menjamin vaksin Sinovac yang digunakan sesuai dengan standar keamanan dan telah melewati uji klinis yang ketat.

Syarat untuk ikut vaksinasi cukup mudah. Masyarakat cukup membawa KTP ketika menuju tempat pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19. Mereka umumnya datang dari berbagai wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.

Suntik vaksin di Stadion Kanjuruhan (Jumat, 11/06)

Mereka yang berasal dari wilayah kecamatan yang letaknya berada di sebelah utara Kota Malang bisa menuju tempat pelaksanaan vaksinasi massal di Kantor Camat Tumpang. Sementara itu, lansia yang berdomisili di kecamatan yang letaknya di selatan Kota Malang bisa ikut vaksinasi massal di Stadion Kanjuruhan Kepanjen.

Lansia maupun pra lansia yang ikut vaksinasi harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Mereka akan melakukan cuci tangan terlebih dahulu sebelum menuju ke meja pendaftaran diri dengan memperlihatkan KTP agar supaya biodatanya bisa dituliskan dalam secarik kertas untuk melakukan skrining, atau yang dikenal dengan Kartu Skrining.

Pencatatan dan observasi usai suntik vaksin di Stadion Kanjuruhan (Jumat, 11/06)

Setelah itu, mereka dipersilakan untuk duduk di kursi yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara pelaksanaan vaksinansi massal. Letak kursi diberi jarak. Kendati belum masuk ideal namun tetap berjarak.

Di kursi lipat berkerangka stainless itu, masyarakat mengantri menunggu panggilan untuk skrining sesuai nomor pendaftaran sebagai nomor antriannya. Petugas dari Dinkes akan memanggil melalui microphone dengan menyebut nomor antrian dan wilayah pemeriksaannya. Yang dimaksudkan wilayah pemeriksaan itu, berdasarkan jadwal tim kesehatannya. Umumnya tim dari Puskesmas.

Antrian skrining di Stadion Kanjuruhan (Jumat, 11/06)

Pada waktu pendaftaraan tadi, mereka sudah akan dikelompokkan menurut wilayah pemeriksaannya meski tidak berasal dari wilayah yang sama. Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan massa dalam pemeriksaan, dan hal itu sekaligus untuk melakukan distribusi target capaian dari tim Puskesmas yang ada.

Setelah mendengar panggilan dari petugas, mereka harus bergegas menuju ke meja skrining. Di situ telah ada sejumlah perawat maupun dokter. Mereka akan diukur tekanan darahnya dan diwawancarai perihal riwayat penyakitnya. Mengenai riwayat penyakit ini, masyarakat dituntut jujur agar supaya dalam vaksinasi tidak terjadi efek yang tidak diinginkan, seperti misalnya mereka punya komorbid maka harus diceriterakan kepada petugas skrining.

Vaksinasi Massal di Kantor Camat Tumpang hari pertama (Rabu, 09/06)

Jika mereka lolos di meja skrining, mereka akan lanjut menuju ke tempat suntik vaksin. Untuk tempat suntik vaksin disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Di Kecamatan Tumpang, karena tempat pelaksanaan vaksinnya berada di halaman, maka untuk meja suntik vaksinnya di tempat terbuka. Sedangkan yang di Stadion Kanjuruhan, ada empat meja suntik vaksin yang dibatasi partisi dominasi warna biru tua bertuliskan official website of arema AREMAFC.COM.

Yang melakukan suntik vaksin berasal dari Tim Suntik Vaksin Puskesmas yang mendapat jadwal di tempat pelaksanaan vaksinasi massal terssebut. Misalnya, pada hari ketiga di Stadion Kanjuruhan terlihat Tim Suntik Vaksin dari Puskesmas Ngajum, Wagir, Gondanglegi, dan Pamotan.

Kasi PTM kunjungi vaksinasi massal di Kantor Camat Tumpang (Jumat, 11/06)

Usai disuntik vaksin, mereka akan menuju ke meja bagian pencatatan untuk observasi. Di meja itu terdapat petugas yang terbanyak. Petugas itu akan melakukan in put data dengan laptop dari lembaran yang di bawa oleh masyarakat yang melakukan vaksinasi, dan mempersilakan mereka untuk duduk di kursi observasi yang telah disediakan.

Karena observasi ini memerlukan waktu terbanyak sekitar 30-40 menit, maka acapkali mengalami crowded. Bila terjadi crowded, petugas pemanggilan nomor antrian akan menghentikan pemanggilannya sesaat sambil melihat apakah sudah terlihat ada kursi observasi yang kosong lagi.

Dalam pelaksanaan vaksinasi massal ini, Dinkes Kabupaten Malang pada awalnya menargetkan melayani 600 vaksinasi setiap harinya. Jadi, seharusnya dari dua tempat pelaksanaan vaksinasi itu akan terlaporkan sejumlah 3.600 vaksinasi. Akan tetapi, dalam kenyataannya di dua tempat pelaksanaan tersebut mengalami kelebihan target, kecuali di Tumpang pada hari pertama terlaporkan di bawah target. Hal ini lantaran kurangnya sosialiasi di sana di hari perta itu.

Namun, setelah dilakukan rekapitulasi di dua lokasi pelaksanaan vaksinasi tersebut, hasilnya masih melebihi targetnya. Ada sekitar 4.000 lebih yang telah disuntik vaksin dalam kegiatan pelaksanaan vaksinasi massal. Ini menandakan antusiasme lansia di Kabupaten Malang untuk ikut vaksinasi massal COVID-19 cukup tinggi. *** [110621]

Oleh: Budiarto Eko Kusumo
Editor: Budiarto Eko Kusumo

Leave a Comment